XLIII ~ Lepas Dari Belenggu ~ [ 43 ]

2.9K 315 28
                                    

Mia segera mencoba melepaskan ikatan itu, ia mencoba dan terus mencoba, hingga akhirnya ikatan itu berhasil terlepas dari tubuh Caine.

"Terimakasih Mia, oh iya, dimana Souta??" Tanya Caine bingung.

"Souta tidur di kasur mami" Jawab Mia.

"Kalian punya nomor Cain?? Petinggi EMS??" Caine kembali bertanya.

"Mia ada mi, mami mau ??" Tawar Mia.

"Sebutkan Mia" perintah Caine.

"Bentar Cari"

Mia segera membuka ponselnya dan mencari nomor Cain.

"08*********9"

"Oke... Sekarang lebih baik kalian tutup lagi ruangan ini, jangan sampe papi kalian tau kalo kalian datang kesini, dan pindahkan Souta ke kamarnya" Perintah Caine.

"Tapi... Mami yakin mami nggak apa apa ??" Tanya Mia memastikan.

"It's okay" Jawab Caine.

"Yaudah, kita pergi ya mami, kita bakal sering kesini kalo papi pergi" Ucap Mia.

"Iya sayang, hati hati" Balas Caine.

Mia segera kembali menutup ruangan tersebut, Aenon mengendong Souta. Mereka segera meninggalkan kamar tersebut. Sementara itu ditempat Caine.

"Aku aku harus segera hubungi Makomi" Gumamnya.

Ia segera membuka ponsel milik Makomi. Dan menelepon Cain.

"Selamat malam Cain, saya Caine adik dari Miraie" Ucap Caine dalam telepon.

"Selamat malam juga, oh Caine, adik kesayangan Miraie, ada apa meneleponku malam malam?" Tanya Cain.

"Anda tau dimana Miraie ??" Tanya Caine.

"Loh, Miraie sudah cukup lama tidak masuk kerja, saya nggak tau, waktu itu tunangannya juga nyariin, saya kira sama kamu" Jawab Cain.

"Enggak pak, kalo sama saya, saya nggak akan tanya bapak" Jelas Caine.

"Iya si, saya kurang tau Miraie dimana, tapi waktu itu ada mayat yang ditemukan dipinggir pantai, dengan surai merah, untuk wajahnya, saya nggak bisa memastikan itu siapa, karena mayatnya bengkak, lebih baik lamu cek langsung kerumah sakit saja untuk memastikan" Ucap Cain.

"Ah iya, dan bapak punya nomor pak Makomi yang baru ??" Tanya Caine.

"Loh ini, oh ini nomor Makomi yang lama ya, terakhir dia bilang nomornya dikasih ke orang, saya punya nomor Makomi, akan saya kirim" Jawab Cain.

"Baik terimakasih, kalau gitu saya akhiri telponnya" Ucap Caine sambil menutup teleponnya.

Beberapa waktu ia menunggu hingga Cain mengirim pesan padanya. Setelah Cain mengirim kontak Makomi, Caine langsung menghubungi Makomi.

"Siapa ??" Ucap Makomi dalam telepon.

"Caine ini Caine, Udah ketemu Miraienya ??" Tanya Caine.

"Itu, aku nggak bisa ngomong lewat telepon, kita harus ketemu" Jawab Makomi dengan nada lesu.

"Aku nggak yakin bisa ketemu kamu, tentuin tempat yang pasti bakal kamu datangi setiap hari" Usul Caine.

"Rumah, kamu punya akses rumahku, datang saja ke rumahku" Balas Makomi.

Caine langsung menutup teleponnya, ia berfikir keras, hingga akhirnya terdapat seseorang yang membuka pintu dengan tergesa gesa. Sementara itu keadaan Krow.

"Cukup lo kasih tau dimana Caine sekarang, lo bisa lepas" Ucap pria bersurai kuning.

"Haha, jangan mimpi" Balas Krow.

"Ck... Banyak bacot ya lo" Oceh Pria bersurai Kuning itu.

"Kalo lo sampe berani nyentuh mami gue, abis lu sama gue" Ancam Krow.

"Abis?? Hahahaha... Lo yang bakal mati lebih dulu" Balas pria itu.

"Madelta anji-"

Dor...

Peluru ditembakan kearah kaki Krow.

"Tusuk itu anak, biar dia inget kejadian ini, dan ngadu ke papi nya itu" Perintah Madelta.

Seseorang maju dan menusuk perut Krow, mereka lalu meninggalkan Krow yang tergeletak penuh darah sendirian. Namun sialnya, ia malah bertemu Rion di pintu depan, sontak ia langsung berlari kearah mobil yang sudah disiapkan, ia melarikan diri dari sosok Rion Kenzo.

Rion sangat ingin mengejar dan membalas perbuatan Madelta, namun saat itu yang paling penting adalah nyawa Krow. Ia langsung masuk den membawa Krow kerumah, Rion menelepon Dokter Sui agar segera datang kerumah.

Ditempat Caine ia sudah keluar dari sangkar itu dengan bantuan Mia, Mia dengan nekat memotong potongan besi itu menggunakan gerinda. Entah dari mana ia mendapatkan alat tersebut, yang pasti saat ini ia sedang membantu Caine untuk keluar dari situasi yang sulit itu. Mia juga sudah membawakan setelan baju untuk dikenakan oleh Caine. Mia melaksanakannya tanpa sepengetahuan Aenon dan Souta tentunya.

"Mami, mami nggak apa apa ?, mami mau Mia anter kemana ??" Tanya Mia.

"Nggak usah, mami ada keperluan mendesak, mami bisa bawa mobil sendiri" Jawab Caine.

"Tapi mami, mami beneran nggak apa apa ??" Mia memastikan.

"Mami nggak apa apa Mia, sekarang, kamu Aenon sama Souta pergi dari rumah ini, okey??, jangan sampai papimu tau" Perintah Caine.

"Terus mami mau kemana ??, kita pergi bareng bareng aja mi" Ajak Mia.

"Nggak bisa Mia, kalian bertiga sembunyi ya, sampai mami jemput kalian" Ucap Caine sambil mengelus kepala Mia.

"Okey mi" Jawab Mia sambil menundukkan kepalanya.

Setelah mendengar jawaban dari Mia, Caine segera berlari mengambil kunci mobil dan menuju ke garasi. Ia segera menghidupkan mobilnya dan pergi dari tempat itu.





To Be Continued...






Rill cuyy, gila, senang sekali akuu ❤️🔥❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rill cuyy, gila, senang sekali akuu ❤️🔥❤️

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang