Elvano melangkah kan kaki nya menuju kelas, senin kali ini berbeda dari sebelum sebelumnya
Ia sangat bersemangat menjalani hari senin kali ini
Tentunya itu semua karena orang tua nya yang sudah akur
"Eh buset gue liat liat bahagia banget lo" Angkasa sadar jika ada yang berbeda dari aura Elvano kali ini, jika biasanya aura Elvano suram dan sendu kali ini cerah seperti matahari
"Hehe tau aja lo" Elvano memukul punggung Angkasa pelan
Tapi senyum lebar nya pudar seketika ketika ia melihat wajah Aziel yang penuh luka, Elvano ikut meringis ketika melihat wajah Aziel
Bagaimana tidak? Elvano tau jelas jika luka di wajah nya itu karena sayatan sebuah cutter
"Eh liat dah tu muka nya Aziel, ngeri banget" celetuk salah satu teman Elvano
"Tapi kok bisa ya padahal dia kan udah ga di bully lagi sama si Caesar"
'Alah paling bapak nya yang ngelakuin' pikir Elvano
Elvano kini sedang berada di tongkrongan anak anak ganendra, tentunya disitu ada Arkana, Angkasa dan teman teman nya yang lain
"Eh bang, adek lo kenapa tuh mukanya?" celetus salah satu temen Elvano, satu tongkrongan sudah tahu jika Aziel adek Arkana btw
"Emang kenapa? dia nginep di rumah temen nya jadi gue gatau kabarnya dia akhir akhir ini" jelas nya sambil menghisap rokok win click, rokok favorit nya
"Mukanya kaya ada bekas sayatan gitu, gue yang liat aja ikut ngerasain sakit nya" jawab Angkasa
Arkana yang mendengar itu langsung berhenti menghisap rokok nya"El? Aziel ga nginep di rumah lo?"
Elvano yang sedang melamun langsung tersadar ketika Arkana memanggil nama nya
"Hah? engga itu bang"
"Gue kira di nginep di rumah lo soalnya gue tau nya temen dia itu cuma lo"
"Lah dia berarti ga dirumah lo?" tanya Elvano, ia terkejut dengan fakta yang baru saja ia ketahui
Arkana hanya menggeleng
"Coba deh lo besok ikutin dia pas pulang sekolah"
Elvano mengangguk mengiyakan, ia juga ikut penasaran kenapa Aziel berbohong seperti itu
"Terus gimana lo sama Aziel di sekolah?"
"Gimana apanya bang orang dia tiba tiba jauhin gue"
"Serius an dia jauhin lo?" Arkana benar benar bingung, apa yang sedang terjadi dengan adiknya akhir akhir ini
Elvano mengangguk
"Kayanya ada yang dia sembunyiin" ujar Arkana dengan ekspresi datar
Entah apa maksud Arkana, tapi Elvano juga merasa begitu
Seperti apa yang Arkana suruh kemarin, kini Elvano mengikuti Aziel saat pulang sekolah
Untung nya Aziel berjalan kaki jadi Elvano tidak susah untuk mengikuti nya, walaupun kakinya sedikit pegal karena tidak terbiasa berjalan lama
Sekitar lima belas menit ia mengikuti Aziel akhir nya Aziel berhenti di sebuah rumah
Dan betapa terkejutnya Elvano ketika Aziel memasuki rumah itu, rumah yang ia kunjungi beberapa hari yang lalu
Elvano ingin menghampiri Aziel dan meminta penjelasan atas semua ini namun ia mengurungkan niat nya, ia tidak mau terburu buru dulu
Jadi ia putuskan untuk pulang ke rumah nya dulu dan memikirkan apa yang baru saja ia lihat
Aziel melangkah kan kaki nya ke rumah Caesar, rumah yang seperti neraka bagi Aziel
Ketika ia memasuki rumah Caesar, Aziel mencium bau alcohol dan bisa ia pastikan jika saat ini Caesar sedang mabuk
'Padahal baru jam segini bisa bisa nya mabuk'
Aziel langsung masuk ke kamar nya tanpa memperdulikan Caesar yang sedang minum alcohol sambil sibuk mengetik di atas layar handphone nya yang bisa dipastikan bisa saat ini Caesar sedang ada masalah dengan seseorang makanya ia bisa seperti ini
Beberapa jam berlalu, Aziel akhir nya keluar dari kamar nya untuk membersihkan diri dan menyelesaikan pekerjaan rumah juga tentu nya
Tapi baru saja ia membuka pintu, tubuh nya didorong menuju ranjang oleh Caesar
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...