50: Yes, I Will

75.5K 4.2K 473
                                    

       Satu tahun sudah berlalu. Kini Valerie sudah duduk di bangku kelas 12 siap akan melaksanakan ujian akhir. Gadis itu mati-matian belajar mata pelajaran yang belum dia kuasai demi mendapat nilai bagus saat kelulusan nanti. Setidaknya Valerie harus bisa membanggakan orang tuanya karena dia belum pernah memberikan feedback apa-apa sebagai putri tunggal.
 
      "Gue gapaham."

       Valerie mendesah, menidurkan kepalanya di atas meja belajar. "Bisa gak sih bukunya gue bakar terus abunya gue minum aja?"

       Drake terkekeh. "Yakin abis itu langsung pinter?"

       "Aaaaaa, kenapa susah banget??!"

       "Gak susah. Semua bisa kalau lo mau usaha."

        "Gue udah usaha tapi tetep aja IQ nya jongkok."

        Drake menyentil mulut Valerie yang asal ceplos. "Gaboleh ngomong gitu, gue ajarin sampai bisa."

        "Gue gak bisa, rasanya mau nyerah aja."

        "Kalau kayak gini aja nyerah, nanti kuliahnya gimana? Lo mau ambil prodi apa?"

        Valerie diam memikirkan jawabannya, sebenarnya sudah lama dia menginginkan ini. "Gue kayaknya mau sekolah modeling aja deh."

        "Modeling?" Valerie mengangguk yakin. "Iya karena gue suka aja dari kecil."

        "Nanti pakaiannya terbuka," gumam Drake sedikit tidak suka di nadanya. Tapi meski begitu, dia tidak boleh menghambat cita-cita Valerie. Kalaupun gadis itu benar-benar jadi model, mungkin tiap photo shoot akan dipantau oleh Drake.

        "Iya biar banyak cowok yang naksir," kompor Valerie. Ekspresi Drake langsung berubah masam. "Gamau ah."

        "Bodo amat."

        "Ah lo mah gitu Val, gak rela gue. Gue nikahin terus gue kurung di kamar mampus."

         Tawa Valerie meledak, cowok itu sok-sokan mau nikahin dirinya padahal belum jadi apa-apa. Kalau sekedar mengandalkan harta orang tua mah Valerie juga bisa menghidupi dirinya sendiri. "Kerja dulu, gue gamau bulanannya cuman gaji umr."

         "Siap sayangku. Mau berapa uang bulanannya?"

         "Minimal sehari 20 juta, itu udah minimal banget. Gue mau uang belanja, masakan, shopping, foya-foya dibedain."

          "Dikit banget?" Drake terkejut. "Gak mau nambah?"

          "Mauu! 100 juta nikah sekarang!"

          "Yes, ayo ke KUA terus malam pertama."

          "APA ANJING."

***

       "GUE LULUSS!"

       Valerie menghambur kepelukan Drake saat mendapati kertas putih kelulusannya dengan nilai yang baik. Walaupun bukan yang terbaik setidaknya gak malu-maluin Baskara banget.

        "Selamat sayangku." Drake mengusap rambut Valerie gemas. "Lo gimana?" tanya Valerie kepo. Pasalnya Drake kan lebih banyak bolosnya daripada mengikuti jam mata pelajaran.

        Drake mengedikkan bahunya santai tanpa menjawab pertanyaan Valerie. Keduanya berada di lapangan, seluruh kelas 12 di kumpulkan setelah berhasil menyelesaikan seluruh ujian yang telah dilaksanakan.

        "Cek-cek."

        Semua terfokus pada kepala sekolah yang berada di depan sana memegang mic untuk mengumumkan lulusan terbaik angkatan mereka.

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang