Menit berganti menit, hari berganti hari, tahun berganti tahun. Tak terasa sudah 3 tahun Caine masuk dalam keluarga itu, sudah 3 tahun juga Caine tidak pernah keluar dari mansion itu. Sesekali ia pernah mencoba melarikan diri, namun entah kenapa Rion selalu menemukan dirinya. Hingga pada akhirnya Caine menyerah untuk melarikan diri.
"Sayang" Panggil Rion.
"Hmm" Guman Caine.
"Mau ikut aku...??" Tanya Rion sambil menghampiri Caine.
"Aku boleh ikut??, kemana??" Jawab Caine dengan semangat.
"Ketemu sama kenalan aku, mau ikut??" Tanya Rion memastikan.
Caine mengangguk semangat, ia segera mandi dan bersiap-siap, sedangkan Rion, ia menunggu di garasi.
"Papi mau ke mana??" Tanya Mia yang tiba tiba menghampiri Rion.
"Papi mau ketemu kenalan, Dedek mau ikut" Tanya Rion sembari mengelus surai putih itu.
"Mau, Mia ajak kakak kakak yang lain juga ya pi, boleh???" Ucap Mia memohon.
"Boleh, ajak aja kakak kakaknya" Perintah Rion.
"Asikk... Laksana pih" Ucap Mia sembari hormat kearah Rion.
Rion yang melihat kelakuan anak terkecilnya, hanya menahan tawa. Mereka semua sudah bersiap di depan garasi. Caine selesai bersiap, ia menuju garasi.
"MAMII, MAMI SAMA ECHI YAA, ECHI YANG BAWA MOBIL" Teriak Echi dari kejauhan.
"Apaan lu Chi, mami ama gw yak" Sahut Krow.
"Nggak ada, mami ama gw, ama lu berdua bisa serangan jantung tuh si mami" Ucap Riji.
Rion tak mau kalah dari anak anaknya, ia langsung menggandeng tangan Caine dan membawanya ke mobilnya. Anak anak yang melihat hanya tersenyum masam.
"Aelah, mentang-mentang suaminya mami" Ucap Key sembari membuka pintu mobil.
"Ahh, si babe mah" Ucap Riji
"Dahlah, pundung yok pundung" Ucap Krow yang sudah duduk di kursi belakang.
30 menit berlalu, mereka terus mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju Paleto. Sesampainya di Paleto, sudah ada 1 mobil Lamborghini dengan cat hitam porselen hijau. Rion menghentikan mobilnya, ia turun dari mobilnya, kemudian menuju kearah Caine sembari membukakan pintu mobil.
Rion menggandeng tangan Caine??, tidak, ia menggendong Caine.
"Lepasin, malu aku" Bisik Caine
"Nggak apa, dia saudaraku, biarin aja dia iri" Ucap Rion sambil mengecup kening Caine.
Rion menghampiri saudaranya.
"UNCLE" Teriak Mia.
"Yo, Cel" Sapa Rion.
"Gimana KanPol" sambung Rion.
"Ancur, gw si maunya cepet cepet keluar KanPol, KanPol isinya anomali semua cok" Jawab Marcel sambil memijat keningnya.
"By the way, gw ada berita nih, lo sekarang kalo mau rampok Flica atau bank besar ati ati deh" Sambung Marcel.
"Emangnya kenapa Uncle...??" Tanya Mia.
"Sekarang KanPol punya senjata kelas 4, ya walaupun baru para atasan yang punya, tapi gw saranin kalian hati hati" Ucap Marcel memperingatkan.
"Gilak kali, KanPol mau saingan sama kita kah??, udah punya sniper aja" Ucap Rion sembari menahan tawa.
"Besok besok kita bikin Tank aja pih, seru tu kayaknya" Ucap Echi.
"Goblok anjing, pakek tank kagak bisa kabur" Ucap Krow sembari memukul kepala Echi.
"Bisa cok, mesinnya diganti, tukeran sama mobilnya papi" Jawab Echi.
"Duh ni orang, goblok di pelihara" Ucap Aenon.
"Kalo enggak kita telides aja tu mobil polisi yang ngejar kita" Ucap Echi sembari memukul balik Krow.
"Udah, jangan pukul pukulan" Ucap Caine yang masih berada di gendongan Rion.
"KROW DULUAN MI YANG MULAI" Teriak Echi.
"Udah" Ucap Rion tegas.
Mereka semua terdiam. Memecah keheningan Marcel angkat bicara.
"Wangi buah persik ya, gw pengen" Celetuk Marcel.
"Apaan lu, nggak usah ngendus ngendus feromon orang" Jawab Rion sembari melototi Marcel.
"Bisa kalik pak, biniknya buat saya" Goda Marcel.
"Ku tembak palakmu sekarang ya, dicari Garin baru tau rasa lu" Ucap Rion.
"I'm here baby" Ucap Garin sembari mendekati Marcel.
"Oh no" Gumam Marcel.
40 menit berlalu, kini mereka berpamitan dengan Marcel. Mereka kembali kerumah dan berkumpul diruang tengah. Merekapun menonton Film Horor bersama hingga waktu menunjukkan pukul 23.40.
"Waktu nonton filmnya habis, sekarang balik ke kamar masing masing, langsung tidur" Ucap Rion dengan wajah datarnya.
"Yaelah galak banget pi kayak orang pms" Ucap Elya.
Rion hanya menatap anak anaknya,waktu berlalu, serasa anak anaknya sudah tidur, Rion langsung menarik tangan Caine dengan cukup kasar.
Anak anak tidur??, tidak, mereka ada dikamar Key, sambil melanjutkan menonton Film. Mengapa di kamar key, karena dekat dengan kamar papi mereka. Sementara itu dikamar Rion, Rion membanting Caine ke kasur.
"Ackk... sakit" Rintih Caine.
"Sakit kah ?? Hmm?" Tanya Rion dengan senyum sinis.
Caine takut, Rion tidak pernah kasar padanya, apa yang membuat Rion kasar pada Caine.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Ehehehehehe:3 🐸
Garin sama Marcel ada oneshotnya sabi kalik yaaa🐸.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasyTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...