🚫BACA DI JAMIN PENASARAN YANG BERKELANJUTAN...
•Pintar.
•Dingin, cuek.
•Ketua osis.
•Di gemari banyak wanita.
Dia Arson Putra Razendra
Gimana jadinya nanti, ketika dia mempunyai seorang kekasih yang ribet! Di mana dan kapan pun selalu berurusan de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok tok tok!
"Kak Rajen main yuk!"
Cklek.
Pintu terbuka menampakkan asisten rumah tangga sekaligus perawat Arsya, yang ia sudah kenali saat pertama kali datang ke rumah ini.
"Heh sih non cantik, datang lagi."
Killa tersenyum. "Iya mbak, kak Arson sama Arsyanya ada?"
"Ada non, silahkan masuk."
Killa pun memasuki rumah tersebut untuk kedua kalinya, ia pun langsung menduduki dirinya di sofa yang sudah tersedia di ruang tamu.
"Non ini minum dulu, tunggu sebentar ya mbak panggil den Arson dulu."
Killa mengangguk. "Makasih mbak."
Killa melihat sekeliling rumah ini, nyaman. Ia jadi pengen setiap hari datang ke rumah ini. Kalau bisa menginap beberapa malam.
"Ekhem."
Deheman seseorang langsung membuyarkan lamunan Killa, ia langsung mendongak menatap seseorang pemilik rumah ini tengah berdiri di hadapannya.
"Siang kak." sapa Killa malu-malu, lama-lama Killa bingung sendiri menghadapi sifatnya yang berubah-ubah, kadang tidak ada rasa malu tapi kadang suka malu-malu seperti saat ini.
"Cepet keluarin bukunya." titah Arson.
"Buku apa ya kak?" tanya Killa lemot.
Arson memutar bola matanya malas.
"Tujuan lo ke sini buat apa?"
Killa berpikir. "Oiya, mau ngerjain tugas."
Tanpa pikir panjang lagi, ia mengeluarkan bukunya yang sudah ia siapkan dari rumah.
Arson duduk di bawah karpet dan diikuti Killa. Tangan Arson mengadah ke arah Killa, ia yang bingung pun langsung memberikan telapak tangannya ke telapak tangan Arson.
Killa menunduk dan senyam-senyum sendiri.
Arson melirik telapak tangan Killa yang berada ditangannya. "Bukan tangan lo! Bukunya?"
"Ah i-iya." Killa langsung refleks menjauhkan tangannya dari tangan Arson, malu itulah rasanya.
"Ini kak," ucap Killa memberikan buku tugasnya pada Arson.
"Kak, Arsya mana ya?" tanya Killa.
"Tidur." balasnya dan Killa hanya manggut-manggut mengerti.
Sekarang Arson tengah fokus mengamati buku tugas Killa, Killa yang tidak ingin hilang kesempatan ia pun menatap Arson tanpa kedip sedikitpun.