07. Kehidupan Yang Sempurna

123K 5.2K 11
                                    

"Jadi lo diskors selama 1 Minggu?"

Drake mengangguk, cowok itu menidurkan tubuhnya di atas brankar sambil terpejam.

"Lagian lo ada masalah apasih? Anak orang lo bikin babak belur gitu, gimana gak diskors. Masih untung gak dikeluarin dari sekolah."

       "Kakek gue yang punya sekolah ini, jadi gue gak akan dikeluarin, karena punya kuasa besar di sini."

      Jawaban yang diberi Drake berhasil membuat Valerie bengong tak percaya. Ternyata ada yang lebih kaya raya dari Papihnya? Ini mah kalau sama Drake hidup Valerie sudah pasti terjamin sampai punya 7 keturunan.

      "Ayah yang bakalan ambil alih sekolah ini setelah Kakek gak ada," lanjutnya membuka mata.

       "Gue baru tau soal ini," beo Valerie.

       "Gak banyak orang tau, cuman sahabat-sahabat gue."

        Valerie mengedipkan matanya. "Jadi orang tua kita saling kenal dong?"

         Drake mengangguk. "Iya. Ayah gue sama Papa lo saling kenal, bahkan perusahaan mereka juga kerja sama."

        "Kenapa gue baru tau soal ini?"

        "Lo gak pernah nanya Valerie. Tiap orang tua lo pulang dari luar negri, yang lo tunggu oleh-oleh 'kan?"

         Valerie menyengir karena yang dibilang Drake ada benarnya.

        Hampir semua tentang Valerie diketahui oleh Drake. Sudah lama sekali cowok itu mengorek informasi tentang gadis itu. Saat tau orang tuanya bersahabatan jelas menjadi lampu hijau baginya untuk mendapatkan Valerie.

        Drake main pelan, tapi ternyata Valerie duluan yang menembaknya. Ya sudah, gas aja.

         Keasikan berbincang sampai lupa tujuan Valerie beberapa jam yang lalu untuk menjauhi Drake. Gadis itu kini malah mengobrol banyak hal bersama Drake.

        Seseorang dari luar mengetuk pintu UKS, Valerie berdiri membuka kunci UKS yang ternyata ada Arga si ketua Osis SMA Merpati.

       "Saya mau ambil obat merah," ucapnya datar. Valerie mengangguk mempersilahkan.

        Gerak-gerik Arga dipantau oleh Drake, takut cowok itu modus pada pacarnya.

        "Cowok sama cewek gak boleh berduaan di ruangan sepi kayak gini, kalau gak mau nimbulin fitnah," ucap Arga menatap keduanya sebelum pergi meninggalkan UKS.

         Valerie mengusap lehernya, rasanya kenapa dingin banget saat Arga dan Drake bertatapan. Keduanya memang tidak akur, terlebih perbedaan yang sangat kontras.

         Arga si taat aturan dan memenangkan banyak lomba olimpiade dengan Drake si pembuat masalah yang selalu diberi hukuman oleh Arga.

        "Dia suka sama lo tuh," ucap Drake tiba-tiba.

         "Hah? Apaan sih!"

         "Iya, tuh orang suka sama cewek gue."

          "Ngaco lo! Orang Arga cuman ngambil obat merah lo bilang suka ke gue. Aneh."

          Drake tersenyum miring. "Gue tau tatapan cowok yang tertarik sama lo itu gimana."

         "Gimana?" Valerie bersedekap dengan dagu terangkat. Drake duduk, menatap gadis itu sangat dalam hingga Valerie kembali terhipnotis oleh tatapannya. "Kayak gini."

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang