Mereka segera menyelesaikan makannya. Setelah itu, Makomi dan Miraie harus pamit untuk pergi bekerja.
"Aku berangkat dulu ya" Ucap Miraie sambil memeluk Caine.
"Iya, hati hati dijalan" Caine memeluk balik.
"Emy jagain Caine ya, dia lagi hamil, jangan biarin Caine sendirian, apalagi kalo keluar rumah, kamu harus selalu sama Caine ya, aku bakal usahain pulang cepet" Perintah Miraie.
"Emang kamu pulang jam berapa??" Tanya Caine.
"Jam 11 malam, tapi aku usahain jam 7 udah pulang" Jawab Miraie.
Setelah berpamitan, Makomi dan Miraie segera berangkat ketempat kerja masing masing. Sedangkan Caine dan Emy memutuskan untuk pergi ke karnaval.
Tak terasa sudah 6 tahun sejak Caine memutuskan untuk meninggalkan rumah itu, semenjak caine tidak dirumah, suasana rumah tersebut terasa sepi, anak anak yang bisanya sangat berisik dan sering mebuat kericuhan. Kini hanya duduk tenang tanpa melakukan aktivitas apapun.
Bergerak sedikit saja, kadang salah dimata Rion. Ia sering marah akan hal sepele yang dilakukan oleh anak anaknya. Ruang makan yang biasanya penuh dengan canda tawa, kini hanya hening seperti tak berpenghuni.
"Pi, Rijji mau ngomong"
"Beberapa hari setelah mami hilang, mungkin 6 atau 7 tahun lalu, waktu Riji, Jaki sama Garin pergi keluar buat ke mekanik. Riji liat mami" Sambungnya.
"APA ??, DIMANA ??, KENAPA NGGAK BILANG DARI DULU SI??, TOLOL BANGET" Sahut Rion dengan wajah kesal.
"Di pelabuhan, mami ketemu sama orang, nggak tau siapa, mereka kelihatan deket banget" Jawab Riji.
"TOLOL, BARU BILANG SEKARANG" Rion berjalan pergi meninggalkan Riji.
"Kok jadi gini njing, tau gitu nggak gue kasih tau tu pak tua njing" Guman Riji.
Sementara itu ditempat Caine.
"Aku nggak nyangka lo kamu bisa ngelewatin masa kehamilan kamu tanpa seorang alpha" Ucap Miraie.
"Ini semuakan juga berkat bantuan kamu" Jawab Caine.
"Saat kecil, omega akan tubuh lebih cepat dibandingkan alpha dan beta, apa kamu tidak khawatir kalo anakmu merindukan feromon ayahnya??" Tanya Miraie.
"Aku masih mau disini, aku takut buat balik kerumah itu lagi" Sahut Caine.
"Aku ngerti, dan soal Souta, aku dah pernah bilang ya sama kamu, leukosit dia lumayan tinggi, jadi warna rambut yang harusnya ungu kemerahan merahan, berubah jadi warna biru, itu salah satu faktor karena nggak ada alpha disamping kamu" Jelas Miraie.
"Setidaknya Rion nggak akan langsung ngenalin Souta kalo dia lagi sendirian" Ucap Caine.
"Perasaan nggak bisa bohong Caine, cepat atau lambat, dia pasti sadar" Ingat Miraie.
"Aku tau, tapi aku pengen Souta bahagia tanpa ada kekerasan disekitarnya" Sahut Caine.
"Ahh.... Itu Souta manggil kamu Caine"
Caine langsung berdiri dan melihat dimana Souta berada. Ia melihat anaknya yang sedang menatap Caine tajam, meminta untuk dibelikan permen. Caine segera menghampiri Souta dan membelikannya permen. Miraie yang melihat dari jauh, ia mengeluarkan ponselnya dan memotret mereka berdua.
"Lucu banget, nggak kuat" Guman Miraie.
Sementara itu ditempat Krow saat ini.
"Samperin nggak??" Tanya Krow.
"Gue takut dimarahin lagi njing" Jawab Riji.
"Kalian ngapain" Ucap Gin yang tiba tiba datang dan menepuk pundak Krow.
"Babi lu Gin" Ucap Krow.
"Ngapain ngeliatin Rion??" Tanya Gin sambil ikut mengintip.
"Padahal papi yang ngusir, tapi malah dia yang sedih, ini gimana konsepnya si??" Sahut Krow bertanya.
"Iya, aneh emang si babe" Riji menanggapi.
"Parah banget, gue tanya nggak ditanggapin" Celetuk Gin.
"Nggak gitu njing, gue pengen nanya ke papi, tapi gue takut dimarahin lagi" Oceh Riji.
"Tanya apaan ??" Gin kembali bertanya.
"Masih marah sama gue atau nggak" Jawab Riji.
"Emang lu bikin masalah apaan??" Tanya Gin penasaran.
"7 atau 6 tahun lalu, gue liat si mami, tapi gue nggak bilang ke papi, soalnya mami lagi sama cewek, dan mereka kelihatan deket, tadi gue ngomong sama papi, terus dia marah" Jelas Riji.
"Gimana nggak marah, dia ngasih taunya baru sekarang njing" Sahut Krow.
"Ah, salah mulu gue njing, males ah" Ucap Riji cemberut.
"Tapi kalo diliat liat begini, papi kelihatan kangen banget sama mami nggak si ??" Tanya Gin.
"Iya cok, lukisan mami yang papi pegang sekarangkan, waktu itu Echi nggak sengaja nyenggol, terus tu lukisan miring dikit, dibenerin lah sama Echi, nah terus papi liat Echi lagi pegang lukisan mami, marah lo dia sama Echi, padahal Echi anak kesayangan mami" Cerita Krow.
"Kalo kata gue yak, salah sendiri nggak mau dengerin penjelasan mami" Ucap Gin.
"Gin, di keluarga ini, anak yang berani sama Papi cuma elu" Sahut Riji.
"Ya gue berani, karena gue udah kenal lama sama Rion, gue tau sifatnya kayak apa, ni yak, kalo dia bukan temen gue, dah gue tonjok tonjokin gara gara nyakitin Caine, sakit banget tu pasti hati si Caine" Oceh Gin.
"Gue juga kalo jadi mami pundung si, nggak bakal balik" Ucap Krow.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Gin geheboy, G nya Gila sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasyTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...