"Tapi kalo kita nggak pindah, kasian mami Sau" Ucap Selia.
"Mami kenapa ?" Tanya Souta penasaran.
"Main yuk Sou" Kata Gin yang tiba tiba saja mengendong Souta dalam dekapannya.
"Oh... MY G" Teriak Souta.
"Enaknya main apa ya Sou" Tanya Gin pada Souta.
"Berenang aja yok" Ajak Echi pada Souta.
Belum juga Souta menjawab, mereka segera membawa Souta ke tepi kolam.
"Sel, itu si Souta tau begitu nggak apa apa ?" Tanya Elya.
"Gue juga nggak tau, semoga dia nggak bilang ke temennya deh" Jawab Selia.
"BTW, yang katanya CN mau berkhianat sama kita, emang bener ?" Celetuk Aenon.
"Nggak tau deh, nunggu mereka ngelakuin hal bodoh dulu, kalo beneran, kita bakal perang besar sama mereka" Sahut Riji.
Malam tiba. Rion terbangun dari tidurnya, ia meraba tempat disampingnya, tak ada orang yang ia sayang disana. Ia bangun dari tidurnya dan duduk di balkon, mengamati kota yang tertidur pulas. Cahaya lampu jalan memantul di permukaan air kolam renang, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Ia menyesap sebatang cerutu, pikirannya melayang pada masa lalu. Dulu, malam baginya adalah saat yang paling hidup. Kini, ia merasa sepi dan hampa.
"Yon" suara lembut seorang pria memecah keheningan.
Caine menghampirinya dengan segelas minuman ditangannya "Kamu kenapa?, kebangun?" Tanya Caine sembari tersenyum manis pada suaminya.
Rion tersenyum kecut. "Hanya memikirkan masa lalu Caine, Dulu, setiap malam adalah petualangan"
Caine mengangguk, ia meletakkan tangannya di bahu Rion.
"Tapi sekarang, kita punya kehidupan yang lebih tenang. Bukankah itu yang kau inginkan?" Tanya Caine menggoda.
Rion terdiam, Ia memang menginginkan ketenangan, tapi entah mengapa, ia merasa ada yang kurang. Kehidupan yang dulu ia kejar dengan segala cara, kini terasa begitu jauh.
"Kau tahu, Caine" katanya pelan
"Aku pernah mendengar cerita tentang seorang samurai tua. Setelah memenangkan banyak pertempuran, ia memutuskan untuk pensiun dan hidup tenang. Hari demi hari ia lalui secara normal, seperti manusia pada umumnya. Tapi ia tidak bisa melupakan masa lalunya, Setiap malam, ia mendengar suara pedang yang beradu dalam mimpinya, membuatnya gelisah akan gelapnya malam"
Caine mengangguk mengerti. "Mungkin, kita semua adalah tawanan masa lalu kita, namun masa lalu, bisa menjadi belenggu, untuk apa mengenangnya jika hanya menimbulkan luka dari masa lalu?" Balas Caine sambil memijat pundak Rion.
Rion menatap bintang-bintang di langit, mencerna kata kata Caine "Kau benar, Caine"
Caine mengecup dahi suaminya itu "aku harap, dimanapun kamu berada kau akan selalu bahagia Rion"
"Kau ingat saat kita dulu merintis semuanya dari awal Caine ?, semuanya benar benar terasa berat" Ungkap Rion.
"Saat kita masih menjadi peternak ayam, aku masih ingat dulu saat aku bertanya pada orang asing, ia mengabaikan pertanyaanku" Sambung Rion sambil menahan tawa.
"Ah, yang kau bertanya sudah berapa lama ia berkerja?" Tanya Caine memastikan.
"Ya, dan saat dirimu masih belum bergabung dengan agen intelejen" Jawab Rion.
"Maaf Rion, aku tak terlalu mengingatnya" Sahut Caine sambil menundukkan kepalanya.
"Tak apa, dulu aku berbohong padamu, bahwa kita akan menjadi pengusaha ayam yang sukses, dulu dirimu baru berusia 19 tahun, masih sangat polos, namun baru saja 1 bulan kita menjalankan bisnis kita, kau dikirim oleh orangtuamu untuk melanjutkan sekolahmu diluar negeri" Ungkap Rion.
"Aku juga masih ingat saat dirimu mencetuskan nama Tokyo Noir Familia, kau bilang Tokyo karena aku berasal dari Jepang, Noir nama brend ayam tersebut, lalu Familia adalah harapan agar kita bisa mendapatkan keluarga yang kita inginkan, lalu kau pergi, dan untungnya, kita bertemu lagi, tapi sebagai musuh, dan sekarang kau menjadi istri tersayangku" Kata Rion dengan senyuman diwajahnya.
"Tapi... Saat saat seperti itulah yang paling menyenangkan, saat kita sudah diatas seperti ini, banyak sekali tikus yang berkeliaran disekitar kita, padahal dulu tidak ada yang mau berbisnis dengan kita" Sambungnya.
"Rion, ini bukan tentang kesuksesan atau tentang penghianatan yang terjadi, tapi ini tentang bagaimana kita bisa menemukan suatu keluarga yang benar benar ada untuk kita" Ucap Caine.
"Tapi, saat aku tak bisa melindungimu, itu adalah hal terburuk yang pernah aku lakukan, hal yang sangat ceroboh" Kata Rion meremas dahinya.
"Lupakan Rion, yang lalu biarlah berlalu" Bisik Caine pada suaminya.
"Ya, kamu benar, aku akan berusaha untuk melupakannya" Jawab Rion sambil mengecup kening Caine.
"Ayo kembali kedalam Caine, diluar dingin, aku takut dirimu sakit" Ucap Rion khawatir.
"Baiklah" Jawab Caine pelan.
Namun, saat mereka hendak kembali ke dalam, sebuah ledakan mengguncang kota. Cahaya api menyala di kejauhan, Rion mengerutkan keningnya.
"Sepertinya malam ini tidak seindah yang kita kira, Caine"
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Apa yaaa? 🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasyTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...