Chapter 30 - Hilang

1.3K 106 12
                                    


JANGAN PERNAH BAWA CERITA INI KEDUNIA NYATA!!!

Selamat membaca.
.....


Sore ini, ada seorang perempuan yang sedang menyendiri disebuah pinggir danau. Perempuan itu hanya diam saja meratapai laut, dengan wajahnya yang melas.

Diwaktu yang bersamaan, tiba tiba saja munculah sosok perempuan lagi yang datang.

"Lu milih tempat yang tepat Sha buat menyendiri" ujar perempuan itu yang baru saja datang.

"Ashel?"

Perempuan yang baru datang itu adalah Ashel, sedangkan perempuan yang sedari tadi hanya diam saja itu adalah Marsha.

"Kok lu tau gua disini?" tanya Marsha sedangkan Ashel terkekeh terlebih dahulu sebelum menjawab.

"Sha.. Sha.. ini tuh tempat gua kalo lagi menyendiri. Dan sekarang sebenernya gua mau menyendiri disini, eh ternyata ada lu" jawab Ashel sedangkan Marsha hanya ber oh ria saja.

Suasana hening, tidak ada pembicaraan disana. Akhirnya Ashel pun membuka obrolan.

"Sha, gua tau ini berat. Tap-" ucap Ashel terpotong.

"Tapi kenapa gua harus jadi anak hasil selingkuhan?" potong Marsha bertanya.

"Jangan inget buruknya Sha, inget! ibu bapak lu udah ngerawat lu dengan sepenuh hati" balas Ashel.

"Lu harus nerima keadaan sekarang Sha, jangan terlarut larut" lanjut Ashel sedangkan Marsha hanya diam saja.

"Satu lagi, lu punya abang yang baik Sha, Christian bakal selalu jaga lu karena lu adiknya satu satunya" ucap Ashel dan Marsha masih diam menatap Ashel.

"Semangat!" ucap Ashel tersenyum.

Marsha pun menangis lalu memeluk Ashel.

"Pelukan kok gak ajak ajak" ucap perempuan yang tiba tiba datang.

"Mungkin kita gak dianggap Dir" timpal perempuan satu lagi.

"Indira? Freya? kok kalian tau kita disini?" tanya Marsha terkejut yang melihat Indira, Indah, Kathrina dan Freya yang datang.

"Gua yang sherlok tadi Sha" bukan Indira, Indah, Kathrina dan Freya yang menjawab, namun Ashel.

"Semangat Sha!" ucap mereka semua lalu memeluk Marsha.

"Terima kasih banyak guys.." ucap Marsha disela sela pelukannya.

.....

"Jadi gua harus nerima semuanya?"

"Iya Zee, menurut gua lu harus nerima semuanya. Emang berat, tapi lu pasti bisa pelan pelan" jawab Oniel.

Zean hanya diam saja, ia sama seperti Marsha yang sedari tadi hanya diam saja.

"Temuin bapak sama ibu lu sono Zee" saran Aldo.

"Ngapain?" tanya Zean.

"Lu pasti tau maksud Aldo Zee" bukan Aldo yang jawab, namun Gito.

THE HOPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang