Sejak hari itu keduanya semakin dekat. Yang biasanya Valerie tidak bisa berlama-lama dengan Drake, kini kemana-mana harus ada Drake di hidupnya.
Berangkat sekolah berdua, ke kantin berdua, pulang sekolah bareng, nyari makan bareng. Malamnya jalan-jalan lagi. Hari-harinya menjadi berwarna dan Valerie tidak pernah merasakan kesepian lagi.
"Jujur gue alergi naik motor mau motor lo sebagus apapun. Tapi oke lah, gue coba sekali-kali," sinis Valerie saat Drake mengajaknya keliling kota Jakarta menggunakan motor untuk pertama kalinya.
Valerie terlalu menyayangkan rambutnya yang sudah ditata rapi akan rusak tertiup angin, belum lagi debu-debu menempel pada wajahnya. Yang paling gak suka, harus repot memakai helm.
"Lo belum tau aja keliling Jakarta naik motor itu lebih enak daripada naik mobil."
"Gak tau dan gamau tau gue!" Valerie memakai helm dengan ogah-ogahan. Gadis itu bahkan rela memakai celana panjang karena tidak memungkinkan naik motor pakai rok mini.
Drake tersenyum kecil melihat gadis itu tidak bisa memasang pengait helm. Tangannya terulur membantu, ibu jarinya mengusap bibir yang tengah cemberut itu.
"Senyum dong. Jelek lo cemberut gitu. Katanya mau seneng-seneng?"
"Nih!" Valerie tersenyum paksa. Lalu membuang pandangannya ke arah lain saat ditatap sedekat ini oleh Drake.
Valerie tidak pernah mau melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak dia sukai. Tapi entah mengapa, saat sama Drake semuanya jadi menyenangkan.
"Nanti makan pecel lele mau?"
Pecel lele date ceritanya nih?
Valerie tampak memikirkan tawaran Drake, sedikit ragu kalau harus makan di pinggir jalan. Jajan di pinggir jalan dirinya masih mau, tapi kalau makan gak di restoran sedikit berat, berat banget malahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Drake (END)
Teen FictionMempunyai kehidupan yang serba ada membuat Valerie Grazella Margaretta tumbuh menjadi gadis yang sombong dan semena-mena. Dia tidak suka diatur, hanya mau mengatur. Hidupnya terlalu bebas karena orang tua-nya sibuk dengan pekerjaan mereka. Sampai su...