AR 47 [END]

1.2K 63 60
                                    

•Happy Reading love•

°°°°°°

Jakarta, 16 Juli 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 16 Juli 2020.

Tepat hari ini adalah hari kelulusan bagi para siswa-siswi kelas 12, setelah surat keterangan kelulusan sudah diberikan kini saatnya mereka mengadakan graduation. Pihak sekolah pun sudah menyiapkan berbagai dekorasi diarea aula sekolah, dan seluruh murid kelas 12 sudah berkumpul bahkan orangtua mereka ada yang ikut hadir untuk memeriahkan.

Berbeda dengan Arson lelaki itu hanya datang sendiri hari ini, ia hanya berdiri diambang pintu masuk aula menatap satu persatu teman-temannya yang membawa Ibu, Ayahnya atau kedua orangtuanya sekaligus. Ia menatap iri hal itu.

"Ar." Arson berdehem sebagai balasan.

"Gue juga senasib kali sama lo, bokap gue ada di sini tapi serasa gak ada. Dia dateng aja enggak," ujar Leon.

"Boro-boro dateng anaknya lulus kayaknya gak tau, oh iya nyokap gue barusan telpon dan ucapin selamat juga buat lo atas kelulusan ini. Lo dapet nilai terbaik lagi, congrats ya," ucap Leon sambil menepuk-nepuk pundak Arson.

"Thanks Yon, bilang makasih ke nyokap lo juga," balas Arson.

Leon mengangguk. "Hmm, K-killa gak dateng?" tanya Leon penuh harap setidaknya jika ada gadis itu mood Arson lebih baik hari ini.

Arson mengangkat bahunya tidak tahu, setelah putus ia dan Killa sudah tidak pernah saling menghubungi satu sama lain lagi. Seperti yang gadis itu bilang ia dipaksa Ayahnya untuk menghapus nomor dirinya, mungkin alasan itu yang membuat Killa tidak bisa menghubunginya lagi.

"Duduk aja deh, pegel gue," ajak Leon lalu menuju bangku yang sudah disediakan.

"Boleh kali gabung."

Arson dan Leon yang sudah terduduk menengok kebelakang di mana ada Ziho berdiri disitu.

"Duduk aja, ini bangku bukan punya nenek moyang gue," sahut Leon.

Ziho menyengir lalu duduk disebelah Arson. "Gak nyangka udah lulus, kalian mau kuliah di mana?"

Leon melirik Arson yang hanya diam tatapannya hanya fokus kedepan.

"Harvard university," ceplos Leon.

"Dih, kalo Arson percaya gue dia pasti masuk. Lah modelan ke lo apaan!" sarkas Ziho.

"Sialan lo!"

"Ar, gue serius kali ini. Gue pengen kuliah bareng lo, ya walaupun kemungkinannya kecil sih. Tapi gue bakalan berusaha biar seleksi nanti gue lolos."

"Lo juga kan Yon, bakalan kuliah bareng Arson?" tanya Ziho.

"Gue nunda kuliah."

"Hah? Kenapa? Apa lo mau megang perusahaan almarhum bokap lo dulu?" tanya Ziho.

ARSON RAZENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang