"Caine, kamu tidak salah, yang salah itu seseorang yang tidak suka padamu, mereka ingin menghancurkanmu, omega adalah mahluk spesial yang diciptakan oleh tuhan" Ucap seseorang yang sedang mendekat kearah Caine.
"M-makomi??" Sahut Caine gagap.
"Iya, Caine, ini aku" Jawab Makomi sambil mendekat kearah Caine.
"Kenapa kau ada disini ?" Tanya Caine heran.
"Setiap 1 Minggu sekali, aku selalu datang untuk mengecek gua ini caine, bagaimanapun juga gua ini bekas milik pemerintah" Jelas Makomi.
"Apa suamimu menyakitimu lagi Caine ??" Sambungnya.
Caine menggelengkan kepalanya. Tangan Makomi terulur untuk menyentuh rambut pria didepannya itu.
"Ada apa Caine?, kenapa kamu bersedih" Tanya Makomi dengan lembut.
Tak kuasa menahan air matanya, tembok pertahanan Caine runtuh seketika. Baru kali ini ada seseorang yang menanyakan keadaan, ia menangis sekencang-kencangnya. Makomi dengan sikap sigapnya, langsung memeluk Caine dalam dekapannya.
"Tak apa Caine, aku disini, kamu bisa melepaskan semuanya, tak seharusnya kamu menanggung beban berat" Ucap Makomi
"Sakit... Aku tak sanggup Makomi... Rasanya sakit sekali" Jawab Caine.
"Sttt.... Semua akan baik baik saja Caine, menangislah sepuas mu, tak akan ada yang menyakitimu disini, aku akan melindungimu sayangku" Ungkap Makomi.
Mendengar kata kata Makomi, membuat Caine menangis sejadi jadinya di pelukan Makomi.
"Menangislah sayang, lepaskan semua bebanmu" Perintahnya.
Caine terus menangis tanpa henti, ia melepaskan seluruh beban yang berada di pundaknya dengan menangis sekencang-kencangnya. Entah apa yang ada dipikiran Caine, ia terlelap dengan kasih sayang Makomi.
"Jika dirimu lelah, kamu bisa beristirahat Caine, semua akan baik baik saja, bersandarlah padaku" Kata Makomi.
Kata terakhir yang Caine dengar membuatnya dapat tertidur dengan tenang. Makomi dengan sigap menggendong Caine keluar dari gua itu. Dari kejauhan terlihat anak anak yang melihat Makomi menggendong Caine, sontak mereka semua mulai berlari kearah Makomi dan sang mami.
"Mami kenapa pak??" Tanya Echi.
"Jangan berisik, dia tertidur" Ucap Makomi sambil melirik tajam Echi.
"Mami pasti capek banget itu" Celetuk Selia.
"Entah apa lagi yang kalian lakukan pada Caine, jika kalian tidak bisa menjaganya, biarkan aku saja yang menjaganya" Kata Makomi sedikit kesal.
"Mami... Mungkin memang butuh waktu untuk jauh dari kita, mami pasti pengen istirahat walaupun cuma sebentar" Ucap Selia.
Rijji mengambil alih gendongan Caine dari Makomi secara paksa.
"Biar kita aja yang rawat mami, toh kita anaknya kok" Sahut Rijji sinis.
Rijji segera membawa Caine pergi dari sana.
"Apaan si njing, perasaan dia selalu ikut campur urusan mami" Oceh Riji yang kini sudah berada di kursi pengemudi.
"Tapi bagaimanapun juga, keliatan banget pak Makomi sayang sama mami, nggak kayak si tua itu" Celetuk Echi yang kini menjadi bantal untuk sang mami.
"Tapi papi juga sayang sama mami Chi, tapi dengan cara dia sendiri, kita nggak akan tau seberapa besar cinta papi ke mami" Sahut Selia.
"Selia bener si, buktinya sipapi rela ngelakuin apapun buat mami, dan setiap papi marah, yang dia dengerin cuma si mami" Tambah Krow menanggapi.
"Cintanya papi tu obsesi ke mami" Kata Echi.
"Ya, apapun itu, selama papi nggak nyakitin hati mami, gue masih bisa terima" Ucap Riji yang sudah turun dan memarkirkan mobilnya.
Ia kini membuka pintu mobil dan kembali menggendong Caine dipelukannya. Ia membawa sang mami masuk kedalam rumah, dan membaringkannya di kamarnya.
"Mami tidur kak" Tanya Mia yang baru saja masuk.
"Iya, mami capek, butuh istirahat dia" Jawab Selia.
"Mia selalu mikir deh, gimana ya rasanya jadi mami, kayak, apa apa selalu diurus sendiri.... Mia.. hiks... Mia kan juga pengan bantu" Ucapnya dengan tetesan air mata.
"Kak Sel juga selalu pengen ada didekat mami, Selia tau, jadi mami itu pasti berat banget ya.... tapi mami kok bisa kuat ngurus anak kayak kita ya ?" Kata Selia dengan mata berkaca kaca.
"Key juga ngerasa kayak nggak guna di keluarga ini, semua masalah selalu mami yang pegang, kita juga... Bukannya mandiri, malah selalu ngerepotin mami, belum lagi, mami harus menghadapi ego papi" Tambah Key yang kini mengusap dahi Caine.
"Dulu, kita pernah ditinggal mami, liat kan seberapa hancur keluarga ini, mami itu kayak pondasi untuk rumah ini, kalau mami pergi, rumah ini runtuh" Ucap Elya yang beranjak masuk.
"Kira kira kapan ya mami bisa hidup dengan damai, aku tu pengen liat senyuman mami yang bener bener bahagia, bukan kesedihan yang mami sembunyikan" Celetuk Mia sambil memeluk tubuh Caine.
"Jangan berisik... Nanti mami bangun, kapan lagi mami bisa istirahat setenang ini" Kata Krow dengan menatap lembut pria yang sedang terbaring tenang itu.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Eeee, nggak kuat aku waktu live tadi, hati mungilku tersentuh ngeliat mami tadi suaranya geter waktu nasehatin anak anak. #CaineKuat 🥹👊
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasyTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...