36: Cerita Palsu

67.5K 3.4K 1.4K
                                    

Drake menepati omongannya, cowok itu datang ke kelas Caca saat jam sekolah berakhir. Banyak meninggalkan tanda tanya pada orang-orang yang melihat, ada yang beranggapan Drake dan Valerie mungkin sudah putus. Tapi kalau putus mengapa selera Drake jadi sangat turun? anjlok malahan.

Caca sudah mengganti seragamnya yang basah dengan seragam lainnya yang ada di loker. Dia punya seragam cadangan berjaga-jaga jika kejadian seperti tadi terulang.

Senyumnya merekah menyambut Kak Drake dengan ramah. "Ayo Kak pulang."

"Ayo." Drake merangkul Caca berjalan di koridor dengan banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka. Terutama sahabat cowok itu sendiri.

"Gak habis pikir gue sama Drake," heran Givic.

"Sama, pengin gue tolol-tololin rasanya," kesal Raka melihat Caca jadi mengambil kesempatan dalam kepikunan.

"Pacarnya siapa, yang dirangkul siapa." Kaivan ikut-ikutan. Mereka bertiga merasa kasihan pada Valerie, yang seharusnya rangkulan itu hanya untuk Valerie. Bukan gadis cupu yang tidak berkontribusi dalam hidup Drake.

"Cabut," ajak Raka yang diikuti keduanya.

Sepanjang langkah mereka menuju parkiran tatapan tertuju ke arahnya. Ada yang menatap sinis, tak suka, dan heran. Drake jadi bingung, apa ada yang salah dengan dirinya?

"Kenapa orang natap kita kayak gitu sih?" tanyanya pada Caca.

Caca menggeleng lugu. "Mungkin mereka iri sama kita Kak."

Caca mulai berani berbicara dengan menatap wajah Drake. Menikmati wajah yang selama ini hanya dapat dia kagumi dari jauh kini menjadi sedekat sekarang. Mungkin bisa dibilang, hoki satu tahun kepake.

Drake mengangguk, dia tak memedulikannya. Mengajak Caca untuk masuk ke dalam mobilnya. "Kita makan dulu ya."

"Mau Kak!" jawab Caca semangat. "Kalo aku minta makan seafood di restoran boleh Kak?" request Caca mulai berani.

"Boleh dong, kenapa gak boleh."

Valerie yang dari dalam mobil melihat keduanya masuk mobil hendak pulang bersama pun panas. Cewek itu menekan klakson lima kali sampai Drake terganggu dan menurunkan kaca mobil.

"Berisik," tegur Drake.

"Bodo amat! Nih!" Valerie malah semakin menekan klakson berkali-kali sebelum memundurkan mobilnya untuk pergi dari parkiran. Sebelum benar-benar pergi, Valerie mengacungkan jari tengahnya ke arah Drake. Dia kesal, Drake pikir dia siapa bisa mempermainkan perasaannya seperti ini.

Untung Valerie kaya, bisa galau sambil co semua keranjang shopee. Kalau tidak? Cuman makan ingus di kamar mungkin.

Drake dibuat heran dengan kelakuan gadis itu. Aneh karena Valerie terlihat tidak menyukai dirinya dekat dengan Caca. Padahal gadis itu bukan siapa-siapanya, dekat saja mereka tidak.

"Gak usah dipikirin Kak. Ayo katanya mau makan seafood."

Wajah Caca terlihat begitu menginginkan makanan itu. Wajar saja, sehari-hari dia hanya makan telur kecap. Mentok makan enak pun ayam.

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang