ARSON RAZENDRA [END]

EXTRA PART

•Happy Reading love•

°°°°°°

"Killa, tungguin."

"Lelet lo, buruan."

Dua sahabat sejati yang sedari SD sampe jenjang SMA selalu bersama, siapa lagi kalau bukan Killa dan Nara yang kini tengah memasuki sekolah setelah 1 bulan libur karena kenaikan kelas.

"Eh ada Devan," sapa Killa sambil melirik Nara yang terlihat biasa-biasa saja.

"Hai Kil."

"Nara bisa bicara sebentar?" ucap Devan.

"Gak ada waktu! Udah mau bel," tolak Nara tegas.

Killa yang berada ditengah-tengah mereka berdua merasa canggung sepertinya hubungan mereka berdua sedang tidak baik-baik saja.

"Ayo Kil," ucap Nara menarik tangan Killa paksa agar menjauh dari Devan.

Setelah dirasa sudah menjauh Nara mencak-mencak kesal. "Ngeselin banget tuh orang!"

"Lo ada masalah apa sama Devan?" tanya Killa.

"Dia mau nyelingkuhin gue kayaknya."

"Hah? Maksud lo dia selingkuh sama siapa?" ucap Killa.

"Gue gak tau, yang pastinya gue mergokin dia masuk ke hotel sama cewek," geram Nara mengingat kejadian itu.

"Dasar cowok sok ganteng! Satu cewek aja gak cukup. Kurang apa sih gue sebenarnya?" ujar Nara.

"Terus lo putus sama dia?" tanya Killa memastikan.

Nara mengangguk lesu, setelah kejadian itu dia meminta bertemu dengan Devan dan saat itu juga ia memutuskan hubungannya.

"Sabar ya, cowok masih banyak kok. Emangnya di dunia ini cowok cuman dia doang!" ucap Killa menenangkan.

"Hore! Jadi kita sama-sama jomblo sekarang," ucap Killa sambil memeluk Nara.

"Lo jomblo tapi dikasih ikatan sama kak Arson," tutur Nara.

Killa tersenyum lalu melihat cincin dijari manisnya itu. "Ini cuman kado ulang tahun aja."

"Alah alesan!" cibir Nara kesal.

°°°°°°

Malam harinya kedua orangtuanya Killa yaitu Maudy dan Dion, sedang menyiapkan surprise untuk ulang tahun putrinya yang bertepatan jam 12 malam nanti. Mereka tidak hanya berdua melainkan ada Nara dan juga Daniel disini, taman dibelakang rumah Killa saat ini sudah didekorasi dengan berbagai hiasan dan ada juga tulisan happy sweet seventeen disitu.

"Lo lama banget sih! Niup balon doang gak kuat," tegor Nara.

"Lo gila aja, balon sebanyak ini gue yang niup sendiri. Keabisan oksigen gue anjir!"

"Cupu lo jadi cowok, ini gue kan bantu pake pompa," ujar Nara.

"Bedain pompa sama nafas manusia, kalo gue keabisan oksigen lo mau emang kasih nafas buatan?!" tanya Daniel menjengkelkan.

"Najis banget! Minta tuh nafas buatan sama ikan," sahut Nara menunjuk aquarium berisikan ikan-ikan koi.

"Stres!" ujar Daniel.

"Lo yang stres!" balas Nara tak mau kalah.

"Lo gila!"

"Eh, eh udah-udah. Kalian kok malah ribut, nanti kalo Killa denger suara ribut-ribut kalian gimana? Bisa gagal rencana kita," tegur Maudy.

Nara dan Daniel menyengir bersamaan mereka merasa bersalah dengan suara berisik mereka. "Maaf Tante," ucapnya bersamaan.

Mereka berdua melirik satu sama lain kala ucapan mereka bisa berbarengan seperti itu.

"Ekhem, jodoh kayaknya," goda Maudy.

"Amit-amit YaAllah!" ucap Daniel bergidik ngeri.

"Kesian temen gue pernah pacaran sama modelan begini, mana disangka selingkuh terus langsung diputusin lagi," sindir Daniel.

"Heh! Bukan berarti lo temennya Devan terus lo dengan mudahnya ngebelain dia ya, dia jelas-jelas selingkuh mau ngelak apa lagi?! Udah hampir seminggu sebelum gue tau kasus perselingkuhan dia, dia tuh sama sekali gak pernah hubungin gue. Terakhir kali kita ketemu saat dia nganterin gue kerumah nenek, dan itu udah 1 bulan yang lalu!" tekan Nara setelahnya ia menjauh dari Daniel.

Daniel berpikir keras apa Devan benar-benar melakukan itu pada Nara, sepertinya ia harus selidiki. Kalau sampai itu ternyata terbukti benar, berarti temannya sangat-sangat brengsek!

"Awas aja lo Nio!" ujar Daniel memanggil nama sahabatnya itu dengan nama belakangnya.

Pukul 00.00.
Hari dan tanggal pun sudah berganti dan malam ini tepatnya hari kelahiran Killa, gadis itu kini tengah berdiri yang didepannya sudah terdapat kue ulang tahun lalu disebelah dirinya ada kedua orangtuanya dan juga Nara, Daniel.

"Happy birthday to you.."

"Happy birthday to you.."

Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun sambil menepukan tangan mereka dan Killa sangat terharu melihatnya walaupun pestanya sederhana tetapi ini terlihat berkesan.

"Tiup lilinnya doang sayang," perintah Dion.

Killa mengangguk tapi sebelum meniup lilin ia melakukan make u wish terlebih dahulu.

"Semoga ulang tahun aku berikutnya semua orang yang aku sayang ada terus disamping aku, termasuk kak Arson," gumamnya, setelahnya ia meniupkan lilin tersebut.

"Selamat ulang tahun ya," ucap Daniel.

"Makasih."

Nara memeluk Killa erat.
"Happy birthday my bestie,"

"Makasih," sahut Killa membalas pelukan Nara lebih erat.

"Selamat ulang tahun putri Ayah sama Bunda, gak kerasa tiba-tiba udah bisa bikin KTP," ujar Dion.

Killa tersenyum lalu memeluk kedua orangtuanya penuh sayang. "Terimakasih Ayah, Bunda."

"Kamu mau minta apa sama Ayah atau Bunda kamu, kita bakalan berusaha kabulin," ucap Dion.

Killa berpikir sejenak mungkin ia akan meminta ini pada Ayahnya. "Aku mau tau di mana kak Arson?"

Seketika suasana mendadak hening mendengar penuturan Killa barusan.

"Kok pada diem, Ayah beneran masukin kak Arson kepenjara?"

"Sayang, ini hari ulangtahun kamu loh. Ayo kamu potong kuenya dulu ya," ucap Maudy memotong ucapan Killa.

"Ayah bilang mau nurutin kemauan aku, kalo gitu aku minta gak susah kok. Aku cuman nanya keberadaan kak Arson, apa sesulit itu buat dijawab?!"

Daniel dan Nara mereka berdua hanya bisa diam tidak ingin ikut campur masalah ini, karena mereka juga sama dengan Killa tidak tahu di mana keberadaan lelaki itu.

"A-ayah! Kalo Ayah beneran masukin kak Arson kepenjara, di mana penjaranya? Killa mau ketemu kak Arson," lirih Killa air matanya sudah menggenang di pelupuk mata, saat ini ia masih bisa berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya itu.

°°°°°°

Extra part is done!

Segini aja ya biar bikin kalian penasaran😁

Jangan lupa VOTE & KOMENNYA!

Cerita ini bakalan ada sequelnya! Jadi mau dipublish kapan? Diminta pendapat kalian.