XVI ~ Everything Is Gona Be Okay!! ~ [ 16 ]

5K 451 49
                                    

"Papi mana Gin??" Tanya Riji yang baru saja keluar dari mobil.

"Tuh didalem mobil, nangis dia" Jawab Gin.

"Ini udah kumpul semua kan ?" Sambungnya.

"Udah" Jawab Key.

"Kita ke lantai atas aja nggak si Gin ??" Tanya Echi.

"Kalo disini kayak bocah ilang" Sambungnya.

"Yaudah, yok ke atas" Ajak Gin.

Mereka segera menghidupkan mobilnya dan segera menuju ke parkiran atas. Betapa terkejutnya mereka ketika tau, diatas sana terdapat Madelta dan anak anak SG. Rion langsung mengeluarkan pistolnya, ia mengarahkannya ke ban mobil salah satu anak SG.

DOR...

Madelta langsung masuk ke mobilnya dan kabur meninggalkan anak anak TNF. Ia menelepon seseorang.

"Mbot, back up dong, gue di garasi merah" Ucapnya dalam telpon.

"Lu tadi bilang mau ke garasi Pelangi, ngapa pindah anjing, gue dah taro back up disana cok" Jelas Imbot.

"Gue tadi naro Caine di apartemen dulu, terus berubah pikiran" Jawabannya.

"Ah, nggak sempet, berabe kalo Rion sampe tau, ada anak gue yang ngebantu lu" Jelas Imbot.

"Ah anjinglah" Madelta langsung mematikan teleponnya dan segera tanjap gas ke apartemen miliknya didaerah vinewood.

Tentunya Gin yang membawa mobil Rion, terus didesak oleh Rion agar lebih cepat dari mobil Madelta. Mereka terus bermain kejar kejaran, hingga akhirnya tiba di apartemen milik Madelta. Ia segera masuk dan menghampiri Caine.

"Sayang, bangun yuk....." Ajak Madelta.

"Sial.... Obat biusnya masih bekerja" Sambungnya.

Anak anak SG yang lain sudah datang memback up, tentunya anak ank TNF segera mengeluarkan senjata mereka dan menyerang balik. Madelta tidak belajar dari kesalahannya, ia malah membawa Caine ke balkon.

"BERHENTI MENEMBAK!!" Teriak Madelta.

"LO MAU ISTRI LO BALIK KAN ??, GUE BISA BALIKIN, TAPI DENGAN 1 SYARAT, GIMANA ?" Sambungnya.

Mata Rion sudah menatap tajam madelta, ia tak menjawab pernyataan Madelta.

Seketika Caine tersadar, ia langsung mengigit tangan Madelta dan mendorong tubuhnya, Caine segera berdiri. Matanya terbelalak melihat wajah Rion yang terlihat menahan amarah. Tanpa pikir panjang Caine langsung melompat dari balkon, Rion terkejut dengan penampilan Caine yang mengenakan gaun. Ia tersadar saat Caine ingin melompat dari balkon.

Rion yang melihat Caine melompat, langsung melemparkan pistol miliknya. Key yang melihat Rion melemparkan pistolnya segera mengamankan pistol tersebut. Rion berlari kearah Caine, ia ingin menangkap Caine sebelum jatuh ketanah.

"Sayang, are you okey ?" Tanya Rion panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, are you okey ?" Tanya Rion panik.

"No, I'm not okay " Bisik Caine.

"I'm here, Everything is gona be okay" Ucap Rion yang langsung memeluk erat Caine.

Caine mulai menangis, ia menyembunyikan wajahnya dibalik bahu lebar Rion. Anak anak yang melihat Caine menangis, tentu saja mereka sangat marah. Orang yang sangat mereka sayangi, orang yang selalu membela mereka disaat terkena masalah, Orang yang selalu meredakan amarah papi mereka. Dibuat menangis begitu saja, tentunya mereka tidak terima.

DOR...

Tanpa aba aba dari Rion, Krow langsung memulai tembakan. Anak anak mulai menembaki anak SG. Mia dengan ganasnya langsung menusukki semua anak SG yang ia lihat, sedangkan Mako, ia menjaga Mia dari belakang dengan pistolnya.

Tembakan yang terus menerus itu menimbulkan banyak korban dari SG. Setelah mereka tumbang, anak anak mulai pergi dari tempat tersebut. Sirine polisi mulai terdengar.

"Cek, Radio, ini gue langsung bawa Caine ke RS" Ucap Rion pada radio.

"Kalian jangan lupa obatin luka kalian" Sambungnya.

Rion segera melajukan mobilnya menuju RS, salah satu tangannya terus memegangi tangan Caine. Sesampainya di RS, Rion dengan buru buru menggendong Caine ke dalam RS. Dokter segera memeriksa Caine, sedangkan Rion menunggu diluar ruangan.

"Kamu, berapa lama kamu nggak berobat Caine" Suara yang terdengar sangat familiar ditelinga Caine.

"Aku, nggak mau keluarga aku tau akan penyakitku Miraie" Ucap Caine lirih.

"Kamu keguguran, dan...."

"Dan apa ??, kenapa ??" Tanya Caine yang begitu penasaran.

"Caine, kamu yakin nggak mau ngasih tau keluargamu soal penyakit ini ?" Tanya Miraie serius.

"Aku nggak mau ngerepotin mereka" Sahut Caine.

"Bukan masalah itu Caine, ini soal kesehatanmu, kamu abis keguguran, dan soal penyakitmu itu...... Kalau nggak segera diobati, akan semakin parah, aku takut kehilanganmu Caine" Ucap Miraie yang menahan tangisannya.

"Hey, aku nggak apa apa, cukup kasih tau ke Rion, kalo aku baik baik aja, okay??" Ucap Caine meminta.

"Aku......" Kini Miraie menundukkan kepalanya.

"Aku nggak bisa Caine, aku takut" Sambungnya.

"Miraie, aku mohon sama kamu" Ucap Caine memohon.

"Walaupun gitu, kamu harus sering kontrol ke rumah sakit ya!!" Perintah Miraie.

"Iya" Jawab Caine singkat.

Miraie segera keluar ruangan, ia pergi menemui Rion. Dan mengatakan semua kebohongan yang Caine minta. Tak lama setelahnya, Rion masuk kedalam Ruangan dan mengendong Caine, ia membawa Caine pulang. Sesampainya di rumah, mereka langsung disambut oleh anak anak.

Mia dengan cepat lepas dari pelukan Mako, ia berlari menerjang ke pelukan Caine. Untungnya Rion tepat dibelakang Caine, jika tidak, mungkin Caine akan jatuh ke lantai. Anak anak yang lain juga ikut memeluk Caine.





To Be Continued...





Asekkk....

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang