XXXVI ~ Hari Diluar Badside ~ [ 36 ]

2.8K 314 27
                                    

"Merekakan biasanya naik mobil berdua, paling juga nanti Souta dipangku mami" Jawab Riji.

Setelah Riji menyiapkan semua mobil, ia masuk kedalam rumah dan menemui Rion yang saat itu masih mengendong Souta.

"Pi, kita mau liburan kemana ?" Tanya Riji.

"Luar kota, biar kalian juga menikmati suasana baru" Jawab Rion.

Mereka segera bersiap dan menaiki mobil masing masing, mobil raptor berada ditengah, sementara mobil Rion berada di paling depan dan mobil lainnya berposisi mengelilingi raptor. Mereka segera mengikuti mobil Rion untuk sampai ditujuan yang Rion maksud. Rion memilih sebuah vila mewah di dekat pantai sebagai tujuan liburan.

Tempat itu menawarkan privasi dan pemandangan yang menakjubkan, jauh dari hiruk pikuk kota dan masalah sehari-hari. Sesampainya disana Anak-anak langsung berlari lari di sekitar vila, menikmati kebebasan yang jarang mereka rasakan. Caine, yang selalu cemas dengan keselamatan keluarganya, akhirnya bisa tersenyum lega.

"Aku nggak nyangka, anak anak bakal sesenang ini" kata Caine sambil memeluk Rion.

"Terima kasih telah membawa kami ke sini" Sambungnya.

Rion hanya tersenyum manis dan mencium kening sang istri.

"Kita pantas mendapatkannya. Ini adalah waktu kita untuk menjadi keluarga, tanpa beban, tanpa kecemasan dan tanpa ancaman"

Hari-hari pertama di vila dihabiskan dengan menikmati keindahan pantai tersebut. Rion dan Caine berjalan-jalan di pantai, sementara anak anak sibuk bermain di air. Mereka juga menjelajahi pasar lokal, mencicipi makanan tradisional, dan berinteraksi dengan penduduk setempat.

Di malam hari, keluarga itu duduk bersama di teras vila, menikmati makan malam yang lezat sambil menatap bintang-bintang di langit. Rion merasa bahagia melihat keluarganya tertawa dan bercanda tanpa ada rasa khawatir.

"Pi, nyanyi pi" Celetuk Makoto.

"Ah, ape ??, nggak, nggak bisa gue" Jawabannya.

"Souta mau, Souta mau denger papi nyanyi" Sahut Souta.

"Tu pak, anaknya aja pengen denger lo, masak nggak diturutin" Ucap Key sambil melirik Rion.

"Papi nggak bisa nyanyi Souta, Souta aja yang nyanyi gimana??" Rion menawarkan.

"Souta??, emang boleh mami??" Tanya Souta sambil melirik Caine.

"Yes, of course" Jawab Caine sambil tersenyum.

Dengan percaya diri, Souta mulai bernyanyi di iringi musik dari Gin, Mako dan Riji.

"Adek gue ni bos, senggol dong" Ucap Gin.

"Nggak cuma adek lo doang kalik" Sahut Selia.

"Tapi Souta paling suka kak Gin" Celetuk Souta.

Deg...

Hati para anak anak TNF yang berada di sana terasa tersambar petir. Setelah lelah bermain seharian, akhirnya mereka membereskan seluruh barang dan pergi beristirahat dengan tenang.

Pagi tiba, saat Rion bangun dari tidurnya. Ia mengulurkan satu tangannya, berharap Caine berada disisinya. Namun tangan yang meraba kasur itu tampak tak menemukan sosok Caine. Rion langsung bangun dari ranjangnya, ia berlari menuju ruang tengah. Betapa terkejutnya ia ketika melihat anak anak yang sedang memeluk Caine, dan terlihat Souta yang berada pada lapisan paling luar berusaha menyelinap diantara celah celah kakaknya.

"Kalian ngapain??" Tanya Rion yang melihat dari kejauhan.

"Papi nggak liat, kita lagi peluk mami" Jawab Krow.

"Souta kan cuma sayang Gin, jadi mami punya kita, biarin aja tu Souta biar ama Gin" Sahut Elya.

"ENGGAK, MAMI PUNYA SOUTA, MINGGIR, SOUTA MAU MAMI" Teriak Souta.

"Mami punya kita, wleee" Ejek Jaki.

"Mwehehehehe, Mommy, do you love me??" Sahut Garin menduselkan kepalanya pada pelukan Caine.

"Pft... Kodok manja" Tawa Riji.

"Bacot lu Ri njing" Sahut Garin.

"Hahaha, I love you Garin" Jawab Caine sambil mengecup dahi Garin.

"Ah, mami, Krow juga mau" Rengek Krow.

Chup...

Caine mengecup pipi Krow. Souta yang melihat kejadian itu hanya bengong, matanya berkaca kaca. Gin yang melihat Reaksi Souta hanya tertawa kecil, ia lalu mengendong Souta.

"Kak Gin, Souta pengen mami, Souta mau sama mami" Rengek Souta.

"Cup... Cup... Jangan nangis Souta, nanti imutnya hilang" Ucap Gin.

"Ututututu... Sini sayang" Sahut Caine sambil melebarkan kedua tangannya, bersiap memeluk Souta.

Souta segera turun dari gendongan Gin, ia berlari kearah Caine dan memeluknya dengan erat. Dua hari liburan berlalu dengan damai. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama untuk Rion. Pada hari ketiga liburan mereka, Rion menerima panggilan telepon dari Imbot.

"Yon, ada masalah besar, lo tau gudang ganja gue ??, entah gimana, tapi polisi menemukan tempat itu, dan gue nggak ada persiapan buat ngelawan, polisi juga mengancam akan menyerang kalo gue nggak mau masuk penjara" kata suara di telepon.

"Mbot, sorry gue nggak bisa bantu, gue sama keluarga, lagi di luar kota semua, nggak ada yang didalam kota, kali ini lo selesaiin masalah ini sendiri ya, TNF lagi liburan dari dunia gelap" Jawab Rion dalam telepon.

"Ah, yaudah" Sahut imbot yang kemudian menutup teleponnya.

"Bangsat, lo pikir gue mau bantu, do you want to play?, let's play" Guman Rion.





To Be Continued...





Aduh~  maap~

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang