"Echi, kalau kamu melangkah keluar dari rumah ini hanya untuk mencari penghianat itu, keluar aja kamu!!, nggak usah balik ke rumah ini lagi !!, NGERTI ??" Tegas Rion.
"Krow ikut" Celetuk Krow.
"TAIK LO SEMUA, PERGI SANA" Usir Rion.
Rion membanting pintu dan segera menuju garasi, ia mengendarai mobilnya. Porche 911 GT3 warna hitam dengan polesan ungu khasnya.
Entah mengapa akhir akhir ini, cuaca dikota sering kali hujan, Rion tentunya tetap mengendarai mobilnya dengan kencang. Ia tak peduli apa yang terjadi, toh, lagian ia adalah penguasa tol kiri.
Karena kecerobohannya dalam berkendara, ia tak sengaja menabrak mobil polisi yang sedang berpatroli. Polisi tersebut turun dari mobil, dan menghampiri Rion.
"Permisi pak, bapak tau kenapa diberhentikan?" Tanya polisi tersebut sambil mengetuk kaca mobil Rion.
Rion menurunkan kaca mobilnya dan berkata.
"Makomi Sinclair, mantan kepala detektif, yang sekarang menjabat sebagai asisten chief, betul ??"
"Ya?, anda mengenal saya ?" Tanya Makomi.
"Kamu punya hubungan apa dengan Harris Caine ??" Rion balik bertanya.
"Oh, dia mantan patner saya, anda sendiri punya hubungan apa dengan Harris??" Makomi kembali bertanya.
"Dia istri saya" Tegas Rion.
"Ohh, kalau begitu bapak harus tetap membayar pelanggan karena sudah berkendara diatas batas rata rata" Jelas Makomi.
"Kau tau Caine sakit ??" Tanya Rion.
"Hmm.... Aku tau, kebetulan kekasihku yang merawat Harris" Jawabnya.
"Sakit apa ??" Rion kembali bertanya.
"Huh??, kau tak tau ??, yang benar saja, padahal kau suaminya, apa kamu tak pernah memperhatikan istrimu??, sungguh malang sekali nasib Caine" Sahut Makomi.
"Aku bertanya, Caine sakit apa??" Rion terlihat kesal sekarang.
"Kangker Leukimia, anda tau itu ??, atau anda cuma suami kurang ajar yang nggak tau penyakit istrinya sendiri ??" Tanya Makomi meremehkan.
Rion tak bereaksi apapun, kata kata Makomi tepat menusuk hati Rion. Ia tak pernah bertanya pada Caine, apakah ia memiliki riwayat penyakit atau tidak.
'Ck... Toh, lagian dia penghianat, mau mati apa enggak bukan urusanku' Batin Rion.
"By the way, tadi saya bertemu dengan Caine dirumah sakit, dia menitipkan surat untukmu Rion" Ucap Makomi.
Ia menyerahkan secarik kertas kepada Rion. Rion membuka Surat tersebut.
Rion terdiam, ia tak bereaksi apapun. Setelah membaca dan mendengar penyakit Caine dari Makomi, perasaan bersalah mulai muncul dalam hatinya. Yang ia perbuat jelas sangat salah, ia tak memikirkan konsekuensinya. Bahkan ia dengan sadar menendang serta menampar Caine tadi. Rion segera pergi meninggalkan Makomi, ia kembali kerumah. Sayangnya dirumah tak ada siapapun. Rion mengambil handy talkynya dan menggunakannya.
"Cek, Radio"
"Masuk" Jawab Krow.
"Dimana ?" Tanya Rion.
"Lo nggak perlu tau, lo nggak pedulikan ??" Jawab Krow mengejek.
"GUE TANYA DIMANA ??, AH, TOLOL BANGET " Sahut Rion kesal.
"Nyari orang yang nggak mau lo temuin" Jawabnya.
"Kalo ketemu kabarin" Perintah Rion.
"Ngapain ??, mau mukul mami lagi ??, ogah banget" Sahut Echi.
"KABARIN GUE BILANG!!, INI MASALAH GUE SAMA CAINE" Tegas Rion.
"TAIK, TOLOL, ELU YANG NGEBUAT MAMI PERGI YA ANJING" Bentak Echi.
Rion tak merespon perkataan Echi, ucapan Echi seperti tusukan tajam yang mengenai jantung Rion.
"Udah ??, udah berantemnya??, mia capek dengernya" Protes Mia.
"Mia paling kecil ya disini, tapi kayaknya sikap Mia lebih baik daripada kalian deh, papi ngebentak mami, bahkan sampe ngepukul mami, tanpa denger penjelasan mami dulu. Papi inget nggak kejadian waktu mami diculik SG??, papi liat seberapa cintanya Madelta ke mami??, padahal dia tau kalo Mami itu istri papi, dia rela ngorbanin semuanya cuma buat ngemilikin mami. Papi mau kejadian itu terulang lagi ??" Sambungnya.
"Nggak, papi nggak mau hal itu terjadi" Jawab Rion.
"Walaupun papi ngusir mami, dunia bawah udah tau kalo mami itu istri papi, kalo hidup mami celaka, papi mau tanggung jawab??, kalau pada akhirnya mami lebih memilih tinggal sama orang lain, Mia angkat tangan, Mia nggak mau ngebujuk mami buat tinggal sama papi, Mia mau mami bahagia" Oceh Mia.
"Lebih baik mami sama Madelta aja, daripada sama papi" Sambungnya.
Tak ada yang membalas perkataan Mia, hampir seluruhnya setuju dengan ucapan Mia. Sudah terlalu banyak salah paham yang terjadi di keluarga ini, dan yang terkena imbasnya selalu saja Caine. Mereka tidak mau, sosok yang menjadi ibu mereka terus terluka. Apalagi dalam bahaya hanya karena menolong dan membantu mereka.
"Kita tau, bapak pengen ngelindungin kita, mami juga sama pak, kalo ada salah paham kayak gini, tolong bicara baik baik, pakek kepala dingin, jangan dikit dikit main kekerasan. Iya kita mafia, tapi nggak gini cara menghadapi masalah, papi tau mami sakit kapan ??, baru hari ini kan ??, kita semua juga sama!!, ternyata selama ini mami selalu memendam semuanya sendiri, Key selalu berusaha buat jadi tempat istirahat mami, tapi Key nggak bisa!!, mami nggak bisa ngomong terbuka sama Key, harusnya papi yang dengerin keluh kesah mami, selalu tanya masalahnya, tapi papi nggak pernah ngelakuin itu kan ???, padahal mami selalu tanya keadaan papi" Ucap Key menasehati.
Rion terdiam, sekali lagi, ucapan anak anaknya menusuk hati kecilnya. Ia tak berharap semua ini terjadi.
•
•
•
•
•To Be Continued...
•
•
•
•
•Capekkkkkk... Pengen hiatus :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Hanya Milikku ~ [ RionCaine ]
FantasíaTeman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak terasa, kini setelah sekian lama mereka bertemu lagi, bukan sebagai teman, namun sebagai musuh. Harris...