"Pak Sui tau nggak siapa di EMS yang lagi dekat sama petinggi di kepolisian selain Miraie??" Tanya Aenon.
"Ada si, tapi aku nggak yakin kalian bisa ngusik dia" Jawab Sui.
"Siapa??" Gin bertanya.
"Namanya Cain, dia wakil pemimpin EMS" Jelas Sui.
"Ck... Ciri cirinya gimana ?" Gin kembali bertanya.
"Rambut hijau, dia beta" Jawab Sui singkat.
"Kita pulang dulu, susun rencana" Perintah Rion.
Setelah perintah dari Rion dikeluarkan, seketika radio menjadi hening, seperti tidak ada yang menyentuh handy talkynya.
"Pi, ke Uwu dulu yuk, Selia laper" Ajak Selia di radio.
"Yaudah kita mampir ke Uwu dulu" Jawab Rion.
Rombongan mobil TNF segera menuju Uwu, sesampainya disana, mobil mereka terparkirkan berjejer. Selia bergegas turun dari mobil, ia berlari menuju dalam kafe dan memesan beberapa pakt Uwu kenyang.
"Selia laper banget tu pasti" Ucap Funin.
"Kita susul yuk" Ajak Garin.
Mereka segera menyusul Selia yang terlihat membawa tumpukan kantong makanan, hingga akhirnya Selia menabrak seseorang.
Bruk...
"Aduh, makananku" Guman Selia.
"Dek, kalo jalan hati hati dong" Marah Selia sambil mengeluarkan sedikit feromonnya.
"Ugh.... Hiks.... Maaf... Souta nggak sengaja" Ucap anak bersurai biru itu.
"Huft.... Jangan nangis dong, maaf ya, kakak nggak bermaksud ngeintimidasi kamu" Selia mengelus rambut anak didepannya.
"Hiks... Ugh.... Mami... Hueee....." Tangis anak itu.
"What are you doing bro??, papi, Selia buat anak orang nangis" Adu Garin yang kini berlari mendekati Rion.
"ENGGAK SENGAJA PAPI, SUMPAH" Bela Selia.
"Hahaha, utututu, sudah, jangan menangis, laki laki tidak boleh menangis" Ucap Rion sambil mengendong anak itu.
"Mami... Souta pengen ke mami" Oceh Souta.
"Shtttttt... Dimana mami??, biar paman anter" Sahut Rion sambil mengusap air mata Souta.
"Mami... Mami duduk disana" Tunjuk Souta ke arah pria bersurai merah.
"Caine??" Guman Rion, matanya menatap tajam pria bersurai merah itu.
"Loh, paman kenal sama mami??"
Pernyataan yang membuat seluruh anggota TNF yang hadir ditempat itu terkejut. Orang yang mereka cari selama ini, muncul dengan sendirinya, dan siapa anak itu??.
"Nak, tadi kamu manggil orang itu mami ??" Tanya Gin mendekati anak itu.
"Iya, itu mami, Souta pengen ke mami !!" Jawab Souta.
Rion diam membeku, segera ia menyerahkan gendongan Souta kepada Gin. Rion berlari kencang memeluk Caine dari belakang dan mengeluarkan feromonnya.
"ACKK..... SIAPA??" Teriak pria bersurai mereh itu.
"Caine, Caine, It's me, sorry, I am really, really sorry Caine..." Bisik Rion dengan mata berkaca-kaca.
"LEPAS" Teriak Caine dengan agresif, ia dengan paksa menarik tangan Rion untuk melepaskan pelukannya.
"ENGGAK, maaf Caine, maaf, aku salah, maaf" Bisik Rion dengan suara bergetar.
"LEPAS RION, AKU BENCI KAMU, LEPAS"
Deg...
Jantung Rion terasa terhenti, kata kata yang tak pernah terbayangkan diucapkan oleh istrinya. Pelukan yang diberikan Rion justru makin erat.
"LEPAS!!" Teriak Caine.
Souta yang melihat maminya diganggu, tentu saja terus meronta dari gendongan Gin. Ia segera berlari kearah Caine dan mengigit lengan Rion.
"Lepasin mami, paman jahat, jangan ganggu mami" Marah Souta.
"GIN" Teriak Rion.
Gin segera berlari menyusul anak itu, tentunya ia segera mengendong Souta lagi.
"ENGGAK, LEPASIN SOUTA, GIN" Caine menatap tajam.
"Bawa pulang" Perintah Rion.
"ENGGAK GIN, LEPASIN SOUTA" Teriak Caine sambil terus berusaha melepaskan pelukan Rion.
Chup...
Caine diam membeku, tindakan tiba tiba Rion membuat Caine terkejut. Perasaan asing apa ini??.
Plak...
Tamparan keras diberikan oleh Caine.
"Bajingan" Guman Caine.
Tanpa basa basi, Rion langsung menggendong Caine dengan kedua lengannya. Caine terus memukul dada Rion agar ia bisa lepas dari gendongannya, namun hasilnya nihil, Rion bagai tak merasakan sakit ketika tubuhnya dipukul oleh Caine. Rion segera masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kencang. Lalu bagaimana dengan Caine ??, ya, Rion tak melepaskan Caine satu detik pun. Ia memangku Caine di pangkuannya sambil terus mengeluarkan feromonnya.
"Lepas Yon" Ucap Caine lirih.
"Nggak, nggak akan lagi" Tegas Rion.
"Pftt... Lantas mengapa dulu dirimu sejauh senja??, dan memberikan luka sedalam samudra, Rion Kenzo ??" Caine menyandarkan kepala ke dada Rion, ia tak kuat lagi harus menahan air matanya.
Tak ada balasan dari Rion. Suasana dalam mobil itu hening, hanya terdengar bisingnya suara mesin mobil. Sesampainya dirumah, Rion langsung menggendong Caine menuju kamar. Souta yang masih digendongan Gin terus meronta, meminta agar ia dapat memeluk sang mami.
"MAMI, JANGAN SAKITIN MAMI SOUTA, PAMAN!!, JANGAN SAKITIN MAMI SOUTA, LEPASIN MAMI, MAMI SOUTA" Teriak Souta.
"AWAS AJA KALO SAMPE PAMAN BERANI NYAKITIN MAMI, AKU BAKAL BUNUH PAMAN KALO SAMPE MAMI TERLUKA, AKU NGGAK AKAN MAAFIN PAMAN" Sambungnya.
Rion tak menghiraukan ucapan Souta, ia tetap membawa Caine naik keatas menuju kamar.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Rion Kenzo, R nya Red flag
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasyTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...