XXXIII ~ Transaksi Besar ?? ~ [ 33 ]

3.1K 309 16
                                    

"Pi, Mako mau Ngomong" Ucapannya.

"Apa?" Jawab Rion singkat.

"Papi inget kejadian dulu waktu mami diculik??" Tanya Makoto.

"Iya, kenapa ??" Kata Rion.

"Cosa Nostra, mereka bantuin Shadow Garden buat sembunyiin mami" Ungkap Makoto.

"Yang betul saja kamu, gila banget, katanya nggak akan ganggu relasi bisnis, omong doang ni si botak, hidup mereka nggak akan gue buat tenang" Sahut Rion menangapi.

"Iya pi dan satu lagi, papi hati hati sama Marcel" Peringat Makoto.

"Kenapa ??, emang Marcel kenapa??" Tanya Rion menaikan alisnya.

"Dia pernah ngasih papi surat pengunduran diri dari kepolisian nggak??" Makoto balik bertanya.

"Enggak si, kenapa emang??" Jawabannya.

"Dia kemungkinan masih kerja di kepolisian pi, jadi... Hati hati aja" Jelas Makoto.

"Oh itu, papi udah suruh Gin dari dulu kalo soal masalah itu, papi tau kok, cuma nunggu waktu yang pas aja" Ucap Rion dengan senyuman diwajahnya.

Rion segera menuju keruang tengah, ia melihat anak anaknya yang sedang bersantai.

"Hari ini, Kita bakal ada transaksi besar sama Phoenix dan Black Oni, untuk Phoenix, kita bakal transaksi jam 12 malam, sedangkan Black oni bakal transaksi sama kita jam 3 pagi, jadi kalian siap siap, kecuali Sui, Aenon, Mia, Makoto, Funin, kalian tetep disini, jagain Souta sama mami" Perintah Rion.

Mereka segera bersiap dan mulai menuju lokasi yang telah ditentukan. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 12 malam, kedua kelompok tiba di lokasi yang telah disepakati. Gudang tua itu kini dipenuhi dengan kehadiran pria-pria bersenjata dari kedua belah pihak. Di tengah ruangan, sebuah meja panjang diletakkan sebagai tempat transaksi. Di satu sisi meja, Rion dan anak anaknya menunggu dengan sabar. Diseberang meja, ada Dany dan anak buahnya berjalan mendekat dengan penuh percaya diri.

"Kita lakukan ini dengan cepat. Kau bawa barangnya?" Tanya Rion serius.

Dany mengangguk ke arah anak buahnya, yang kemudian membuka kontainer besar berisi berbagai jenis peluru dari berbagai macam senjata.

"Ini barangnya. Mana uangnya?" Ucap Dany.

Rion memberi isyarat kepada Krow, dan ia segera membuka koper koper besar yang penuh dengan uang tunai. Jumlah yang cukup untuk membeli kesetiaan dan kekuasaan dikota Tokyo.

Kedua fraksi mulai memeriksa barang masing-masing. Anak anak TNF memeriksa dan menghitung peluru peluru itu dengan teliti, memastikan tidak ada kecacatan pada peluru itu. Sementara itu, anak buah Dany menghitung uang dengan cermat, memastikan tidak ada kekurangan.

Ketegangan di ruangan itu bisa dirasakan. Semua orang bersiap siaga, jari jari mereka dekat dengan pelatuk senjata. Sebuah kesalahan kecil bisa memicu baku tembak yang akan menghancurkan kedua belah pihak.

"Oke, nggak ada yang cacat" Ucap rion.

"Uangnya pas, kalo gitu saya pergi, senang berbisnis dengan anda Rion Kenzo" Sahut Dany.

Kedua Fraksi itu segera meninggalkan gudang tersebut. Anggota TNF melajukan mobilnya dengan kencang, mereka ingin kembali kerumah secepat mungkin. Sesampainya di rumah, anak anak segera menaruh peluru di brankas. Dan kembali berkumpul dirunag tengah.

"Ini bentar lagi kita transaksi sama BO lo, masak kalian udah lemes gitu" Ucap Rion dengan nada bercanda.

"Kalo sama BO tenang si pak, tapi kalo sama fraksi lain kayak tadi, aduh, gila banget" Oceh Key.

"Tegang banget tadi tu, bikin pusing" Sahut Selia.

"Yon, gue pamit keluar bentar ya, ada urusan" Ucap Marcel yang ingin pamit.

"Urusan apaan Cel jam segini??" Tanya Selia.

"Mau ketemu calon istri" Jawab Marcel sambil meninggalkan ruangan itu.

Marcel tidak menutup pintu rumah, suara mobilnya yang dipanaskan terdengar sampai ruang tengah.

"Gila banget itu mobilnya si Marcel" Ucap Elya yang datang membawa cemilan.

"Yon, gue pamit bentar" Lirik Gin kepada Rion.

"Yok, hati hati" Ingat Rion.

Gin hanya mengangguk, saat digarasi ia bertemu Marcel yang sedang menelpon seseorang. Gin tak menghiraukannya, ia mengeluarkan mobil listrik miliknya dan mengendarainya keluar rumah. Sementara itu didalam rumah.

"Pi, itu pada keluar nggak apa apa ?, ini udah jam 2 pagi lo, 1 jam lagi transaksi sama Black Oni" Ingat Key pada Rion.

"Santai aja" Jawab Rion singkat.

"Santai si santai pak, tapi kan nggak enak buat mereka nunggu" Oceh Key.

"Kita Minggu ini nggak ada transaksi sama BO kok" Jawab Rion melirik Key.

"Hah??, terus??" Key memiringkan kepalanya.

"Liat aja nanti, kita tunggu kabar dari Gin" Ucap Rion dengan santai.

Sementara itu ditempat Marcel. Ia menemui seseorang yang sedari tadi menunggunya di tol kanan. Ia dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang mengikuti. Seseorang menyambutnya dengan senyum dingin.

"Apa kabar Marcel ??, berita apa yang kamu bawakan kali ini ??" Ucap Pria dengan jaket putih.





To Be Continued...





Aku mau dong jadi anaknya papi, papi kaya soalnya bisa beli kesetiaan dan kekuasaan dikota Tokyo.

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang