"Jangan berisik... Nanti mami bangun, kapan lagi mami bisa istirahat setenang ini" Kata Krow dengan menatap lembut pria yang sedang terbaring tenang itu.
"Semoga, semuanya akan terus baik baik saja" Ucap Mia yang sedang mengecup pipi Caine.
"Tidur yang nyenyak mamiku sayang" Tambahnya.
Mereka tak beranjak pergi dari kamar Rion dan Caine. Mereka tetap berada disana, mengikuti alur yang ada, tertidur dengan ketenangan yang ada, ketenagaan yang jarang mereka dapatkan. Hal yang paling mereka rindukan. Disaat semuanya harus selalu waspada akan serangan dari musuh, tenpat Caine lah satu satunya yang bisa membuat mereka terlelap dalam kehangatan.
Angin mulai bertiup secara sopan, masuk menyejukkan panasnya suasana tadi. Membuat mereka lupa akan kejadian yang baru saja mereka rasakan. Tak terasa sudah dua jam berlalu sejak mereka sampai dirumah, Riji masih terjaga dengan buku ditangannya. Bagaimanapun ia adalah orang kepercayaan sang papi, dimana saat mami dan papi mereka sedang melemah, ialah yang harus menjaga seluruh saudaranya.
Brak... Brak... Brak...
Suara gedoran pintu yang terdengar nyaring.
"Ummmm" Gumam Caine yang terbangun dari tidurnya.
Riji segera bangkit dari kursinya, ia berjalan mendekati Caine.
"Biar Riji yang cek, mami lanjut istirahat aja" Kata Riji sambil menyeka rambut Caine yang menutupi wajah cantiknya.
Tak ingin mengganggu sang mami dan para saudaranya, Riji dengan perlahan berjalan keluar dari kamar itu. Ia berjalan menuju pintu dilantai bawah, betapa terkejutnya dengan apa yang ia lihat.
"Pih, yang bener aja, papi mabuk?" Tanya Riji dengan kerutan di dahinya.
"Huh??, minggir" Jawab Rion dengan sempoyongan.
"Jangan naik pi, ada mami lagi istirahat, jangan diganggu" Ucap Riji dengan tegas.
Rion seperti tak mendengar perkataan Riji, ia tetap saja melanjutkan langkahnya untuk pergi kekamar miliknya. Riji mencoba menghentikan Rion, namun hasilnya nihil. Riji tak ingin membuat keributan dengan Rion.
Tok... Tok... Tok...
Sura ketukan dari balik pintu kamar, Caine yang sudah setengah sadar langsung bangun dari ranjangnya dan berjalan untuk membuka pintu.
"Kamu kenapa ?" Tanya Caine cemas.
Melihat Caine ada dihadapannya, Rion langsung mengambruk kan dirinya pada Caine. Ia memeluk sang istri dengan erat di dekapan.
"Mmmmm, my baby" Gumam Rion.
"Rion ??" Panggil Caine dengan cemas.
"Pi itu si mami baru banget mau istirahat lo, papi ganggu tau nggak" Celetuk Riji.
"Udah Ji, nggak apa apa" Bela Caine.
"Caine, aku nggak kenal perempuan jalang itu, dihati aku cuma ada kamu" Ucap Rion meyakinkan.
"Iyakah ??" Kata Caine menanggapi.
"Iya, kalo kamu mau aku bisa bunuh perempuan itu didepan mata kamu" Jawab Rion sambil mengendong Caine.
Saai ia berjalan, tanpa sengaja terdengar bunyi...
Krek...
"AKHHHHH ANJING, PAPI, KAKI GUE KEINJEK" Teriak Echi yang tiba tiba bangun dari tidurnya.
Teriakan Echi membuat saudara saudaranya yang juga tertidur disana terbangun.
"Apa si, salah sendiri tidur dilantai" Sahut Rion.
Echi segera bangun dari lantai, ia naik ke ranjang maminya. Echi memeluk Caine, ia menangis.
"MAMI, PAPI JAHAT, KALO KAKI AKU PATAH GIMANA??" Kata Echi mengadu.
Rion tak tinggal diam saat Echi mengadu, ia segera naik ke ranjang dan merebut Caine dari pelukan Echi.
"Punya gue" Ucap Rion tegas.
"APASI PAPI" Sahut Echi cemberut.
Merasa bahwa dirinya sudah menang dari Echi, Rion segera membaringkan Caine dibawahnya, ia masuk dalam pakaian sang istri.
"Pft..." Tawa Caine melihat tingkah laku Rion.
"Pih, inget umur pi" Kata Mia mengingatkan.
"Itu udah baikan?" Bisik Gin pada Riji.
"Udah, lu tidur si, tadi si mami ngamuk tau" Jawab Riji meledek.
"Hah?, mami ngamuk ?" Sahut Gin serius menanggapi.
"Iya, ya kali gue bohong" Jawab Riji bangga.
"Lo tiap hari bohong njing" Kata Gin sinis.
"Itu si bapak tidur mi ??" Tanya Key yang melihat sang papi sudah tenggelam dalam baju Caine.
"Kayaknya iya, udah nggak bersuara dia" Jawab Caine.
"Itu tidur begitu apa enggak sakit nanti badan mami" Tanya Elya khawatir.
"Nggak apa apa, Rion juga butuh istirahat" Caine kembali menjawab.
"Udah tua, nggak inget umur" Oceh Echi.
"Chi, jangan jujur jujur gitu ih" Sahut Selia.
"Udah yuk guys, kita keluar dari sini" Ajak Riji.
"Iya, nanti ganggu waktunya mami sama anak pertamanya" Ucap Garin meledek.
"Ah, bayi tua" Kata Echi.
Mereka segera keluar dari kamar Rion dan Caine, menutup pintu secara perlahan. Membiarkan keduanya beristirahat dengan tenang.
"Kita jadi pindah kah ?" Tanya Selia yang kini berada di gendongan Riji.
"Kak Sel mau pindah kemana" Tanya Souta yang tiba tiba muncul entah dari mana.
"Papi kayaknya ada rencana mau pindah negara deh Sou" Jawab Riji.
"Kenapa ?, temen temen Souta semuanya ada disini" Sahut Souta.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Adu, aku teh sibuk 🤧🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasíaTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...