16. Cemburu

100K 3.9K 31
                                    

Munafik kalau Valerie bilang dirinya biasa saja saat malam itu. Dia senyum-senyum di kamar layaknya orang menang lotre, membayangkan perlakuan manis Drake. Valerie pun heran pada detakan yang tidak biasa, dirinya merasa butterfly era?

       "Gak! Lo jatuh cinta, lo kalah," ucapnya pada diri sendiri di depan cermin.

        Setelah siap memakai seragam, Valerie bergegas turun menuju mobil miliknya yang sudah disiapkan di depan rumah. Namun bukan melihat mobil merah, melainkan mobil hitam yang terparkir di depan rumahnya.

       Jelas Valerie mengenali mobil milik Drake. Cowok itu datang menjemputnya?

       "Ngapain ke sini?"

       "Jemput pacar, apalagi?"

       "Siapa pacar lo? Pak Jupri?"

       "Ngaco." Drake menyentil pelan dahi Valerie, dikira dirinya ini gay.

       Valerie menepis kasar tangan Drake, gadis itu mengusap dahinya kesal, membalas dengan pukulan yang cukup keras. "Gue mau berangkat sendiri!"

"Siapa yang ngizinin?"

"Gaperlu izin lah! Orang Papah aja gapapa."

"Yah sayangnya gue uda dapet izin dari Papah lo buat nganterin lo." Drake menunjukkan isi chatnya dengan Papah Valerie. Yang mana memang menyuruh dirinya berangkat bersama Drake.

"Ok' fine!"

"Good girl." Drake mengusap rambut Valerie.

       Dalam perjalanan ke sekolah, hanya ada keheningan. Valerie lebih memilih bermain ponsel membuka aplikasi Instagramnya yang selalu ramai dm-dm dari para cowok.

        Banyak sekali yang menyukai gadis itu, dan sayangnya tidak pernah ada yang bisa memenangkan hati Valerie.

Valerie berinisiatif memposting salah satu fotonya di Instagram. Gadis itu tersenyum bangga pada dirinya, saat komentarnya langsung ramai berisi pujian.

 Gadis itu tersenyum bangga pada dirinya, saat komentarnya langsung ramai berisi pujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disukai ❤️ 5.628 lainnya
Valerieeee 🥵
Lihat semua 1.393 komentar

@dudakayaraya seksi banget😳

@aleaaaa cantik banget sayangkuuu😍💓

@ameldaaaa cakep nih, spill yang ngefotoin dong kak🤪 @valerieeee

@Valerieeee iya-iya eloo😝 @ameldaaaa

@abarazean cantik cuy seksi, boleh lahh

@lionshjs pake baju seksi aja cakep, apalagi ga pake baju🫣😵‍💫

Senyum Valerie pudar saat ponselnya direbut begitu saja oleh Drake. Cowok itu langsung menghapus postingan Valerie tanpa meminta izin gadis itu.

"Lo apa-apaan sih?!"

Drake meliriknya dengan tatapan datar tanpa ekspresi. "Postingan gue kenapa dihapus sih!"

"Gak. Gue gak suka liatnya."

"Apa urusannya sama lo?" sinis Valerie kelewat kesal. Kalopun gasuka bilang, biar diprivat. Jangan dihapus. Kan sayang uda banyak yang memberikan komentar.

Tatapan keduanya bertemu. "Lo cewek gue, bukan cewek penghibur."

Singkat, padat, skakmat. Valerie tidak bisa membantah lagi, ada perasaan aneh saat mendengar ucapan itu dari bibir Drake.

"Kalau mau bikin postingan yang bener, pakaian lo terlalu terbuka. Pikiran cowok itu liar, mereka bisa jadiin lo sebagai bahan fantasi mereka."

"Kalo gue bilang, itu didenger. Gue gak ngasih toleransi, mau lo terima atau ga. Sekali lagi lo post foto terbuka kaya tadi, gue gak akan segan bikin akun lo lenyap."

Tangannya terulur mengusap puncak rambut Valerie. "Ngerti?"

"Iya maaf."

Entah kenapa hatinya berhasil luluh untuk mengucap kata keramat bagi seorang Valerie.

***

"Seragam olahraga lo dikecilin Val?"

Alis Valerie tertarik, gadis itu mengangguk. "Iya dong, seksi kan?"

Amelda dan Alea mengacungkan kedua jempol setuju. "Seksi banget! Idaman guru olahraga ini mah!"

"Gue mah pake baju kegedean aja orang-orang uda suka," ucapnya begitu pd memuji penampilannya sendiri di depan cermin.

Jam kedua kelas Valerie ada mata pelajaran olahraga. Ketiga gadis itu tengah berganti seragam di ruang ganti.

"Iyain aja dah queen. Tapi emang lo cakep sih. Cakep-cakep anti cintaaa." Amelda menguncir rambutnya.

"Gue sadar gak butuh cinta, karena gue udah dapetin cinta dari Papih gue tersayangggg. Bagi gue gada cinta yang lebih besar dari anak perempuan selain cinta dari Ayahnya."

"Iya-iya anjing, gue yang broken home bisa apa." 😊

"Utututu sayangg, kan ada gue." Valerie tertawa, memeluk lengan Amelda. Ya setidaknya Amelda bersyukur mempunyai mereka berdua.

"Yauda yu cabut. Nanti telat disuruh keliling lapangan lagi." Valerie dan Amelda menyetujui ucapan Alea.

Ketiganya menjadi sorotan, sudah menjadi hal biasa karena pesona Valerie yang begitu mencolok. Gadis berseragam olahraga ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya itu berjalan dengan centil.

"Oke anak-anak. Olahraga hari ini temanya basket. Tiap anak buat tim yang terdiri dari 5 orang."

        Valerie sudah jelas bersama Amelda dan Alea. Mereka bertiga hanya butuh dua orang lagi untuk menjadi sebuah tim.

Tim Valerie unggul, gadis itu memang pandai bermain basket karena sejak kecil Papihnya selalu mengajarinya bermain basket.

Lemparan Valerie meleset mengenai gadis yang tengah melewati koridor dengan 5 buku paket di tangannya hingga kesadarannya hilang.

Lebih herannya lagi, sejak kapan Drake berada di sana? Dan mengapa dari banyaknya cowok yang ada di sini, Pak guru menyuruh Drake membawa Caca ke UKS?

"Val," panggil Alea saat melihat wajah Valerie sudah masam. Gadis itu meninggalkan lapangan dengan ekspresi kesal.

Guru memaksanya untuk menemani Caca, bertanggung jawab atas kesalahan yang tidak Valeria perbuat jika saja gadis lemah itu tidak berada di sana.

Sampai kapanpun, Valerie tidak akan sudi untuk meminta maaf.

Ada perasaan tak suka, saat Drake mau menyentuh gadis lain, membopongnya ala bridal style ke UKS.

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang