32: PUTUS

80.4K 3.7K 806
                                    

        Setelah insiden hari itu, hubungan keduanya mulai membaik seperti sebelumnya.

        Drake pun memenuhi janjinya untuk tidak pernah merespon cewek lain lagi dan mengutamakan Valerie.

        Lagian memang seharusnya begitu kan? Valerie yang berstatus pacarnya kok, jadi wajar saja dia meminta seperti itu.

        "Jadi begitu, paham?"

        Valerie menguap saat Drake selesai menjelaskan tugas matematika Valerie yang diberi oleh guru sebanyak 10 soal karena tidak bisa menjawab 1 soal di depan papan tulis.

         Memanfaatkan pacarnya yang pintar untuk menjelaskan di perpustakaan pada jam istirahat yang seharusnya dia isi untuk memanjakan isi perutnya di kantin.

         Valerie mengangguk, helaan nafas lega Drake terdengar. "Enggak," jawab Valerie tersenyum dengan ekspresi menyebalkan.

          Raut wajah Drake langsung berubah, cowok itu mendengus kesal tak kala sudah menjelaskan hampir 5 kali namun Valerie tidak paham juga.

         "Otak gue gak nyampe kalo soal matematika plis," rengek Valerie menidurkan kepalanya di atas meja.

          Helaan nafas Drake kembali terdengar, cowok itu tersenyum tipis. Tangannya terulur mengusap rambut Valerie. Dia memaklumi karena gak semua orang harus bisa di dalam semua bidang. Valerie punya kemampuannya sendiri, namun bukan diperhitungan. Kecuali menghitung uang dia jago.

        "Gapapa, belajar pelan-pelan ya?"

        Valerie mengangguk, gadis itu mengusap perut ratanya. "Laper. Mau makan."

        "Gue beliin roti di kantin abis itu lanjut lagi."

        "Gak mauuu," rengek Valerie layaknya orang yang sudah depresi. "Lo aja yang kerjain, nanti gue bayar. Pake duit lo dulu tapi, ngutang."

         Enak banget Valerie ngomong begitu. Tapi bukannya marah, Drake malah terkekeh kecil. Dia kasihan melihat wajah Valerie yang cukup stres. "Iya gue yang kerjain."

        "Yes! Makasihh."

         Reflek Valerie memeluk Drake. Hanya sekian detik, namun berhasil membuat detak jantungnya berdetak lebih cepat.

         "Val," panggil Drake lirih.

         "Hah? Paan?" Valerie mendongak seakan tidak terjadi apa-apa. "Peluk lagi dong."

          Mulut Valerie terbuka membentuk huruf O. Mengambil keuntungan dalam kesempatan. "1 menit satu juta."

          Tangannya terulur siap menerima uang Drake dengan senang hati. Lumayan juga setelah berpacaran dengan Drake uang bulanannya utuh. Mungkin kalau dihitung-hitung sudah bisa buat beli tanah.

        "Gak punya uang cash."

         Valerie mendengus. "Ah pelit lo! Sana jauh-jauh, gak usah peluk-peluk gue."

         "Bentar." Drake membuka ponselnya, sibuk mengetikkan sesuatu di sana. "Udah masuk ke rekening lo. Cek aja."

          Kedua alis Valerie menyatu, cepat-cepat dia melihat ponselnya. Benar saja Drake mentransfer uang 30 juta. Itu artinya 30 menit? Gila.

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang