•Happy Reading love•
°°°°°°
"Ya, aku ngerokok tapi itu semenjak kepergian mereka."
Killa mendengarkan penjelasan Arson tanpa berniat memotongnya, setelah ia menemukan sebungkus rokok dikantong hoodie kekasihnya ia langsung meminta penjelasan. Dan sekarang ia dibawa ke apartemen lelaki itu katanya dirinya akan menjelaskan semuanya.
"Aku hancur La, kalau gak ada Arsya mungkin aku lebih milih ikut sama mereka." mata Killa berkaca-kaca mendengarnya, tanpa aba-aba ia memeluk Arson dan mengusap-usap punggungnya untuk memenangkan.
"Mereka kecelakaan secara tragis, sebagai seorang anak gak mungkin gak hancur dengernya. Apalagi disaat itu aku sama Arsya lagi nunggu kepulangan mereka dari Yogya, karena mereka lagi bangun bisnis di sana. Tapi semuanya gagal karena Tuhan udah ambil mereka lebih dulu sebelum semuanya dimulai."
Killa bungkam ia baru tau kenyataannya, ia baru tahu semuanya hari ini. Arson menceritakan tentang kematian kedua orangtuanya yang selama ini ia selalu tunggu, karna ia hanya mau mendengarkan penjelasan Arson kalau lelaki itu sudah siap. Dan hari ini tepat berada di pelukannya Arson menjelaskan semuanya.
"Sampai sekarang kecelakaan itu disebabkan karena rem blong, dan gak dihusut tuntas sama pihak kepolisian. Padahal aku ngerasa ada yang gak beres sama semuanya."
"Aku bakal cari keadilan buat mereka, aku yakin ada kejahatan dibalik semua ini."
Killa melepaskan pelukannya dan menatap mata Arson, mata mereka sama-sama sembab. Dan ini kali pertama untuk dirinya melihat Arson menangis. "Apa yang bikin kakak yakin, kalau ini bukan sekedar rem blong?" tanya Killa yang akhirnya membuka suara karna sedari tadi ia hanya diam mencerna semua ucapan Arson.
Arson tersenyum miring, ia sedikit teringat dengan kejadian mencekam kala itu. "Ada yang sengaja motong selang rem!"
"Terus kalo gitu, kenapa kakak gak jadiin itu buat bukti ke polisi."
"Polisi bungkam gitu aja, untuk saat ini biarin aku sendiri yang cari keadilan buat mereka," ucap Arson tegas ia benar-benar tidak akan pernah melepaskan orang itu kalau ia sudah menemukannya.
"Aku bantu!" ucap Killa.
"Gak Killa, aku gak mau ngelibatin kamu dalam masalah ini."
"Jangan ngeremehin aku bisa? Gini-gini aku bisa kok jadi intel!"
Arson tertawa kecil, selain Arsya sekarang sudah ada lagi yang bisa menghibur dirinya. "Oh ya?"
"Gak percaya, aku bakalan buktiin. Kakak coba bilang waktu itu kejadiannya di mana, jam berapa. Dan tanggal berapa," ujar Killa penuh percaya diri.
"Oke, aku percaya!"
"Nah gitu dong nanti kita tangkep orang itu sama-sama," ucap Killa tersenyum sumringah dan detik berikutnya Arson juga ikut tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSON RAZENDRA [END]
Fiksi Remaja🚫BACA DI JAMIN PENASARAN YANG BERKELANJUTAN... •Pintar. •Dingin, cuek. •Ketua osis. •Di gemari banyak wanita. Dia Arson Putra Razendra Gimana jadinya nanti, ketika dia mempunyai seorang kekasih yang ribet! Di mana dan kapan pun selalu berurusan de...