37: Bullying

62.1K 3.5K 709
                                    

       Hari ini ada yang berbeda dengan Caca. Gadis itu merubah penampilan cupunya menjadi lebih menarik, dengan rambut yang tergerai rapi. Persis seperti penampilan Valerie, orang-orang yang melihat berpikir Caca mengikuti gaya Valerie. Padahal tetap saja tidak bisa disamakan.

        "Kak? Gimana penampilan aku hari ini."

        Drake menatapnya intens. "Bagus, kenapa lo ngerubah penampilan?"

        "Biar Kakak gak malu aja jalan sama aku."

        "Ngapain harus malu?"

         Caca memperhatikan sekitar saat merasa banyak tatapan tertuju padanya. Tanpa harus dijelaskan harusnya dia tau alasan Caca merubah penampilannya.

         "Minggir."

          Valerie lewat di tengah-tengah mereka, dengan sengaja menabrak bahu Caca kasar hingga gadis itu sedikit terdorong. Diikuti oleh Raka, Givic, dan Kaivan di belakang Valerie seakan mengawal gadis itu.

        "Lo gapapa?" Caca mengangguk seraya memegangi bahunya, gadis itu meringis. "Gapapa kok Kak."

         Drake menatap Valerie kesal, cowok itu mengejar langkah gadis itu. Lagi pula ngapain juga sahabat-sahabatnya bersama dengan gadis itu?

         "Lo gak lihat ada gue sama Caca tadi?" tegur Drake.

          Valerie menguap, mengucek-ngucek matanya. "Oh ada orang ya? Gak lihat, ghaib soalnya. Apalagi tuh cewek, iewww."

         Bola mata Valerie melirik malas, menatap Caca dengan tatapan jijiknya. "BTW lo ubah penampilan berharap jadi gue? Mimpi."

         "Udah Val, lo ke kelas aja." Givic menghentikan, takut malah semakin panjang terlebih melihat tatapan Drake yang sudah tidak mengenakan.

          Caca menunduk takut ditatap tak suka oleh sahabat-sahabat Kak Drake. "Aku emang cuman pengin berubah Kak, gak ada niatan apa-apa." Lagi-lagi Caca cari muka.

         "Alah kontol," maki Valerie.

          Raka menarik gadis itu untuk cepat-cepat pergi dari lapangan. Lebih baik Valerie kembali ke kelas daripada emosinya lepas di depan Drake. Meski dirinya juga greget ke Caca. Gadis itu ditugaskan untuk memulihkan ingatan Drake tapi malah memanfaatkan kesempatan untuk dekat dengan Drake.

          "Gue enggak tau lo punya masalah apa sama Caca, tapi kalo lo nyakitin dia, lo berurusan sama gue," peringat Drake. Hati Valerie cukup sakit mendengarnya, namun lega saat Raka membelanya.

         "Gak usah berlebihan Drak. Lo lagi gak inget apa-apa, jangan sampai nyesel sendiri." Raka melirik Caca. "Lo juga udah dibaikin tau diri."

          Lagi-lagi Caca hanya menunduk takut, bersembunyi di belakang punggung Kak Drake. Baginya hilang ingatan Kak Drake adalah keberuntungan untuk Caca. Dengan begini dia bisa dekat dengan Drake yang dulunya hanya sebatas angan-angan. Meski siap gak siap akan makin banyak yang membencinya.

      Drake mengajak Caca meninggalkan mereka berempat. Dia tidak habis pikir dengan mereka mengapa membela Valerie padahal yang Drake dengar dari Caca, Valerie bukan gadis baik-baik.

      "Sialan! Gue kesel banget sama dia!" Valerie mencak-mencak di tempatnya, ingin rasanya dia buat Caca menderita seumur hidupnya.

Possessive Drake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang