"Makasih sayang" Sahut Rion sambil mengecup pipi istrinya.
Dan ya!, mereka melakukan hubungan seksual tepat pada malam itu, malam yang sunyi. Anak anak yang sudah tertidur, bulan purnama yang bersinar terang menghiasi malam mereka berdua.
"Nghh.... Sempit banget sayang, punyaku hampir nggak bisa masuk" Bisik Rion.
"Hueeeeeeehueeeeee, tadi bisa" Rengek Caine yang kesakitan.
"Sttttt.... Don't cry, don't cry..... look at my eyes" Bisik Rion sambil menepuk nepuk punggung Caine.
"Sakit Rion..... Mamaaa" Keluh Caine.
"Pftt..... Sttt..... Its okay, sekali lagi ya !?!?" Ucap Rion.
"Nggak mau, Caine capek" Sahut Caine.
"Sekali, sekali lagi sayang, sampe knotting doang ya!!" Bujuk Rion.
"GILA KAMU, AHHHHH" Teriak Caine sambil menjambak rambut Rion.
"Ahh, sayang, sakit!!" Keluh Rion.
"Sakitan aku, nghh...." Balas Caine.
"Ahhh..... Ah... Ah.... Ri...on.... SAKIT" Desah Caine.
"Dikit lagi sayang, sabar ya!!" Bisik Rion.
"Nghh..... Sakit.... Ah... Ah.. ahhhh"
Rion menepatkan irama iramanya, desahan Caine semakin kencang. Tentunya Rion tersenyum lebar, desahan Caine seperti musik ditelinga Rion. Hingga akhirnya Rion melakukan knotting.
"SAKITTTTT" Teriak Caine sambil mencakar punggung Rion.
"Stttt...... Nggak sakit kok, sabar ya sayang, tunggu 30 menit lagi" Bisik Rion menenangkan.
Rion mengeluarkan feromonnya agar tubuh dan perasaan Caine bisa tenang.
"Aku boleh nyanyi sesuatu nggak??" Bisik Caine bertanya.
"Apa sayang ??" Tanya Rion.
"Sepertinya, kau memang dari planet yang lain, dikirim ke bumi untuk, orang orang sepertiku"
"Sayang??, kalo dari planet lain, aku alien dong...!!" Ucap Rion memasang wajah sedih.
"Lebih tepatnya alien alpha gila" Jawab Caine.
"Parah banget kamu, aku brutalin lagi mau ??" Sahut Rion menawarkan.
"Emang dari planet lain" Guman Caine.
Beberapa menit setelah knotting dilakukan, Rion melihat Caine yang sudah tertidur. Mau tak mau, ia juga harus ikut tidur untuk memulihkan staminanya. Rionpun tertidur dipelukkan Caine. Pagi harinya, Rion sudah sembuh dari demamnya tanpa obat apapun. Ia segera turun kebawah, membiarkan Caine tertidur.
"Mami mana pi??" Tanya Echi yang sedari tadi mengelilingi sang papi yang baru saja turun dari kamarnya.
"Ada, dikamar, jangan diganggu, kalo kalian ganggu mami, ku potong uang jajan kalian" Rion Peringatan.
"Papi abis ninu ninu ya!?" Sahut Krow.
"Apa??, lo mau ??, ama Jaki sono" Tawar Rion.
"Ih, najis, apaan si pi" Jawab Krow.
"Halah, tsundere anjing" Ucap Garin.
"Diem lu kodok" Balas Krow.
Mereka segera memesan makanan, saat makanan datang, mereka segera membukanya dan ingin memakannya, namun mereka mengurungkan niatnya, iya, makan doang, tapi masakannya nggak enak, gara gara Elya salah pilih Restoran.
"Ini makanan ??" Tanya Mia.
"Aku nggak mau makan ah, buat lu aja Gin" Echi menyodorkan makanannya.
"Kayak makanan babi" Celetuk Riji.
"Buat lu aja Jak" Ucak Krow.
"Garin, nih buat kamu, aku makan Mie aja" Jaki memberikan makanannya.
"Emmm, aku kayaknya bikin Mie aja" Ucap Funin.
"Papi nggak makan, ada urusan di komputer yang harus di urus" Rion memberi alasan.
"Aku perlu hitung senjata di gudang, bye" Mako berlari meninggalkan meja makan.
"Aku mau ketemu Habibi, kalian makan aja" Ucap Aenon.
"Kakek mau ketemu temen lama dulu ya, bye bye" Istmo meninggalkan meja makan.
"Gue dipanggil Rion keruang kerja, kalian makan duluan aja" Gin pergi dari tempat tersebut.
"Aku, key sama Elya mau oergi ke mall dulu, bye garin" Ucap Selia sambil melambaikan tangannya ke Garin.
Mereka akhirnya memilih untuk memasak Mie instan, daripada harus memakan makanan dari restoran tidak jelas itu. Satu hari Caine tumbang, dan ya, keadaan rumah kacau. Tidak ada yang bisa memasak, mengepel lantai saja tidak bisa, bukannya menjadi besih, malah lantai seperti habis dilanda banjir. Satu hari kramat itu berlalu, akhirnya Caine bisa memasak untuk mereka lagi.
"Akhirnya masakan mami" Ucap Key.
"Akhirnya nggak makan mie buatan grandpa lagi" Selia menjilat bibirnya sambil memandangi masakan Caine.
Mereka segera memakan masakan yang Caine buat, berapa lahapnya mereka menyantap masakan Caine. Saat selesai makan, tangan Rion ditarik oleh Riji ke arah taman belakang.
"Beh, Riji mau ngomong" Ucap Riji.
"Ngomong apa Ji?" Tanya Rion.
"Babe tau orang ini?" Riji menunjukkan sebuah foto.
"Itu... Caine ?? Sama polisi??" Tanya Rion bingung.
"Makomi Sinclair, salah satu petinggi di kepolisian" Jelas Riji.
"Mereka ngapain" Tanya Rion dengan wajah datar.
"Nggak tau pi, yang Riji dengar, mereka ngerencanain sesuatu, dan kalau diinget inget, mami itu mantan kepolisian, jadi saran Riji, papi hati hati sama mami, atau mending papi tanyain langsung ke mami" Jawab Riji.
Rion menarik kasar berkas berkas yang ditunjukkan Riji, ia segera mencari Caine di seluruh Rumah. Ia melihat Caine yang tengah asik mengobrol dengan anak anak. Ia menemui Caine.
Rion menarik lengan Caine dengan kasar, ia melemparkan kertas kertas beriisi foto ke arah Caine.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Panas ini Rionnn, butuh kipas 🔥🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasíaTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...