Selesai mandi, Rion memakaikan bajunya ke Caine, lalu mengembalikan Caine ke ranjang. Rion turun kebawah, ia melihat wajah anak anaknya yang sudah tersenyum lebar, seperti orang yang akan memberikan banyak pertanyaan.
"Pih, abis ngapain aja tuh 2 hari dikamar, sampe ngga ikut makan malam sama sarapan" Ucap Echi memulai pembicaraan.
"Apa yaa, kepo lu pada" Jawab Rion sambil mengambil minuman dingin didalam kulkas.
"Kita fiks punya adek pi...??" Tanya Krow menghampiri Rion.
"Yaelah, pakek nanya" Sahut Elya.
"Berapa rode pak" Tanya Gin.
Rion menghentikan aktivitasnya.
"Berapa ya??, 40 kayaknya!" Jawab Rion sembari mencoba mengingat ingat.
"Gila lu pi, tu nanti mami bisa jalan apa enggak" Tanya Gin, wajahnya terlihat sangat kaget dengan jawaban sahabatnya itu.
"Ya jelas enggak lah njing, digempur apa papi 40 ronde" Sahut Riji.
Rionpun meninggalkan anak anaknya yang masih asik bercanda, ia naik keatas, ingin melihat kondisi Caine. Saat Rion membuka pintu kamar ia melihat Caine yang sudah tersadar. Rion menghampiri Caine.
"Sakit sayang ?" Tanya Rion.
"Menurutmu??, akukan udah bilang, 2 ronde aja" Ucap Caine sambil memijat keningnya.
"Maaf sayang, aku khilaf " Jawab Rion sambil menundukkan kepalanya.
"Hufttt.... Lain kali nggak boleh kayak gitu" Ucap Caine sambil mengelus pria bersurai ungu legam itu.
Hoekk..... Hoekkk....
Rion menatap Caine yang baru saja Mual.
"Kamu nggak apa apa sayang ?, ada yang sakit ?" Tanya Rion khawatir.
"Aku.... Ughh...." Caine menaikkan kepalanya, ia menatap langit langit kamar.
"Aku mau kekamar mandi" Sambung Caine.
Rionpun membantu Caine ke kamar mandi. Saat dikamar mandi Rion membantu Caine berdiri didekat wastafel.
Huek..... Huek....
Caine mual, ia menekan perutnya.
"Sayang, kamu nggak apa apa??, aku panggil dokter Sui ya" Tanya Rion khawatir.
"Iy- Huek...."
Rion segera menelpon Sui, memintanya segera masuk ke kamar Rion. Sui datang, ia segera memeriksa keadaan Caine, menekan denyut nadinya.
"Rion, semalem berapa ronde??" Tanya Sui.
"40, seingatku 40" Jawab Rion.
"Hmmm.... Pantes aja, nih, selamat ya Caine hamil" Ucap Sui.
Mereka berdua kaget. Caine yang sedang mual pun menghentikan mualnya. Mereka berdua menatap Sui dengan tatapan terkejut. Keheningan dipecahkan dengan Caine yang mual lagi. Rion tidak bisa memberitahu anak anaknya, sebab ia harus mengurus Caine yang terus mual.
Rion harus berada disamping Caine untuk memberikan feromonnya. Jadi dia meminta Sui untuk menyampaikan kabar baik itu pada anak anaknya. Siap atau tidak, anak anak yang tadinya sangat berisik diruang bawah, kini mereka ada dikamar Rion, mengintip dari samping pintu.
"Itu tu, mami hoek hoek dia" Ucap Selia.
"Hoek hoek teh naon atuh?" Tanya Key.
"Mual anjir" Jawab Krow.
"Minggir minggir Mia mau masuk" Ucap Mia sambil mendesak kakak kakaknya. Mia menghampiri Caine dan memeluknya dari belakang.
"Mami, are you okey?" Tanya Mia khawatir.
"Aku nggak apa apa Mia" Ucap Caine sambil memeluk balik Mia.
"Mia keluar dulu ya!!, mami mau istirahat dulu, jangan diganggu" Perintah Rion.
"Ihh, papi si, salah papi ini, coba aja kemaren papi nggak ngurung mami dikamar" Oceh Mia kesal.
"Aelah, lu juga sukakan punya adek!!, keluar dulu sana, mami mau istirahat" Usir Rion.
Mia pun pergi meninggalkan ruangan tersebut, ia mengajak kakak kakaknya untuk pergi dari kamar papinya, Mia tak mau menggangu maminya.
Seminggu setelah kehamilan Caine, kini ia harus sering melakukan check up dirumah sakit, mengigat Caine memiliki penyakit yang cukup parah. Setiap check up, Caine tidak memperbolehkan siapapun ikut. Ia tidak ingin keluarganya khawatir akan apa yang ia alami.
Selesai check up, Rion selalu menunggu Caine didepan rumah, entah karena khawatir atau apa. Caine sangat suka pergi menggunakan motor, setiap ulang tahun, Rion pasti membelikan sesuatu yang berhubungan dengan motor. Caine sampai dirumah.
"Sayang gimana check upnya ?" Tanya Rion sambil membantu Caine melepaskan helmnya.
"Baik kok, cuma dokter bilang, kalo aku nggak boleh kecapean sama stres" Ucap Caine sembari memeluk Rion.
"Hmmm... Berarti kita nggak bisa ninu ninu dong" Celetuk Rion.
"Apa si kamu" Ucah Caine sambil membenamkan wajahnya dalam dekapan Rion.
"Yakan kalik aja, siapa tau waktu lahiran jadi cepet keluar bayinya" Ucap Rion membela.
"Gak" Jawab Caine singkat sambil meninggalkan Rion.
"Eyyy, shibal" Ucap Rion sambil berlari mengejar Caine, ia mendekap Caine dalam pelukannya hingga ia puas, dan akhirnya digendong ala
bridal style. Diruang tengah, sudah banyak anak anak yang menunggu."Pih, hari ini jadi transaksi sama anak BO" Tanya Mia.
"Jadi, cuma di ajuin jadi malam hari, nggak jadi sore" Jawab Rion.
"Modus si Kevin doang itu pi" Ucap Jaki.
"Modus apaan??" Tanya Caine singkat.
"Itu lo mi, kalo malem kan pasti mami ikut transaksi, kalo sore kan mami check up ke dokter" Jawab Selia.
"Asal lo tau ya deck..." Sahut Rion.
"Apa pi??" Tanya Krow.
"Panglima tol kiri ni deck, senggol dong" Jawab Rion.
Tepat pada jam 11 malam, mereka melakukan transaksi dekat Paleto. Kelompok TNF membeli vest pada anak BO, mereka memiliki hubungan yang cukup baik. Saat TNF dalam kesulitan, kelompok BO selalu datang membantu, begitu pula sebaliknya.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Orang mual kayak gitu nggak sih ?? 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasyTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...