47: Pulang Yang Sama

67K 4.1K 537
                                    

      Drake sudah dibawa ke Rumah sakit, keadaan cowok itu kritis karena kehabisan banyak darah. Lagi-lagi Valerie berkorban untuk mendonorkan darahnya ke Drake meski kondisi gadis itu masih lemah. Dokter sudah melarang, karena akan berakibat fatal ke kesehatan Valerie. Namun gadis itu tetap nekat, demi keselamatan Drake.

      Stok kantung darah golongan O tersisa dua kantung, sedangkan Drake membutuhkan 1 kantung lagi.

      Sebenarnya mereka berdua saling mencintai, pengorbanannya sama-sama besar. Hanya saja Valerie terlalu gengsi untuk menunjukkan perasaannya pada Drake.

      Valerie menatap selang infus yang mengalirkan darahnya. Gadis itu diam mengingat apa yang dilakukan Drake demi menyelamatkannya. Entah darimana cowok itu datang, kenapa bisa mengetahui posisinya.

      "Kamu gaperlu lakuin ini sayang." Baskara masuk, mengusap rambut putrinya. "Pih, Drake udah nyelamatin nyawa Valerie. Kalau gak ada dia, pasti Valerie udah disentuh."

       Ya Baskara akui pengorbanan yang dilakukan Drake pada putrinya. Tapi tetap saja hatinya masih tidak rela untuk merestui putrinya dengan Drake lagi.

     "Papih keluar dulu," pamitnya mencoba untuk menenangkan pikiran.

      Baskara duduk sendirian di koridor Rumah sakit, lelaki itu menghela nafas berat. Dia melihat bagaimana putrinya menatap Drake, sebagai seorang Papa pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Baskara tidak bisa menentang kebahagiaan Valerie.

    Suara langkah kaki terdengar, anak remaja berdiri di depan Baskara. Lelaki itu menatapnya bingung. "Om."

      Kening baskara berkerut, kedua alisnya menyatu bingung. "Siapa ya?"

       "Saya Raka Om, sahabat dekat Drake," ucapnya menyalami tangan Baskara dengan sopan.

       Tatapan Baskara langsung menunjukkan tak suka. Pantas penampilannya 11 12 kayak cowok nakal.

       "Ya? Mau apa?"

       "Ada yang harus saya jelaskan ke Om dan tanpa persetujuan Om, Om harus mendengarkan penjelasan saya," paksa Raka dengan yakin.

       "Kalo gak penting saya gak mau, siapa kamu memerintah saya."

        "Penting Om, makanya saya maksa."

       Ayah Raka adalah jendral, tidak heran cowok itu pemberani seperti Ayahnya. Terlebih Raka dikaruniai otak yang jenius, dia bisa mendapatkan informasi apa saja hanya dengan menggerakkan otaknya.

       Baskara mendengus, akhirnya mengangguk mengajak Raka ke tempat sepi untuk berbicara empat mata.

      "Sebelum saya menjelaskan, saya mau perlihatkan rekaman cctv yang uda saya pindahin. Biar saya gak perlu jelasin panjang lebar Om."

       "Apa ini?" heran Baskara, Raka menyuruh untuk memutar rekamannya saja.

       Di dalam rekaman itu terlihat Drake yang mampu melawan banyak orang suruhan Keanu. Bahkan wajah Keanu terpampang jelas yang membuat Baskara cukup terkejut. Pasalnya otak dari dalang penculikan Valerie berhasil kabur.

      "Keanu?" gumamnya.

      Raka mengangguk. "Benar, otak dari dalang penculikan Valerie adalah Keanu Winata Adijaya. Dia adalah Kakak dari Karrel Avandy Adijaya, yang sekarang mendekam di penjara karena kasus korupsi, anaknya Helga juga berada di penjara akibat kasus pelecehan terhadap Valerie dulu," jelas Raka.

       "Saya kenal mereka, saya pernah kerja sama juga dengan Keanu. Gak nyangka dia dalang dari semua ini."

        "Untuk sekarang Keanu berada di Semarang, dia kabur. Kemungkinan akan pergi keluar negeri untuk menghilangkan jejak."

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang