Seminggu telah berlalu, Kini Gin sudah dapat pulang dari Rumah sakit. Ia berjalan perlahan mendekati Caine dan memeluknya.
"Mamih, aku kangen" Ucap Gin lirih.
"Iya, Mami juga kangen sama Gin, sekarang keadaan kamu gimana??, udah enakan ?" Tanya Caine sambil membalas pelukan Gin.
"Udah mendingan mih, mami gimana ??, ada yang sakit??" Tanya Gin sambil mengusel usel kepalanya dipelukkan Caine.
"Enggak, mami baik baik aja, cuma mami mau minta maaf ya" Ucap Caine sembari mengusap usap surai milik pria berrambut coklat itu.
"Maaf kenapa mi ??, kan harusnya Gin yang minta maaf, Gin nggak bisa jagain mami" Jelas Gin yang terus memeluk Caine.
"Maaf ya, waktu itu mami nggak bisa ngelindungin kamu, harusnya mami yang ketembak, malah jadi kam-" Ucapan Caine terpotong oleh Gin yang begitu saja melepaskan pelukannya dari Caine.
"Ini bukan salah mami, mamikan bawa dua nyawa, jadi udah kewajiban Gin buat ngelindungin mami"
Kini Caine mulai meneteskan air matanya, ia tak sanggup harus memberitahukan Gin tentang kenyataan bahwa dirinya telah keguguran. Nyatanya, saat Caine hamil, Gin lah yang paling extra menjaga Caine, ia selalu menantikan kehadiran malaikat kecilnya yang akan lahir.
"Gin..... Mami minta maaf, adek kamu nggak akan lahir, mami...... Mami keguguran" Ucap Caine yang menahan suara tangisannya.
Gin terkejut, ia tak tau harus merespon bagaimana, Gin terus memeluk erat Caine.
"Mami istirahat ya!!, mami pasti capek" Sahut Gin.
Caine segera melepaskan pelukan Gin, ia berjalan menuju kamarnya untuk istirahat.
Beberapa hari berlalu... Kini kondisi mereka sudah cukup stabil.
"Echi mau kemana ??" Tanya Caine yang melihat Echi mengeluarkan mobil legendaris miliknya.
"Mau ketemu pak Jakar, mami mau ikut??" Tanya Echi.
"Enggak deh, mami dirumah aja" Jawab Caine.
Echi pun melajukan mobil legendaris miliknya, ia pergi ke KanPol dan menemui Marcel.
"Cel, pak Jakar mana ??" Tanya Echi.
"Ada, mau dipanggilin ??" Ucap Marcel.
"Boleh deh, tolong ya" Jawab Echi.
Zila Zakaria adalah seorang polisi dengan pangkat yang cukup tinggi, ia menduduki posisi Deputi.
Beberapa saat kemudian, Zila keluar dari KanPol, ia datang menemui Echi.
"Kenapa teh Echi" Tanya Zila.
"Pak Jakar sibuk nggak??, jalan jalan yuk, pakek mobil Echi" Ajak Echi.
"Boleh, aku off duty dulu ya" Jawab Zila. Setelah itu Zila berlari ke dalam KanPol dan dia izin untuk pergi.
"Ayok teh Echi" Ajak Zila.
"Yok, Echi yang nyetir ya!!" Pinta Echi.
"Aduh ini mah jalan jalan ke Rumah Sakit" Guman Zila.
"Kenapa pak Jakar ?" Tanya Echi memiringkan kepalanya.
"Ahh, enggak, aku tadi ngomong sendiri, yaudah, yok jalan" Ajak Zila.
Mereka pergi jalan jalan, Zila mengenalkan Echi pada semua orang yang ia temui. Bagaikan pengantin baru, Zila menuruti semua kemauan Echi. Mulai dari tingkahnya yang seperti anak kecil, hingga tingkah yang seperti orang gila.
Tak terasa matahari sudah terbenam, malam tiba, Echi memutuskan untuk kembali kerumah, ia pamit pada Zila.
"Dadah pak Jakar, besok kita main lagi yaa" Ajak Echi dari dalam mobil.
"Apa si yang enggak buat teh Echi" Jawabannya.
"Siap pak Jakar" Sahut Echi.
Echi mengendarai mobilnya, ia kembali ke rumah. Saat dirumah Echi langsung memeluk Caine.
"Mami, aku kangen" Ucap wanita bersurai ungu itu.
"Utututu..." Sahut Caine sambil mengelus rambut Echi.
"Mami, aku deket sama pak Jakar" Celetuk Echi.
"Jakar ??, Zila Zakaria?" Tanya Caine.
"Iya, mami kenal ?" Echi kembali bertanya.
"Dulu dia bawahan mami, sekarang pangkat dia apa ya ??, mami penasaran" Jawab Caine.
"Deputi mami, tapi pasti papi nggak akan kasih restu ke Echi" Adu Echi.
"Kamu mau mami yang ngomong sama papimu ??" Caine memberi penawaran.
"Enggak mi, ini urusan Echi, Echi nggak mau nambah beban pikiran mami" Jawab Echi.
"Yaudah, sekarang mandi dulu, abis itu sarapan" Perintah Caine.
"Echi sayang mami" Ucap Echi sambil mengecup pipi Caine.
Mereka masuk kedalam rumah dan menuju ke meja makan. Disana terdapat Rion dan anak anaknya yang sudah menunggu kedatangan Echi.
"Lama banget lu pulang, dah laper nih" Oceh Makoto.
"Iya anjir, lama banget" Sahut Key.
Echi duduk ditempatnya, dan mereka mulai makan bersama. Selesai makan, Echi tiba tiba saja berbicara.
"Papi, Echi deket sama polisi"
Rion terdiam, ia tak menjawab apapun. Ia menatap tajam Echi.
"Gimana ??, tadi kayaknya papi salah dengar!!, coba ulangi sekali lagi" perintah Rion.
"Echi, deket sama polisi" Ucap Echi lirih.
"Nggak, nggak bisa, putus lu berdua, nggak ada restu, masak sama polisi, Marcel nikah aja nggak gue restuin, ini lagi, aneh aneh" Oceh Rion.
"Ahh, papi mah, pak Jakar tu baik lo pi, masak nggak boleh si ??" Rayu Echi.
•
•
•
•
•To Be continued...
•
•
•
•
•Susah mendapatkan restu ya Chii
Kukasih updatean 3, kurang baik apa coba aku tuh 🐸
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasyTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...