AR 34

1.1K 82 5
                                    

•Happy Reading love•

°°°°°°

”Maksud om?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

”Maksud om?”

”Om sudah mendapatkan semua dananya dan kamu tau, Om juga sudah berhasil meretas data perusahaan mereka.”

Arson terdiam sambil mencerna semua ucapan Omnya diseberang telepon. ”Perusahaan siapa yang Om maksud?”

”Wijaya Corp, kamu mengenal nama itu dia Dion Wijaya.”

Deg.

Ayah Killa? Itu yang mendadak terlintas dipikirannya saat ini, kenapa bisa, apa dia sudah diam-diam berhasil mengajak perusahaan Om Dion untuk berkerjasama.

”Om jangan keterlaluan, Arson gak pernah ngizinin om buat kerjasama sama perusahaan itu!”

”Sudah terlanjur Ar, kita tinggal menikmati kebangkrutan mereka.”

”Om bisa dipenjara kalo sampe ketauan.”

”Sayangnya om menyuruh seseorang untuk melakukan itu.”

”Ini demi keberhasilan perusahaan papa kamu Arson, makanya om melakukan ini.”

Sial! Kenapa omnya sangat licik sekali, ternyata sifat aslinya baru keluar sekarang ke mana saja ia selama ini.

”Arson gak bakalan maafin om kalo sampe perusahaan itu bangkrut.”

"Bangkrut? Perusahaan siapa yang bangkrut."

Arson mematung setelah mendengar suara yang berasal dari belakangnya itu, apa dia mendengar semuanya?

Arson langsung mematikan teleponnya secara sepihak, dan menoleh kebelakang di mana Killa sudah berdiri dihadapannya.

"K-kamu dari kapan disitu."

"Baru kok, tadi kamu telponan sama siapa? Terus aku denger perusahaan bangkrut. Perusahaan siapa?" tanya Killa.

"Bukan siapa-siapa sayang," balas Arson berusaha tenang.

"Kamu tau kan sebenarnya aku masih marah, karena surat itu aja aku sekarang mau nyamperin kamu."

Arson tersenyum lalu menangkup pipi Killa dikedua tangannya. "Maaf, ayuk sekarang kita bicarain."

"Udah gak usah, aku gak mau bahas pelakor lagi," ujar Killa.

"Beneran? Tadi katanya masih marah."

"Udah luluh sedikit, karena surat."

Lagi-lagi Arson tersenyum, kenapa ia akhir-akhir ini banyak sekali senyum ya? Perasaan dulu sangat susah.

"Terimakasih surat," ucap Arson.

Killa menyerngit bingung. "Kok terimakasih surat?"

"Ya, karena dia kamu udah gak marah."

ARSON RAZENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang