Mereka pergi ke RS, Caine diperiksa menyeluruh, tak ada luka serius di tubuhnya, hanya ada luka gores yang harus diperban. Keluar dari ruangan, Caine melihat Rion, ia tampak gelisah didepan ruang operasi, sedangkan Echi menangis di pelukan Key.
Caine sangat ingin menghampiri mereka, namun ia mengurungkan niatnya. Caine takut ia akan menggangu ketenangan mereka, mengigat emosi mereka tidak stabil saat ini.
Caine pergi dari rumah sakit. Ia kembali mengendarai Urus miliknya menuju apartemen. Caine tidak berencana pulang kerumah, ia berencana menenangkan diri agar tidak stress. Ditengah perjalanannya, ia dihentikan oleh beberapa mobil sport.
"MENEPI, MENEPI" Ucap seseorang dari dalam mobil hitam.
Caine menepikan mobilnya, sebenarnya ia tidak berani, tapi mau bagaimana lagi. Caine menurunkan kaca mobilnya.
"Ada apa ya??" Tanya Caine lembut.
"Turun" perintah pria yang mengunakan topeng ayam.
Caine menutup kaca mobilnya, ia mengambil handphonenya dan mengchat Rion dengan cepat sebelum ketahuan.
Setelah itu, ia mematikan handphonenya dan menaruhnya disaku jasnya. Caine turun dari mobilnya, ia ditodong oleh 2 orang, Caine mengangkat kedua tangannya.
"Geledah, ambil semua barang yang ada di saku dia" Perintah pria dengan topeng babi. Mereka segera mengeledah Caine, mereka mengambil Handphonenya, uang, serta kacamata yang Caine gunakan.
"Masuk, Masuk ke mobil yang ada didepan lo" Perintah pria bertopeng babi.
Saat Caine hendak masuk kedalam mobil, ia dibekap dari belakang yang membuat Caine pingsan. Merekapun membawa Caine pergi dari lokasi tersebut, mobil Caine ditinggalkan begitu saja dipinggir jalan.
Sementara itu dirumah sakit, Rion mengecek handphonenya, tapi ponsel miliknya itu kehabisan baterai. Rion memijat keningnya.
"Sel, tadi yang pulang kerumah Riji??" Tanya Rion.
"Iya pih, Riji yang pulang, katanya mau naruh hasil rampok" Jawab Selia.
"Papi ada perlu sama Riji??" Sambung Selia.
"Iya, mau titip charger, handphone papi abis baterai" Jelas Rion.
Selia seketika menelpon Riji, namun panggilan tersebut tak dijawab.
"Pih, kayaknya Riji lagi ribet deh, makanya telpon Selia nggak diangkat" Jelas Selia.
"Pih, biar aku yang bawain aja, sekalian mau ambil baju ini, aku pergi sama Garin kok" Ucap Elya.
"Yaudah, hati hati" Ucap Rion sembari menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan operasi.
"Temen saya gimana dok ??"
"Syukurlah operasi berjalan lancar, tapi selama operasi beliau terus menyebutkan nama 'Caine', jika bapak kenal, bisa tolong disuruh masuk duluan pak" Jelas dokter tersebut.
"Iya dok, ini saya sama keluarga sudah boleh masuk ??" Tanya Rion.
"Sudah, pasien juga sudah sadar" Jawab Dokter tersebut.
"Terimakasih dok" Rion langsung masuk kedalam, ia melihat Gin yang sedang melamun. Rion segera menghampiri Gin, dan memeluknya.
"Lo nggak papa Gin" Tanya Rion khawatir.
"Caine mana??" Gin terlihat khawatir.
"Nggak tau, dia tadi duduk diem ditempat tadi lo ketembak, sekarang nggak tau kemana!!" Jelas Rion.
"GILA, LO GILA, GW NYELAMATIN CAINE PAKEK NYAWA, LO MALAH BIARIN DIA SENDIRIAN, GILA LO" Teriak Gin, ekspresinya terlihat sangat kaget.
Anak anak yang mendengar teriakan Gin, lansung masuk kedalam.
"Lo ngapa anjing, baru bangun udah teriak teriak" Ucap Krow.
"GIMANA NGGAK TERIAK COK, GUE JAGAIN CAINE PAKEK NYAWA, LO SEMUA MALAH NINGGALIN DIA SENDIRIAN" Oceh Gin.
"Orang dia aja nembak lo Gin" Sahut Echi.
"COK, YANG NEMBAK GUE BUKAN MAMI, COWOK RAMBUT KUNING ANJING" Jelas Gin.
"Lah anjing, mami sekarang sendiri cok" Celetuk Krow.
Krow langsung menarik Jaki, mereka berlari keluar rumah sakit, dan melajukan mobilnya. Alis Rion tertekuk, wajah masamnya kini terlihat. Rion terlihat sangat kesal.
"Cek radio, Rion kepada Caine, dimana Caine?" Ucap Rion pada handy talkynya. Beberapa menit berlalu tak ada jawaban dari Caine.
"Pih, handphonenya mami mati, nggak bisa dihubungi" Ucap Mia panik.
"Cek radio, ini gw sama Jaki ketemu mobil yang mirip punya mami, tapi maminya nggak ada" Ucap Krow dalam radio.
"Lokasi lokasi" Sahut Rion dalam radio.
"Deket pom tol kiri" Jawab Jaki dalam radio.
Rion dan Mia segera datang kesana. Saat sampai dilokasi, Rion langsung mengecek plat mobil tersebut, dan benar saja, mobil tersebut adalah milik Caine. Rion mencoba membuka pintu mobil, namun hasilnya nihil. Ia memecahkan kaca mobil dan mencari petunjuk, sayangnya tak ada petunjuk apapun disana.
"Cek radio, nih, denger yak, SIAPAPUN, BAWA MOBIL KALIAN, KELILING KOTA, CARI CAINE SAMPE KETEMU, CAINE JANGAN SAMPE LECET, Echi lo jaga Gin" Ucap Rion tegas.
"Nggak, Echi mau ikut, echi mau nolongin mami, Aenon aja yang jaga Gin" Sahut Echi dalam radio.
"Terserah, penting ada yang jagain Gin" Jawab Rion dalam radio.
Merekapun segera pergi mengelilingi seluruh kota. Sementara itu ditempat Caine.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Menyala Rionn menyalaaa 🔥🔥🔥🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasiaTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...