46: Rencana Yang Bagus

64.8K 3.7K 459
                                    

      "Ah!" Drake meringis saat perutnya terkena tembakkan. Cowok itu tumbang dengan darah yang mulai keluar merembes kaosnya.

      Valerie berlari ke arah cowok itu, gadis itu dengan panik memeluk Drake. "Plis bertahan."

      Drake menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit di perutnya, mata cowok itu terpejam beberapa detik. "Gapapa, gapapa," katanya lembut berusaha menenangkan Valerie.

       Keanu tertawa, bocah ingusan seperti dia sok sekali mau melawan dirinya. Tadi di lantai bawah Drake berhasil melumpuhkan Keanu, berani sekali membogem wajah dia hingga sudut bibirnya berdarah.

      "Kisah cinta dua bocah ingusan."

     Mereka semua menertawakan Drake dan Valerie yang tidak bisa melakukan apa-apa. "Bunuh aja dua-duanya bos!" teriak salah satu suruhannya.

      Kedua tangan Valerir terkepal kuat, urat-urat di lehernya tercetak jelas menandakan gadis itu tengah emosi. Valerie berdiri, menendang salah satu orang suruhan Keanu dan mengambil alih tembakkan di tangan dia.

      DOR!

      "Bangsat," umpat Keanu saat lengannya terkena tembakkan hingga darah mengucur cukup banyak di sana. "Cewek anjing!"

       "LO YANG ANJING!" teriak Valerie.

      Dia tidak terima melihat kondisi Drake yang mulai melemah akibat darah yang tak berhenti keluar dari perutnya.

      Dari dulu Baskara melatih Valerie untuk bisa menjaga diri, gadis itu dilatih cara memegang pistol dan menarik pelatuk agar bisa mengenai mangsa tepat sasaran. Bisa saja kepala Keanu dia ledakkan tadi, tapi Valerie ingin Papihnya yang membunuh Keanu secara perlahan.

     Keanu memerintahkan orang-orang suruhannya untuk memukuli Drake, mengambil pistol di tangam Valerie lalu kembali menyandra gadis itu. "Drake!!"

       "Bangsat lepasin gue!" Valerie memberontak, tapi apalah daya, tenaganya tidak sekuat itu melawan dua orang berbadan besar dengan bau badan yang menyengat.

      Drake terkapar di lantai dengan mulut yang mengeluarkan banyak darah. Pandangan cowok itu tertutupi darahnya sendiri saat 5 orang terus menendang tubuhnya bahkan ada yang sengaja menginjak bekas tembakan di perutnya.

      "Lepasin Drake!" Tangis Valerie pecah, dia dipertontonkan langsung saat mereka menyiksa Drake tanpa ada belas kasihan.

       Keanu tertawa, lelaki itu mengikat lengannya dengan kain agar darah berhenti keluar. Dia berjalan mendekat ke arah Valerie, menepuk-nepuk pelan pipi gadis itu hingga bekas darah di tangannya menempel di pipi Valerie.

       PLAK!

       PLAK!

       Keanu menampar keras pipi Valerie hingga mulut Valerie berdarah. Gadis itu berhenti menangis, menatap Keanu dengan tatapan penuh dendam.

       "Telfon Baskara. Kalau dia tidak kirimkan uang 1 triliun itu sekarang, kita bunuh mereka berdua."

       "Baik bos."

       Drake masih menjaga kesadarannya, tangan cowok itu terkepal saat melihat gadisnya ditampar keras.

      Mati-matian dia berdiri untuk membalas mereka hingga pukulan kembali mendarat di kepalanya. Detik itu juga Drake tumbang, pandangannya mulai kabur, telinganya berdengung hebat hingga semuanya menjadi gelap.

     "Drake!" Valerie terus memberontak, namun orang-orang bangsat itu terus memeganginya seraya tertawa senang.

      Sedangkan di sisi lain, Baskara dengan rekan-rekannya sudah berada di perjalanan menuju gedung terbangkalai itu. Mereka mendapati nomor tidak dikenal memberikan lokasi Valerie berada.

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang