LIII ~ Semuanya Berbeda 🔞 ~ [53]

1.2K 129 24
                                    

⚠️∆ author nulis nggak pakek kewarasan ∆⚠️



"Sepertinya malam ini tidak seindah yang kita kira, Caine"

"PAPIII, MAMI" Teriak seseorang dari bawah.

Rion dan Caine bergegas turun kebawah. Ketika mereka berdua turun kebawah, Souta segera memeluk sang mami sembari menangis ketakutan.

"Mami, itu apa?" Rengek Souta.

"Shhh... Bukan apa apa Souta, itu hanya pertunjukan kembang api, Souta tidur lagi ya?, kak Gin bakal nemenin Souta" Ucap Caine sembari menepuk punggung Souta.

"Pi, Maestro telpon" Kata Riji yang terburu-buru menghampiri Rion.

Rion mengambil ponsel dari Riji

"Ya" Sahut Rion.

"Holla Rion, lama tidak berbicara denganmu" sapa Maestro.

"Langsung pada intinya saja tuan" Jawab Rion ketus.

"Jadi begini Rion, aku hanya ingin dirimu menghancurkan Cosa Nostra, mereka telah berani menyentuh putriku" Kata Maestro.

"Ah... Kebetulan sekali, aku juga punya dendam dengan mereka" Sahut Rion.

"Dendam?" Ucap Maestro heran.

"Ya, mereka adalah dalang dibalik penculikan istriku" Jawab Rion.

"Ah, kebetulan sekali, ngomong ngomong, aku akan memberitahumu sniper" Bisik Maestro ditelpon.

"Ya, memang seharusnya" Kata Rion sambil menutup telfonnya.

"Pih, aku dapet info dari anak BO, katanya, ledakan tadi itu ulah anak putih" Ucap Krow yang tiba tiba datang.

"Siapin mobil, berani banget mereka ngebom wilayah gue" Rion berdecak kesal.

Tanpa pikir panjang, Rion langsung bergegas pergi ke mobilnya. Ia melaju kencang dalam lintasan tol kiri yang ia kuasai. Anak anak bergegas mengikuti Rion, sedangkan Caine, ia segera pergi membawa Souta untuk dititipkan pada Makomi. Bekas ledakannya memang masih ada, namun orang yang meledakan tempat tersebut sudah pergi entah kemana.

"Ck... Sialan" Guman Rion kesal.

"Kalian semua nyebar, cari para brengsek itu" Perintah Rion.

Anak anak langsung bergegas kembali masuk kedalam mobil, mereka langsung berpencar mengelilingi kota. Rion menyalahkan HT miliknya.

"Rion kepala Caine" Ucapnya.

"Iya" Jawab Caine singkat.

"Kamu dimana?" Tanya Rion khawatir.

"Aku baru aja mau balik kearah paleto, barusan nitipin Souta ke Makomi, ini lagi isi bensin dipom tol kiri" Caine kembali menjawab.

"Berhenti disana, kasi aku lokasi kamu, jangan kemana mana, dan langsung spam radio kalo terjadi sesuatu" Perintah Rion.

Caine tak menjawab, ia langsung membuka ponselnya dan mengirimkan Rion lokasi terkini. 10 menit berlalu Rion tak kunjung datang, Caine memutuskan pergi keluar mobil untuk membeli coklat. Setelah ia keluar dari supermarket, tiba tiba saja ia ditodong oleh sekelompok anak putih.

"Bang Caine, sorry" Ucap Ruki dengan wajah sedih.

Ya, Ruki, ia adalah teman seperjuangan Caine dulu. Caine menyayanginya layaknya seorang adik.

"Ck... Sialan, ponselku dimobil" Guman Caine.

"Bawa" perintah pria berjas putih yang tampaknya ia adalah pemimpinnya.

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang