🚫BACA DI JAMIN PENASARAN YANG BERKELANJUTAN...
•Pintar.
•Dingin, cuek.
•Ketua osis.
•Di gemari banyak wanita.
Dia Arson Putra Razendra
Gimana jadinya nanti, ketika dia mempunyai seorang kekasih yang ribet! Di mana dan kapan pun selalu berurusan de...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah 2 Minggu berlalu, hari ini adalah tepat di mana sekolah SMA Sadewa didirikan. Malam nanti semua siswa-siswi akan merayakan hari ulang tahun sekolah tercinta mereka.
Mereka sudah menyewa sebuah gedung yang akan nanti dipakai untuk party para guru-guru dan semua siswa/i, sekarang anggota osis pun sudah mulai mengurus semuanya. Ditambah beberapa orang perwakilan kelas untuk membantu mereka menambahkan dekorasi-dekorasi digedung tersebut.
"Ar, bisa bantu gue buat masang ini?"
Arson mengangguk, lalu membantu Maureen untuk memasang beberapa dekorasi bunga yang akan ditempelkan di area dinding.
Maureen menaiki sebuah tangga agar mencapai dinding yang akan didekorasi.
Dari jarak yang tidak begitu jauh ada seorang gadis yang sedang menatap mereka dengan tatapan tidak suka. "Pasti caper!"
"Lah ada elo?"
Killa berdecak kesal. "Mata lo ini suruh dong biar gak bisa liat gue!"
Daniel terkekeh geli, mana bisa request begitu. "Aneh lo, lo mau gue gak bisa liat lo?"
Killa mengangguk, dia sudah lelah. Selalu diganggu sama lelaki menyebalkan ini!
"Bisa aja sih, tapi lo jadi makhluk goib dulu baru gue gak bakalan bisa liat lo!" ujar Daniel.
"Ngeselin lo! Mana ada makhluk goib secantik gue," balas Killa sambil mengibaskan rambutnya.
"Makanya, karna lo cantik gue selalu pengen liat lo."
Mungkin kalau Arson yang berbicara seperti itu ia akan langsung salah tingkah, tetapi berbeda dengan ucapan yang dilontarkan Daniel rasanya ingin ia tenggelamkan wajahnya ke rawa-rawa.
"Nyenyenye, dasar buaya!" ujar Killa.
"Ck, untung gue suka!"
"Btw, lo ngapain di sini?" tanya Daniel heran.
"Dasar ketos pea, kan masing-masing kelas dimintain perwakilan dan kebetulan gue ditunjuk," jawab Killa.
Daniel menyengir tidak habis pikir dengan pertanyaannya, benar juga kok dirinya bisa lupa ya. "Iya-iya lupa gue!"
Killa mencibir kesal, mata ia kembali menatap Arson dan Maureen yang masih berinteraksi di sana. Ingin rasanya ia menghampiri, tapi dirinya ini siapa?
Mata Daniel pun mengikuti arah pandang Killa lalu setelahnya ia tertawa keras. "Kesian banget jadi mantan, langsung ditikung lewat jalur dekorasi bareng."
Duk!
"Anjir! Hobi banget lo nyakitin badan gue." adu Daniel memegang kakinya yang ditendang keras oleh Killa.