Rion membuka ponselnya, ia menghubungi seseorang lewat handphonenya.
"Yaa, halo yon" Ucap pria dalam telepon itu.
"Bot, gue boleh minta tolong nggak?" Tanya Rion.
"Ape ?" Jawab Imbot singkat.
"Bini gue ilang, lo cari tau siapa yang nyulik" Ucap Rion.
"Gila, berani banget tu orang nyulik istri lu, yaudah ntar gue kabarin kalo ada info" Sahut Inbot sambil menutup telponnya.
Rion membuka ponselnya lagi, ia mengecek aplikasi pengirim pesan, ia mengscroll hingga bawah. Matanya terbelalak melihat nama Caine yang mengirim pesan padanya, ia membuka pesan itu.
Rion mengusap keningnya, ia terlalu lelah dengan apa yang terjadi. Kini ia melemparkan ponsel yang ia pegang, Rion merobohkannya dirinya kekasur. Ia mencoba memejamkan matanya, namun tidak bisa. Dipikirannya terus terlintas bayangan Caine, Rion tidak bisa tenang sebelum menemukan Caine.
Beberapa menit berlalu, ponsel yang tadi ia lempar, kini banjir notifikasi. Rion segera mengecek ponselnya, saat ia membuka layar ponselnya ia kaget.
Amarah Rion memuncak, ia berdiri dari ranjang dan melemparkan ponselnya lagi.
"BAJINGAN" Teriak Rion.
Anak anak yang sedang berada didepan pintu kamar Rion kaget dengan teriakan tersebut. Mereka langsung menerobos masuk, yang tadinya niat mereka hanya untuk menghibur sang papi, kini mereka penasaran apa yang terjadi.
"Papi kenapa ??" Tanya Mia.
"Kenapa marah marah pi??" Tanya Selia.
"BAJINGAN, BAJINGAN SIALAN, KALIAN LIAT PONSEL PAPI SEKARANG" Perintah Rion geram.
Echi segera mengambil ponsel Rion yang berada di lantai, saat ia menghidupkan layar ponsel Rion. Mereka yang melihat terkejut dengan teks dan gambar yang dikirim.
"SIALAN, ANJING COK" Teriak Echi.
"MAMI, MAMI AKU ANJING, DIAPAIN ITU COK" Teriak Selia sambil merebut ponsel Rion dari Echi, Ia ingin memastikan sekali lagi.
"Bangsat, mami gue cok" Guman Riji.
Setelah melihat gambar itu, anak anak hanya terdiam menahan amarah. Mereka melihat wajah Rion yang merah padam menahan emosinya. Rion segera mengambil kunci mobilnya, ia segera menuju garasi, Key berlari mengikuti Rion. Rion mengeluarkan mobil Supra berwarna hitam dengan polesan ungu.
Rion melajukan mobil sekencang kencangnya, Key yang ikut didalam mobil Rion hanya bisa pasrah, ia tak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Mereka sampai disebuah tempat, ya, tempat para anak BO berkumpul. Kevin yang melihat mobil Rion tentunya membukakan gerbang untuknya. Rion memasukkan mobilnya, dan turun dari mobil.
"Kenapa ?, murung amat tu muka!" Tanya Kevin sembari mendekati Rion.
"Lo bisa turun buat gue ?" Tanya Rion serius.
"Bisa dong, lo butuh bantuan" Tanya Kevin.
"Iya, gue butuh kalian buat set up diatas gedung, kalian cukup mantau aja, nggak perlu turun kalo kita nggak dalam bahaya" Jelas Rion.
"Yon, yang beber aj-" Sebelum Kevin selesai berbicara, ucapannya sudah dipotong oleh Rion.
"Vin, ini masalah keluarga gue, gue nggak mau kalian ikut kena imbasnya"
"Gue paham, tapi inget, kalo aja 1 diantara kalian ada yang kena tembak, kita bakalan ikutan turun" Ucap Kevin tegas.
Rion mengangguk setuju.
Ia segera menelpon Marcel, Rion menyuruhnya melacak keberadaan Caine melalui pesan yang terakhir ia kirim. Mereka menunggu sambil mempersiapkan senjata yang akan mereka pakai.Echi yang biasanya sangat berisik, kini ia hanya menunggu diam. Echi teringat akan kejadian dimana ia menampar Caine hingga ia terjatuh. Tentunya Echi merasa sangat bersalah.
30 menit kemudian, Marcel menghubungi Rion, ia mengatakan bahwa Caine masih berada dalam radar kota, Ia berada disebuah mansion yang tak jauh dari pusat kota. Setelah Marcel memberitahukan koordinat Caine, Rion langsung mematikan teleponnya dan segera menuju tempat yang Marcel sebutkan.
Sesampainya disana, Rion langsung mengklakson mansion tersebut. Rion menabrakkan mobilnya ke gerbang tersebut.
"KELUAR LO ANJING, JANGAN DIKANDANG MULU, BINATANG LO??" Teriak Rion dari dalam mobilnya.
"NJING, KELUAR LO BABI" Teriak Riji.
"ANJING, NGEN***, KELUAR LO BANGSAT" Teriak Krow.
Merek terus meneriaki tempat tersebut hingga akhirnya seseorang keluar dari dalam mansion tersebut.
"Jadi, ada masalah apa sampai kalian berteriak didepan rumah kami?" Tanya wanita bersurai hitam.
"HEH, BAJINGAN, LO MASIH TANYA ADA MASALAH APA?, LO NYULIK NYOKAP GUE BANGSAT!" Teriak Echi.
"Ahh, maksud kalian nyonya Caine??" Tanya wanita tersebut.
"NYONYA??, LO BARUSAN BILANG NYONYA??, DIA ITU BINI GUE, LO SIAPA SI BANGSAT??" Tanya Rion emosi.
"Ya, anda tidak salah dengar, kami memangilnya nyonya" Jawab wanita tersebut.
"HALAH KON***, LO SIAPA BANGSAT??" Tanya Sui.
"Saya Chie Estelle" Jawabnya singkat.
"BUKA GERBANG INI SEKARANG, ATAU, GUE ANCURIN " Ucap Rion memberi pilihan.
"Tidak, saya tidak mau" Jawab Chie.
"BANGSAT, GUE DAH KASIH PILIHAN YA" Rion langsung memundurkan mobilnya untuk mengambil ancang ancang, ia melajukan mobilnya dengan kenjang dan menabrak gerbang tersebut.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Nyonya Caine Chana..... Teng teng teng teng teng, caine chana yoooo
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasiTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...