Chapter 1

6K 161 4
                                    

SMA Rajasanagara

Bel masuk sudah berbunyi dan murid murid sudah siap untuk menyambut gurunya

"Oke anak anak, hari ini saya ingin membagikan piagam untuk anak anak yang saya sebutkan silahkan maju ya"

"Aziel Samudera dan Caesar Adriel" pak guru itu memberikan piagam ke Aziel terlebih dahulu

"Selamat ya untuk Aziel Samudera telah memenangkan olimpiade matematika dengan meraih juara 1" hening tidak ada yang memberi sorakan atau tepuk tangan sekalipun.. biasa pikir Aziel

"Selamat juga buat Caesar Adriel telah memenangkan olimpiade sains dengan meraih juara tiga"

Sorakan dan tepuk tangan muncul dari semua murid

"Oke silahkan anak anak kembali duduk"

Kriinggg!

Bel istirahat berbunyi

"Woi disini siapa yang namanya Elvano Mahendra?" bentak salah satu anak dari klub basket yang tiba tiba berteriak di depan pintu kelas Aziel

Murid murid pun langsung menunjuk ke arah nama yang disebut kan itu, dia memang pembuat onar, Elvano Mahendra.. yang sekolah hanya untuk tidur dan membuat masalah

"Gue Elvano, kenapa?" Elvano yang tadinya sedang duduk lalu berdiri mendekatkan dirinya ke salah satu anak klub basket itu

"Ngapain lo anjing buang buang tas gue ke tong sampah?"

"Salah sendiri lo ngena in bola basket ke kepala gue, lagian buku buku lo udah gue taro di laci ya" ucap Elvano dengan nada yang di tekankan

"Gue ga sengaja tolol! tas itu mahal lo ga mungkin mampu ganti rugi"

Bughh!

Tiba tiba saja Elvano menghantam anak klub basket itu

"Dih, lo kira gue miskin?"

Bugh!

Anak dari klub basket itu membalas

'Ck kenapa mereka harus berantem di kelas sih' batin Aziel, murid murid sudah berkerumun untuk melihat aksi bertengkar yang tidak ada gunanya untuk dilihat sama sekali

Aziel hanya tetap setia di kursi nya dan melanjutkan untuk membaca bukunya tanpa memperdulikan mereka

Brukk

Buku Aziel jatuh ... Elvano yang menjatuh kan nya karena dia didorong oleh anak klub basket itu lalu tidak sengaja menghempaskan buku Aziel

Aziel menatapnya dengan sinis

"Oh, sorry" ucap Elvano yang sudah jelas Aziel tidak menjawab apapun dan hanya menatap sinis saja

Elvano pun mengambil buku Aziel yang jatuh itu

"Maaf ya"

"Lain kali gausah berantem di kelas" kata Aziel dengan sinis yang amat sinis Aziel benci anak itu karena mengganggu nya

Elvano hanya memandang Aziel dengan senyum tipis dan mengangkat kedua alisnya lalu keluar bersama anak klub basket itu
setidaknya mereka sudah tidak ribut di kelas lagi

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang