Mempunyai kehidupan yang serba ada membuat Valerie Grazella Margaretta tumbuh menjadi gadis yang sombong dan semena-mena. Dia tidak suka diatur, hanya mau mengatur. Hidupnya terlalu bebas karena orang tua-nya sibuk dengan pekerjaan mereka.
Sampai su...
"Tau tuh, sejak jadian sama Drake kayaknya emosi mulu," timpal Alea heran.
"Gimana gue gak kesel? Lo berdua tau? Gue semalam kan posting foto di Instagram, terus Drake nge DM gue suruh hapus, dia ngancem kalau gak dihapus bakalan bikin Instagram gue gak bisa dibuka lagi. Ya gue pikir dia becanda lah, ternyata lo berdua tau?"
"Semua postingan gue lenyap gitu aja gara-gara dia!!"
Valerie merengek, menidurkan kepalanya di meja. "Serius gue gak sanggup, Drake ngatur hidup gue banget. Baru 2 hari gue jadian sama dia, tapi? Udah darah tinggi gue!"
"Gue mending kalah taruhan kayak gini. Gue mau putusin Drake aja, bisa mati muda kalau punya hubungan sama cowok pengatur kayak dia!"
"Gue gak bebasss!" teriak Valerie.
Alea dan Amelda ikut merasa kasihan, sepertinya Valerie sudah mencapai tahap depresi. Baru kali ini mereka melihat Valerie stres cuman karena cowok.
"Udah gak usah dipikirin, gimana kalau nanti malam kita ke club? Udah lama juga kan kita gak minum-minum?" saran Amelda sedikit menyesatkan.
Tubuh Valerie langsung tegak. Yang dibilang Amelda ada benarnya, dia butuh ketenangan dengan melampiaskan ke minum-minuman.
"Oke. Jam 8 malam lo berdua jemput gue. Jangan lupa lo berdua masih jadi babu gue karena gue berhasil menangin taruhan."
"Kita yang jadi babu, kok lo yang kayak orang depresi Val," ejek Amelda.
"Udah cukup!" Valerie memutuskan untuk senang-senang malam ini. "Nanti malam kita have fun guyss!!"
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana penampilan gue?"
"Woww? Gila-gila! Ini mah duda juga bakalan kecantol sama lo!" kagum Alea melihat penampilan Valerie yang terlalu terbuka malam ini.
"Tai! Gue gak mau sama duda, tapi kalo muka sama dompetnya ganteng bisa lah dibicarakan." Valerie tersenyum jahil.
Amelda tertawa. "Langsung gas nih? Eh lo udah izin belum sama pacar posesif lo itu? Nanti ngamuk."
"Ngaco! Kalo gue izin yang ada dikurung di kamar gak akan dibolehin pergi, apalagi pake pakaian kayak gini." Valerie menunjukkan ponselnya yang tak berhenti berdering, banyak pesan dan call yang masuk dari Drake yang tidak dia hiraukan.
"Lo liat? Gak gue bales pesannya dari pulang sekolah aja dia spam gini. Dah ah, mau gue blokir dulu." Valerie memblokir nomer Drake, dia butuh ketenangan tanpa gangguan Drake.
"Gas guys! Kita partyyy yuhuuu!"
"Yeyyyy!!! Partyyyy!"
Mobil milik Amelda meninggalkan halaman rumah Valerie menuju club terkenal di Jakarta. Salah satu club yang sering kali mereka bertiga datangi saat ingin bersenang-senang.
