"Drake!"
Pantulan bola basket terhenti saat panggilan dari seseorang mengalihkan perhatiannya. Cowok berseragam basket dengan rambut basah akan keringat itu memberikan tatapan tajamnya pada gadis berseragam ketat dengan rambut pirangnya berdiri di pinggir lapangan.
Gadis itu dengan berani melangkah masuk ke lapangan basket, berhenti tepat di depan Drake yang memiliki tinggi badan 180 cm, tidak sebanding dengan tubuh mungil gadis bernama Valerie.
"Ayo pacaran!"
Semua orang yang melihat kejadian itu terkejut. Terlebih saat dengan beraninya Valerie menatap manik tajam Drake, mengajak cowok itu berpacaran padahal tau kalau dinginnya Drake mampu membekukan orang-orang di sekitarnya.
"Lama. Iya atau gak nih? Panas. Lo kira perawatan gue pake daun?!" kesal Valerie mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah saat dahinya mulai berkeringat.
"Jawab!" Valerie mulai kesal, sampai berani menarik ujung seragam basket Drake layaknya anak kecil meminta permen.
"Iya."
Valerie mendelikkan matanya saat mendengar satu kata terlontar dari bibir cipok-able itu. "Coba ulang lagi?!"
"Iya."
"Jadi kita pacaran?!"
"Iya."
Valerie meninju angin saking senangnya. "Yes! GUE MENANG! Lo berdua jadi babu gue selama 1 bulan! Mampus!"
Valerie tertawa senang melihat kedua wajah pucat pasi dari sahabatnya, Alea dan Amelda tidak takut harus menjadi babu. Tapi mereka keringat dingin melihat tatapan tajam dari Drake yang kini tertuju pada mereka seakan mengatakan 'berani banget lo berdua jadiin gue bahan taruhan?'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Drake (END)
Teen FictionMempunyai kehidupan yang serba ada membuat Valerie Grazella Margaretta tumbuh menjadi gadis yang sombong dan semena-mena. Dia tidak suka diatur, hanya mau mengatur. Hidupnya terlalu bebas karena orang tua-nya sibuk dengan pekerjaan mereka. Sampai su...
