"Bener juga kata Elya, ngintip bentar aja yuk, lewat jendela kamar papi" ajak Key pada saudara saudaranya.
Merekapun naik ke lantai atas dan berjalan lewat balkon secara hati hati.
"Mako, itu sendal di lepas dulu cok, ntar ketauan" Bisik Riji sambil Menarik kerah Makoto.
"Aaa syakit" Balas Mako.
"Goblok, diem dulu, ntar papi sama mami denger" Bisik Elya pada saudara saudaranya.
Merekapun sampai didepan jendela kamar Rion.
"Gilaa, pemandangan tak terduga cok" Ucap Echi.
"Apaa?? Ada apa Chi?" Tanya Selia.
"Liat deh tu jendela kaca" Perintah Echi.
Saat mereka melihat jendela kamar Rion, mereka hanya melihat jendela kaca yang tertutup tirai.
"Fuck kata gue teh" Ucap Riji sembari mendekati Gin.
"Ahh, nggak seru cok, mainnya sembunyi sembunyi" Ucap Krow.
"Ah sibapak mah diembat sendiri tu mami" Bisik Key.
"Dah, balik ke kamar masing masing aja, ntar keburu ketahuan babe" Perintah Riji yang ternyata sudah berada di gendongan Gin.
"Cok, lakik gue" Bisik Selia.
Merekapun kembali ke kamar Masing masing, sementara itu dikamar Rion.
"Ughh.... Dimana aku ??" Tanya Caine yang kini membuka matanya.
"Kamu ada di rumah saya" Bisik Rion sambil mengecup kening Caine
"Ck... Saya mau pulang" Jawab Caine sembari turun dari ranjang.
"Gak, tetap disini Caine!!" Perintah Rion sambil menarik tangan Caine.
"Caine??, berani sekali kamu memanggilku dengan sebutan Caine"
Ucap Caine marah."Mengapa ??, kita sudah saling mengenal sejak lama, mengapa aku tidak boleh memanggilmu Caine ??, atau kau ingin ku panggil sayang??" Tanya Rion menggoda.
"Sejak lama ??, apa maksudmu ??, aku tidak pernah berurusan dengan mafia, kita tidak pernah bertemu" Ucap Caine membantah.
"Hmm??... Kamu lupa masa SMA kita ?" Ucap Rion sembari memindahkan Caine ke pangkuannya.
"Huh???" Tanya Caine sembari memiringkan kepala.
'Manisnya' Batin Rion di lubuk hatinya.
"Arion, Mikazuki Arion, sekarang kamu ingat??" Ucap Rion.
"Kamu, tidak... Arion tidak mungkin menjadi mafia" Bantah Caine sembari melepaskan diri dari pangkuan Rion.
Rion mengencangkan pelukannya.
"Ini saya, MIKAZUKI ARION" Ucap Rion dengan tegas.
Caine menundukkan kepalanya, Rion yang melihat hal itu, lantas memegang dagu Caine dan menaikkannya. Mata mereka bertemu, Rion menatap Caine dengan pekat, Lalu Rion pun memeluk Caine dengan erat serta melepaskan feromon miliknya.
Caine mencoba melepaskan pelukan Rion. Namun saat Caine mencoba, justru ia malah terpengaruh dengan feromon Rion, yang mengakibatkan dirinya juga melepaskan feromon miliknya. Wajah Caine memerah, ia membenamkan wajahnya didada Rion, Rion yang melihat tingkah lucu Caine hanya tertawa.
Kruk....
Perut Caine berbunyi, Rion yang mendengarnya kembali tertawa.
"Kamu lapar sayang ??" Tanya Rion sedikit khawatir.
"Iya" Jawab Caine singkat.
"Mau makan ??" Tanya Rion lagi
"Enggak, aku malas makan" Jawab Caine sembari pindah ke ranjang dan menarik selimutnya.
"Hmm? Yakin kamu ?" Tanya Rion memastikan.
"Hmm, iya" Jawab Caine sembari menutup matanya.
Rion yang melihat Caine hampir tertidur hanya tersenyum, lalu ia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu remang remang. Rion kembali ke atas ranjang dan memeluk tubuh Caine, ia mencium kening Caine, sebelum akhirnya ikut tertidur.
Malam panjang pun berlalu, Pagi hari tiba. Terlihat sinar matahari menyinari mansion tersebut. Rion terbangun, ia melihat Caine yang masih ada didalam pelukannya. Rionpun membangunkan Caine.
"Sayang, bangun, udah pagi" Ucap Rion sembari mengelus rambut Caine.
"Hmm??, jam berapa" Tanya Caine sambil mengucek matanya.
Rion mengecup bibir Caine, wajah Caine kini merah seperti tomat.
"Jam 7 sayang" Jawab Rion.
"Emmm.... 5 menit lagi" Ucap Caine yang kini menarik selimutnya lagi.
"Nggak, bangun sekarang atau aku kokop kamu" Perintah Rion.
"Ahhh, iya ini bangun" Jawab Caine mengembungkan pipinya.
Caine beranjak dari ranjangnya, ia segera turun kebawah. Dibawah anak anak sudah menunggu, mereka sudah memesan Makanan untuk makan mereka.
"Kok mami bisa jalan ??" Bisik Krow kepada Key.
"Lah, iya juga, tahan banting ni mami" Balas key.
"MAMI MAU KEMANA??" Teriak Mia sembari berlari memeluk Caine.
"Lah tu anak dan nyolong start buat peluk mami, Garin juga mau" Ucap Garin berdiri dari tempat duduknya dan berlari kearah Caine.
Rion hanya melihat dari ujung tangga dan melototi anak anaknya yang memeluk Caine.
"Mami, itu papi matanya melotot" Ucap mia yang bersembunyi dibalik badan Caine.
Caine yang mendengarnya berbalik badan dan menatap Rion, Rion hanya tersenyum kearah Caine.
"MAMI, PAPI, MIA, GARIN, SINI DULU, MAKAN DULU, TAKUT MAKANANNYA KEBURU DINGIN" Teriak Key dari ruang makan.
Merekapun segera keruang makan dan memakan makanan tersebut.
"Mami, are you okey??" Tanya Pria bersurai merah.
"Hmm?, aku nggak papa Funin, kenapa memangnya" Tanya Caine lembut.
"Ah enggak, kukira mami bakal patah pinggang semalem" Ucap Funin menggoda.
Rion yang sedang minum, kini menyemburkan minumannya. Sedangkan Caine yang mendengarnya hanya memiringkan kepala, tidak paham dengan yang dimaksud Funin.
"Funin, nanti kamu ngomong sama papi" Ucap Rion menatap tajam Funin.
"Ahhh, mati nih gue" Guman Funin.
•
•
•
•
•To be continued...
•
•
•
•
•Ehehehehehe :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasiTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...