Mempunyai kehidupan yang serba ada membuat Valerie Grazella Margaretta tumbuh menjadi gadis yang sombong dan semena-mena. Dia tidak suka diatur, hanya mau mengatur. Hidupnya terlalu bebas karena orang tua-nya sibuk dengan pekerjaan mereka.
Sampai su...
Sebelum mengantar anak gadis pulang ke rumahnya dengan selamat, ada baiknya memastikan perutnya terisi terlebih dulu.
"Mau!" jawab Valerie semangat. Sekarang gadis itu sudah tidak terlalu emosian jika berada di dekat Drake. Diluar sifat posesifnya, Drake memang cowok yang memperlakukannya dengan sangat baik.
"Makan apa?"
Jika kebanyakan cewek lain jawab terserah, Valerie punya banyak pilihan dan udah pasti makanan mahal-mahal semua.
Untungnya Drake sanggup menyanggupinya. Saldo mereka sama-sama awur-awuran isinya.
"Mau makan seafood di restoran."
Restoran. Kata itu bahkan sudah ditekan, seakan-akan Valerie tidak mau makan seafood yang asal-asalan. Harus yang enak dan benar-benar fresh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata gadis itu berbinar senang melihat seafood yang sudah disajikan. Terlihat begitu fresh dan menggugah selera.
"Suka?" tanya Drake.
"Suka banget! Apalagi oyster-nya, fresh banget."
"Jangan keseringan makan makanan mentah tapi," peringat Drake yang disetujui Valerie seraya makan udang.
"Valerie?"
Saat tengah menikmati makanannya, seseorang datang mendatangi meja keduanya. Lelaki berbaju rapi itu menatap penuh kecewa pada Valerie.
"Sagara?" Valerie meringis. Mengapa disaat dirinya tengah bersama Drake harus bertemu dengan mantan pacarnya ini.
"Jadi gini sifat lo yang asli, ya? Gak nyangka ternyata lo cuman manfaatin duit gue, dasar cewek matre." Sagara mengeluarkan semua unek-uneknya. Hatinya panas.
Dia sudah tulus pada Valerie bahkan rela memberikan apapun untuk gadis itu, tapi tiba-tiba saja diputuskan begitu saja. Sakit hati dan kecewanya masih membekas sampai sekarang.
Sagara melirik Drake yang masih diam, merasa terganggu. "Lo cowok barunya? Hati-hati bro, jadi sasaran selanjutnya sama nih cewek matre. Luarnya aja cakep, hatinya busuk," caci Sagara.
Drake mendongak, cowok itu berdiri, menarik kerah kemeja Sagara dengan kuat.
"Gaada yang namanya cewek matre, adanya duit lo yang kurang banyak. Kalau gak mampu, jangan pacarin anak orang."
Drake mengeluarkan cek dari dompetnya, melemparnya pada wajah Sagara dengan kasar. "Ambil, buat ganti seluruh duit yang udah lo keluarin buat cewek gue. Setelah ini, jangan pernah nampakin muka lo lagi, atau muka lo yang gue hancurin."
