XXXIX ~ Melanggar ~ [ 39 ]

3.3K 341 19
                                    

"Ehh, mana ada, fitnah itu mami" Sahut Echi membela.

"Udah udah, jangan berantem terus" Ucap Caine lembut.

"Mami mami, pergi yuk" Ajak Krow.

"Iya mami, Echi pengen banget keluar sama mami" Echi meminta.

"Ayo mami, ayo" Rengek keduanya sambil memeluk erat Caine.

"Mami nggak bisa, coba kalian izin sama papi dulu, boleh atau enggak" Saran Caine.

"Ah, susah sekali dapat izin dari pak tua itu" Celetuk Echi.

"Echi, nggak boleh bilang begitu" Sahut Caine mengingatkan.

"Susah, ayo keluar bertiga aja, Mami, Krow sama anomali" Ucap Krow.

"Anomali anomali, bapak lu anomali" Echi menangapi.

"Kan bapak lu juga" Krow mengingatkan.

"Bisakan mami, ayo mami" Sambungnya.

"Izin papi ya" Ucap Caine.

"Elu Krow yang izin" Kata Echi.

"Lah, kenapa gue dah" Sahutnya.

"Udah lu aja sana ah" Jawab Echi.

Krow segera berjalan menuju ruangan Rion, sendirian??, tidak, dia menarik lengan Echi. Mana mungkin Krow berani menghadap sang kepala keluarga sendirian.

Tok... Tok... Tok...

"Pi, boleh masuk nggak??" Tanya Krow dari balik pintu.

"Masuk" Jawab Rion singkat.

"Kenapa ??" Sambungnya.

"Jadi gini pi, kita berdua pengen banget pergi sama mami ke mall, boleh nggak??" Pinta Krow dengan mata memohon.

"Nggak, nanti kalo ada apa apa gimana ??, siapa yang tanggung jawab" Ucap Rion.

"Krow sama Eghi pasti jagain mami kok pi, jadi boleh ya" Bujuk Krow.

"Nggak, nggak ada pergi pergian ke mall" Sahut Rion.

"Sebentar doang pi, kita cuma mau jalan jalan sebentar" Echi memohon.

Rion masih tidak tergoyahkan.

"Nggak, Kesehatan dan keamanan lebih penting daripada kesenangan sesaat di mall"

Mereka berdua tampak kecewa, Ehi dan Krow segera meninggalkan ruangan Rion. Mereka berdua sangat ingin pergi bersama sang mami.

"Krow" Panggil Echi.

"Apaan??" Jawabannya.

"Kita pergi diem diem aja nggak si, pergi lewat pintu belakang, kan sekarang papi juga sibuk tu, pasti nggak akan ketahuan" Ajak Echi.

"Yang bener aja lu Chi, nanti ketahuan papi bisa bahaya" Ucap Krow.

"Udah si, ayo, lo mau nggak??" Sahut Echi.

"Mau si, tapi lobyang tanggung jawab ya, gue nggak ikut ikutan" Jawabnya.

"Aman aja itu"

Mereka berdua merencanakan untuk pergi diam-diam, tanpa memberi tahu Rion. Mereka berharap semuanya akan baik-baik saja dan mereka bisa kembali sebelum siapa pun menyadarinya. Mereka berdua segera mendekati Caine.

"Mami, dikasih izin sama papi, tapi nggak boleh lama lama" Ucap Krow sambil memeluk Caine dari belakang.

Wajah Echi tampak terkejut dengan ucapan Krow.

"Ah, iya mi, tapi disuruh lewat pintu belakang, biar nggak ada yang ngikutin" Echi meyakinkan.

"Yaudah, mami siap siap dulu ya, mami mau sekalian izin sama papi kalian dulu" Jawab Caine.

"Nggak, nggak usah mami, nanti kelamaan, papi cuma ngasih waktu 1 jam" Desak Echi.

"Yaudah yaudah, ayo" Ucap Caine sambil tersenyum manis.

Dengan hati-hati, Echi dan Krow melihat keadaan sekitar, mereka membawa Caine keluar dari rumah dengan hati hati, Krow berlari lebih dulu untuk memesan taksi, mereka akhirnya berangkat ke mall. Mereka menikmati waktu bersama, berbelanja dan tertawa. Namun, di tengah-tengah kesenangan mereka, kekhawatiran mulai menghampiri Echi. Dia takut jika Rion mengetahui mereka pergi melawan perintahnya.

'Aduh, semoga dia masih diruang kerja deh' Batin Echi.

"Kenapa Chi, kamu kelihatan pucat" Ucap Caine.

"Ah enggak mami, Echi cuma kepikiran ikannya Echi, tadi udah dikasih makan atau belum" Jawab Echi.

"Iya nanti kalo pulang di cek" Kata Caine.

"Mami mau ke kamar mandi dulu ya, mami kebelet" Sambungnya.

"Mau Krow temenin mi??" Tawar Krow.

"Nggak usah, kamu temenin Echi aja, mami cuma sebentar" Jawab Caine.

Caine segera berlari menuju toilet pria. Setelah selesai dengan kegiatannya, ia bercermin didepan wastafel.

"Aku kangen Miraie" Gumannya.

"Caine??, that's you??" Ucap pria dengan surai hitam yang langsung memeluk Caine.

"Makomi, are you okay?, kenapa nangis??" Caine memeluk balik Makomi.

"Caine, kamu tau dimana Miraie ??, sudah berhari hari aku mencarinya, tapi hasilnya nihil, aku... Aku takut terjadi sesuatu padanya Caine, aku takut" Curah Makomi.

"Bagaimana mungkin??, Miraie tak mungkin tiba tiba menghilang, apa kamu sudah bertanya pada rekan kerjanya??" Tanya Caine.

"Sudah, mereka bilang Miraie terakhir terlihat sangat rumah sakit akan tutup, mereka bilang ia pergi bersama dengan 3 orang, dan mereka tak tau itu siapa, aku takut Caine, aku takut Miraie dalam bahaya" Jelas Makomi.

"Aku... Aku ingin sekali membantumu Makomi, tapi saat ini sangat sulit bagiku untuk keluar rumah" Ucap Caine sambil melepaskan pelukannya.

"Mengapa demikian??, dan mengapa ponselmu tidak bisa dihubungi Caine??" Tanya Makomi.





To Be Continued...





Ninuninuninu 🚑🚑🚩

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang