Sudah hari ketiga setelah Valerie datang bulan, perutnya sudah membaik disaat hari pertama gadis itu hanya bisa berguling-guling di atas tempat tidur dengan wajah yang pucat seperti tidak ada aliran darah.
Valerie mulai bosan bermain ponsel di kamarnya, gadis itu beberapa kali melihat fyp tiktok yang menampilkan cuplikan film horor yang sedang ramai, baru tayang beberapa hari ini di Bioskop.
Membuka aplikasi WhatsApp-nya, Valerie baru ingat belum membalas pesan Drake yang sudah numpuk. Entah ide darimana, gadis itu malah membalas dengan ajakan nonton film lagi.
Pasalnya kalau ngajakin sahabat-sahabatnya, mereka gak akan mau, film horor yang paling Alea dan Amelda hindari.
Valerie juga penakut, tapi tetep ditrobos karena menurutnya film horor Indonesia itu seru, bahkan dalam industri perfilman, horor paling banyak peminatnya.
Valerie: mau nonton film horor gak? baru tayang di bioskop
Drake: emang berani? bukannya terakhir teriak-teriak?
Valerie: berani lah! itu tuh gue kaget aja
Drake: yakin?
Valerie: yauda si kalo gamau, ga maksa juga
Drake: ngambekan banget si, anak siapa?
Valerie: anak bapak lo!
Drake: calon menantu maksudnya?
Drake: haha, uda. siap-siap, 15 menit gue sampai
"Yes!" Akhirnya Valerie bisa keluar dari rasa bosan ini. Gadis itu langsung loncat dari tempat tidur, mencari pakaian seadanya dan memoles wajah dengan make up natural yang terlihat manis di wajahnya.
Valerie memakai rok panjang dengan atasan crop top, memperlihatkan perut ratanya. Dia tau Drake akan mengomentari pakaiannya yang terlalu terbuka, makanya dia balut dengan cardigan.
"Non, den Drake udah ada di bawah."
"Iya Bi!" sahut Valerie, gadis itu tersenyum memperhatikan penampilannya di cermin.
Drake memandang penampilan Valerie intens, ada dengusan tak suka pada cowok itu. "Ayo! Bentar lagi mulai filmnya."
Filmnya mulai pukul 7 malam, sedangkan ini sudah jam setengah 7 lebih. Valerie tidak tau sempat atau tidak.
"Suka banget pake baju kekecilan kaya gitu," komentar Drake namun dengan nada lembut, takut merusak mood baik Valerie.
"Tiap orang punya selera," balas Valerie singkat.
Drake mengangguk mengerti, Valerie bebas melakukan apa yang gadis itu suka. Tapi hal-hal yang tidak membahayakan dirinya. Drake cowok, dia bergaul dengan banyak orang, mengerti isi pikiran cowok di luaran sana saat melihat gadis dengan pakaian terlalu terbuka.
Mereka sampai di bioskop lebih 15 menit setelah film dimulai, raut kecewa tercetak jelas di wajah Valerie saat tiketnya sudah kosong. Hanya ada di pukul 20.25, yang artinya mereka harus menunggu selama 1 jam lebih sebelum film dimulai.
"Yah yauda Mba gapapa yang setengah sembilan. Di F9 sama F10 ya."
"Untuk makanannya, kak?"
"Eum, french fries sama popcornnya boleh."
"Untuk minumannya?"
Valerie melirik Drake. "Air mineral aja."
"Air mineral aja, dua Mba."
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Drake (END)
Teen FictionMempunyai kehidupan yang serba ada membuat Valerie Grazella Margaretta tumbuh menjadi gadis yang sombong dan semena-mena. Dia tidak suka diatur, hanya mau mengatur. Hidupnya terlalu bebas karena orang tua-nya sibuk dengan pekerjaan mereka. Sampai su...
