XI ~ Salah Paham ~ [ 11 ]

5.1K 461 26
                                    

Hari demi hari berlalu, kini Caine sudah mengandung selama 5 bulan, perut ratanya kini terlihat mengembung. Mereka semua berkumpul diruang tengah, Rion memangku Caine, ia memulai pembicaraan.

"Jadi, siapa yang mau ikut rampok bank besar ??"

"Mia dirumah aja, jagain mami" Sahut Mia.

"Waduh, harus ada 14 orang ya, ini ada 15 sama mami, tapi nanti mami sendirian" Celetuk Mako.

"Nggak apa apa, aku ngeliat kalian dari jauh nanti" Ucap Caine.

"Nanti, kalo urusan Gin udah kelar, kamu bakal di chat sama Gin, biar dia jagain kamu, dan buat dedek, dedek ikut ya, nanti nego aja nggak apa apa" Ucap Rion memberikan keputusan.

Caine setuju dengan omongan Rion. Setelah mereka berdiskusi panjang tentang rencana mereka, merekapun bersiap untuk meluncurkan aksinya. Rion mengeluarkan mobil Bugatti Chiron miliknya, sedangkan Caine mengeluarkan mobil Urus miliknya.

Rion dan anak anak segera menuju bank besar, sedangkan Caine berada di garasi tingkat dekat bank besar.

Rion dan anak anak mulai turun, mereka menyandra salah satu pegawai bank, dan mulai merampas uang di bank tersebut. Mereka memasukkan hasil rampok ke dalam mobil raptor yang dibawa Riji.

Makoto.
"Cek radio, ini polisi mulai dateng, kalian siap siap"

Key.
"Ada berapa?"

Mia.
"15 orang"

Makoto.
"Gw liat, 4 mobil 2 sit, 1 mobil 4 sit, sama 1 heli, mereka pake APD lengkap, senjata ada laras panjang 5, sisanya pistol"

Rion.
"Oke, yang pakek AK dibelakang, jangan gegabah, denger radio, jangan spam radio, denger arah komando"

Elya.
"Oke pii~"

Rion.
"Yokk, spontann~"

All.
"Uhuyyyyyyy"

DOR...

Tembakan peringatan mulai diluncurkan, kini mereka semua mulai mengambil posisi.

DOR....

Rion
"Down 1"

DOR.... DOR..... DOR.....

Krow.
"Down 1"

DOR... DOR...

Riji.
"Down 2"

Seterusnya, hingga para polisi yang datang tumbang seluruhnya. Mereka menglooting para polisi. Dan mereka segera menuju ketempat Caine dan Gin berada.

Sementara itu, ditempat Caine...

Gin sudah terbaring lemas dilantai, ia tertembak tepat berada bahu kirinya. Caine berlari kearah Gin, ia berusaha menghentikan pendarahan yang ada. Namun hasilnya nihil, kini baju Caine dipenuhi darah Gin. Caine takut pendarahannya malah makin deras, ia berharap EMS segera datang.

Setelah Caine menelpon EMS, pria yang baru saja menembak Gin datang lagi. Pria itu menarik lengan Caine dengan paksa, namun dengan sigap Caine langsung menodongkan pistolnya kearah pria itu.

Pria itu lari menjauh dari Caine, Caine yang emosi tentu saja mengejar pria itu. Namun Caine tidak dapat menemukannya, pria itu terlalu cepat untuk Caine yang sedang membawa dua nyawa. Caine segera kembali ketempat Gin berada.

Tak lama kemudian 2 mobil sport, 2 raptor datang mendekati mereka, ya, itu adalah mobil Rion dan anak anak lainnya. Echi yang melihat pemandangan tersebut dari jendela, tentunya sangat kaget. Ia melihat Gin yang tergeletak dilantai dengan darah yang berceceran.

Saat raptor belum benar benar berhenti, Echi sudah keluar melompat dari mobil, ia berlari mendekati Gin dengan mata yang sudah berkaca kaca. Echi mendatangi Gin. Saat sedang menangis, Echi melihat sosok yang ia kenal, berdiri didekat pintu masuk sembari membawa pistol ditangannya.

"MIH, KOK MAMI TEGA SIH" Teriak Echi

"Chi, nggak gitu, ini nggak seperti yang kamu lihat" Bela Caine, sambil berlari mendekati Gin dan Echi.

"NGGAK SEPERTI YANG GW LIHAT GIMANA, JELAS JELAS LO NEMBAK GIN, KALO NGGAK SUKA SAMA GIN, BUKAN GINI CARANYA MIH" Bentak Echi yang meluapkan emosinya.

"Chi, mami nggak mungkin ngelakuin itu, Echi denger dulu penjelasan mami ya" Ucap Caine mencoba menenangkan Echi.

"PENJELASAN GIMANA HAH??, JELAS JELAS LO NEMBAK GIN, BAJU LO AJA BERSIMBAH DARAH, LO MAU NYALAHIN ORANG, SIAPA??, HAH??, NGGAK ADA SIAPA SIAPA SELAIN LO DISINI COK"

Nada bicara Echi semakin naik, Echi berdiri dan menampar Caine dengan keras hingga ia terjatuh, Selia yang melihat, langsung menghampiri Echi dan mengajaknya untuk naik ke raptor. Mereka meninggalkan Caine sendirian disana. Entah kenapa Rion dan yang lain tidak turun dari mobil, apakah mereka kecewa?? atau marah?? melihat kejadian tersebut.

Caine kini terduduk lemas disana, matanya berkaca kaca, tidak ada yang mau mendengarkan penjelasannya. Mereka terlalu terbawa emosi, bahkan orang yang paling Caine harapkan bisa dipercaya, ia malah tidak turun dari mobilnya.

EMS yang Caine telfon akhirnya datang. EMS tersebut segera menghampiri Caine yang sedang terduduk dengan bersimbah darah.

"Mas, masnya nggak apa??" Tanya pria itu sambil memeriksa Caine.

"Saya... Nggak ada yang percaya sama saya... Hiks" kini Caine mulai meneteskan air matanya.

"Anak saya yang paling manja sama saya aja nggak percaya... Bukan... Bukan saya yang nembak dia... Hiks hiks.." Sambung Caine.





To Be Continued...





Menyala Echi, menyalaaa.... 🔥🔥

Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang