"Elvano! Balikin ga bunga nya!"
"Gamau wleee"
"Yaudah kalo ga lo balikin, gue gamau omongan sama lo lagi" Aziel melipat kedua tangannya di depan dada dan mengalihkan pandangan nya dari Elvano
"Jangan ngambek dong, nih gue balikin" akhirnya Elvano mengembalikan bunga kamboja itu, bunga kesukaan Aziel
"Lagian selera bunga lo aneh, bunga kaya gini kan banyak di kuburan ga takut apa?"
"Emang kenapa kalo banyak di kuburan? Tetep cantik kok"
"Iya cantik, kaya lo" Elvano mengambil bunga itu dari tangan Aziel dan ia selipkan di atas telinga Aziel
Aziel langsung ingin mengambil bunga itu dari telinga nya
"Jangan di lepas, udah gitu aja. Cantik"
"Kalo cantik beliin gue bunga kamboja yang banyak dong"
"Iya besok gue ambilin dari kuburan, haha"
Aziel hanya menatap sinis
"Bercanda Zi, besok pas lo ulang tahun gue kasi lo bunga kamboja yang banyak deh!"
"Beneran?"
"Iya, sampe pohon pohon nya deh"
"Hahaha"
Setelah candaan tentang bunga kamboja kini suasana nya jadi sepi karena masing masing dari mereka berdua sedang memikirkan topik untuk mereka bicarakan
"Emmm, kayanya gue ga bisa nerima bunga itu secara langsung deh El"
"Kenapa?"
"Gapapa, nanti lo tau sendiri kok"
Elvano hanya mengangguk, tidak ingin memaksa Aziel untuk memberi tahu alasan nya
"Makasih ya El, lo udah mau ngelindungi gue selama ini, berkat lo gue jadi bisa bertahan hidup lebih lama pokoknya gue bener bener berterimakasih sama lo"
"Gue kadang mikir deh kenapa dunia jahat banget ya sama gue? Apa gue bener bener ga pantes buat bahagia ya, dosa apa sih yang gue lakuin sampe dunia se jahat ini sama gue?"
"Sakit .... tapi gue gabisa ngeluh ke siapapun"
Elvano ingin sekali menenangkan Aziel dengan kata kata yang menenangkan namun mulutnya tidak bisa berbicara seakan akan seperti dikunci
"Dan mungkin ini kali terakhir gue kesiksa di dunia ... karena setelah ini gue ga akan ngerasain sakitnya hidup di dunia lagi"
"Lo jaga diri lo baik baik ya El, gue pengen liat lo bahagia bareng keluarga, temen temen atau pun pacar lo tapi kalo lo udah nemuin kebahagiaan yang selama ini lo cari jangan lupain gue! Gue mau setiap lo liat bintang, bunga kamboja, permen, rokok, lautan dan jantung yang ada di diri lo, lo inget nya gue"
"Selamat menjalankan hidup tanpa gue!"
Dan saat itu lah Elvano melihat senyum Aziel yang paling cerah dan manis yang pernah ia lihat sekaligus juga senyum dari Aziel yang terakhir ia lihat
"Apa benar ini keluarga Elvano?"
Sekilas Arkana melihat ruang operasi Elvano sudah dibuka, karena ia juga penasaran dengan keadaan Elvano ia pun menghampiri ruangan itu
"Elvano berhasil di selamatkan dan akan sadar di esok pagi, untuk saat ini hanya bisa satu orang yang menjenguk dan tolong jangan mengganggu pasien"
Arsenio dan Aneisha tersenyum bahagia, doa mereka untuk keselamatan anaknya tidak sia sia
Dan saat itu juga dokter dari ruangan Aziel keluar
Arkana langsung menghampiri ruangan Aziel
"Gimana keadaan adik saya dok?"
"Maaf"
'Tuhan, tolong jangan..'
Demi apapun satu kata itu lebih menyeramkan dari film horror manapun
"Karena kerusakan otak yang parah dan juga pendarahan yang cukup parah mohon maaf sekali adik anda tidak bisa di selamatkan"
Air mata mulai mengalir deras dari mata Arkana, kata kata yang sedari tadi ia takutkan benar benar terjadi
"Dok ... tolong selamatkan adik saya!" bahkan untuk berbicara saja ia hampir tidak mampu saking sesak hati di dadanya
"Bersabar lah, adikmu akan bahagia di atas sana"
Bahkan untuk menjawab ucapan dokter itu Arkana tidak mampu, sesak sekali rasanya mendengar adik satu satunya meninggalkan dirinya seumur hidup
Aneisha yang melihat Arkana menangis tersedu sedu langsung menghampiri Arkana begitupun juga Arsenio
"Ada apa nak?"
"Aziel ... Aziel meninggal"
Shock, Aneisha dan Arsenio juga tak kalah terkejut dan sedih
Aneisha memeluk tubuh kurus Arkana
Jika kakak nya yang jarang bersama Aziel saja sudah se sedih ini apalagi anaknya nanti ketika mendengar kabar ini
"Setelah anda sudah cukup tenang tolong ke ruangan saya ya ada yang ingin saya bicarakan, saya permisi"
Jadi, Aziel benar benar meninggalkan dirinya? Selamanya?
"Sabar ya nak, nangis boleh tapi jangan lama lama Aziel kalo liat kamu nangis gini pasti dia juga ikut sedih" ujar Aneisha menenangkan
"Gaada lagi adik yang harus aku jagain tan" padahal rencananya jika ia sudah memiliki pekerjaan yang layak dan uang yang cukup ia ingin mengajak Aziel keliling kota atau pun negara
"Aziel udah dijagain sama malaikat malaikat disana, sekarang tugas kamu ngejaga diri kamu sendiri sama orang tua kamu ya"
Namun dengan kata kata itu tak mampu menghentikan air mata Arkana yang mengalir
Sama sekali tak pernah ada dalam pikiran nya bahwa ia harus hidup tanpa adik satu satunya itu
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Ficção Adolescente𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...