21: Bukan Donatur, Gak Usah Ngatur

88.6K 4K 99
                                    

"Gue mau balik ke sekolah lagi!"

Di dalam mobil Valerie masih mencoba untuk memberontak. Namun apa daya, tenaganya tidak ada apa-apanya dengan Drake.

Cowok itu menyeramkan, auranya seperti ingin menerkam dirinya.

"Gak."

"Lo kenapa sih ngatur gue banget?"

Drake yang tengah menyetir meliriknya. "Karena gue pacar lo dan sekali lagi gue gak suka lo deket-deket sama cowok lain, selain gue."

Valerie mendecih sinis. "Bukan donatur, gak usah ngatur."

Kedua alis Drake terangkat, cowok itu mengambil dompet di dalam saku seragamnya. Memberikan sebuah black card pada Valerie.

"Kuras harta gue. Tapi setelah itu, lo harus mau gue atur."

Kalau kayak gini kan adil? Siapa sih yang gak mau diatur asal jadi donatur.

"Ada isinya gak, nih?" curiga Valerie. Sebelum membuat kesepakatan, ada baiknya memastikan.

"Pakai aja semau lo."

Oke. Valerie langsung luluh, gadis itu senyum-senyum sendiri menatap black card di tangannya. Emosinya pada Drake mendadak lenyap seketika. "Makan yuk, laper gue."

Udah? Semudah itu mengembalikan mood Valerie? Melihat gadis itu senyum pun, berhasil meredakan emosi Drake. Meski dari lubuk hati yang paling dalam dirinya masih ingin memukuli ketua Osis yang berani menyukai pacarnya.

Valerie mungkin tidak peka, namun dia sebagai cowok sadar. Kalau Arga menyimpan rasa.

"Mau makan di mana?"

"Di mall. Pengin makan sushi. Gapapa 'kan? Duit lo cukup, gak?" Terdengar nada yang meremehkan dari ucapan Valerie.

"Lo yang bayar pakai kartu gue." Drake mengusap puncak kepala Valerie. Cowok itu mengambilkan jaket putih miliknya, diberi pada gadis itu. "Pakai jaketnya, biar seragamnya gak mencolok."

"Gamau ah. Siang-siang gini pakai jaket. Gue mau beli baju aja sekalian, kan duit lo banyak," ucap Valerie enteng.

Valerie tidak matre, dia hanya realitas. Yang mampu-mampu aja.

"Pakai dulu jaketnya. Nanti kita beli baju sebelum makan sushi, oke?"

Valerie sempat berpikir. Akhirnya dia mengalah, memilih memakai jaket Drake saat mereka sampai di mall. Drake pun sudah melepas seragamnya menyisahkan kaos hitam polos yang dibalut jaket. Sesimple itu, namun mengapa terlihat keren?

(Bukan visual, cuma buat gambaran aja yaa🙏🏻)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bukan visual, cuma buat gambaran aja yaa🙏🏻)

Kalau saja sifat Drake yang suka mengatur itu dihilangkan. Mungkin Valerie sudah jatuh hati pada cowok itu. Pesonanya seperti cowok blasteran. Ya mungkin Kakeknya punya darah luar, karena saat dia melihat Rangkabumi, wajahnya sedikit kebarat-baratan.

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang