XXXV ~ Once A Family, Always A Family ~ [ 35 ]

3.8K 381 26
                                    

Malam itu penuh ketegangan, Rion menatap Marcel dengan tatapan tajam.

"Marcel, Gin bilang kamu mengkhianati kami. Bagaimana kamu menjelaskan tentang itu??"

Marcel mencoba tetap tenang, hatinya gelisah dengan tatapan Rion yang begitu tajam. Ia tak tau saudaranya akan semarah itu, Marcel berpikir bahwa dirinya akan dimaafkan seperti kejadian Caine.

"Rion, aku hanya memastikan informasi dari Imbot. Kita bisa menggunakan ini untuk keuntungan kita, aku tidak pernah mengkhianati kalian" Ucap Marcel membela.

"Kamu pikir saya bodoh? Kau bermain di dua sisi, Pengkhianatanmu tidak bisa dimaafkan, asal kamu tau, Cosa Nostra telah membantu Shadow Garden dalam penculikan Caine" Jawab Rion tegas.

"Yon, ini demi keluargaku" Sahut Marcel.

"Keluarga??, kita bukan keluarga??, lo angep kita apa Cel ??" Tanya Rion sinis.

"Gue punya keluarga yang harus gue lindungi, bukan cuma lo, Rion" Jawab Marcel.

"Gue yang ada buat lo, mau itu saat susah maupun senang, sekarang lo malah milih keluarga baru lo, bangsat lo Cel" Oceh Rion.

"Dengan lo ngasih informasi kita ke Cosa Nostra aja udah salah Cel, lo mau ngebela diri pakek apa lagi??" Ucap Elya.

"Gini deh, lo lepas semua yang lo punya saat ini, lepas dari Cosa Nostra, lepas juga dari kepolisian, dengan begitu nyawa lo aman, atau lo mati sebagai penghianat" Tawar Rion.

"Gue ngelakuin ini demi keluarga, kalian nggak tau apa apa, lagian kalo mati juga, aku bakal mati terhormat" Jawab Marcel.

"Gue capek, terserah deh, mau diapain tu penghianat" Kata Rion kesal.

Dor... Dor... Dor...

"Kalo kata gue si mati aja njing" Sahut Riji yang baru saja menarik pelatuknya.

"Yah, kok dibunuh si Ji, kan Gue masih pengen ngobrol sama ini penghianat" Lirik Krow.

"Masih sadar dikit itu, ngomong aja, lagian kalo disiksa kasian si kodok, ntar nangis dia, liat aja matanya, udah berkaca kaca gitu" Jawab Riji.

"No bro, I'm fine, I am strong" Sahut Garin.

"Once a family, always a family, sekalinya lo masuk ke keluarga ini, lo nggak akan bisa keluar, ingat itu baik baik Cel" Ucap Rion mengingatkan.

Marcel tersenyum lemah, mencoba berbicara meski suaranya hampir hilang.

"Aku hanya ingin... Perdamaian. Tapi... sekarang aku tahu... ini semua sia sia"

Marcel terbaring di tanah, darah mengalir dari tubuhnya. Nafasnya tersengal-sengal, dan pandangannya mulai kabur. Rion mendekatinya, menatapnya dengan rasa campur aduk antara marah dan sedih. Rion menggelengkan kepalanya, setetes air mata mengalir di pipinya.

"Kau bodoh, Marcel, Kau telah menghancurkan semuanya."

Dengan napas terakhirnya, Marcel merenung tentang hidupnya, semua pengkhianatan dan ambisi yang akhirnya membawa kehancuran. Dalam sekejap mata, semuanya menjadi gelap. Marcel mati sebagai pengkhianat yang terbuang, mengorbankan nyawanya untuk permainan pemerintah yang sia sia.

Mereka segera pergi meninggalkan mayat Marcel disana, Rion segera mengendarai cepat mobilnya menuju rumah. Sesampainya dirumah, ia melihat sang istri sedang memasak sembil mengendong Souta yang terus menangis di pelukannya. Rion segera menghampiri Caine dan mengendong Souta, ia mengeluarkan feromonnya agar Souta tenang.

"Kenapa Souta nangis??" Tanya Rion lembut.

"Souta takut sama kakak kakak rambut putih" Adu Souta.

"Rambut putih ??, Aenon ??" Ucap Rion kembali bertanya.

"Iya... Kakak itu serem" Jawabnya.

"AENON, SOUTA KAMU APAIN??" Teriak Rion.

"AENON NGGAK NGAPA NGAPAIN, TIBA TIBA SOUTA NANGIS WAKTU AENON GENDONG, SERIUS DEH" Ungkapnya.

"Emang bener begitu Souta??" Tanya Rion pada Souta.

"Souta takut, suara kakak itu gede banget, telinga Souta sakit" Ucap Souta.

"Ah, itumah emang lu yang salah Non, suara lu kegedean" Kata Rion menyalahkan.

"Ah, ya gimana, setelan pabriknya udah begini" Jawab Aenon.

"Souta nggak usah takut ya, suara kak Aenon itu emang begitu, suara dia keras, tapi... Kakak itu bisa lindungi Souta, waktu papi sama mami nggak ada didekatnya Souta" Jelas Rion.

"Souta lebih suka sama kak Gin" Ungkapnya.

"Stt... Souta nggak boleh gitu, gini deh, hari ini papi bakal ajak Souta liburan, biar Souta lebih deket sama kakak kakak Souta yang lain" Ajak Rion.

"ASIK, LIBURAN" Teriak Mia kegirangan.

"Anjing, baru aja selesai satu masalah, belum juga tidur, udah mau pergi lagi, gila ni babe" Oceh Riji.

"Kita tidak diperbolehkan tidur Ji, demi kesenangan Souta" Sahut Gin.

"Boleh, nanti aku siapin perlengkapannya" Ucap Caine.

"Itu juga sebagai permintaan maaf aku atas kejadian waktu itu" Bisik Rion pada Caine.

"Nggak usah dipikirin, aku udah maafin kamu" Jawab Caine.

Caine dan anak anak yang lain segera mempersiapkan perlengkapan yang mereka butuhkan. Riji mengeluarkan 1 mobil Raptor dari garasi.

"Satu Raptor mana cukup Ji" Ucap Krow.

"Yee, kalian naik mobil sendiri lah, ini Raptor isinya Gue, Selia, Makoto, Mia, Funin, sama Aenon" Jelasnya.

"Lah, terus mami sama papi gimana ??" Tanya Krow sambil mendekati Riji.

"Merekakan biasanya naik mobil berdua, paling juga nanti Souta dipangku mami" Jawab Riji.





To Be Continued...





Liburan kemana yaaa? 🤔🤔

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang