"Woi, gue minjem topi lo ya" hari Senin.... Seperti biasa pasti ada upacara seperti biasa juga jika Caesar langganan tidak membawa topi
"Tapi gue gamau dihukum.." Aziel menyembunyikan topinya di belakang badannya
"Ga peduli lah gue, lagian kan udah biasa gue minjem topi lo"
Kriingg!
Kini bel masuk sudah berbunyi yang berarti anak anak segera menuju lapangan untuk berbaris
"Cepet sini" Caesar memaksa tangan Aziel untuk menunjukkan topinya yang ia sembunyikan di belakang badannya
"Gabisa sar, gue gamau dihukum lagi" Aziel segera berlari keluar kelas sedangkan Caesar terpaku atas perlawanan Aziel tadi
Caesar pun berniat untuk menghabisi Aziel di lapangan cuma gurunya sudah mengetes ngetes mic yang berarti upacara akan segera dimulai Caesar mau tidak mau dihukum karena tidak membawa topi
Aziel berbaris di urutan kedua ia berada di kanan Elvano berarti Elvano di tengah dengan Angkasa juga di sebelah nya sedangkan Caesar berada di barisan yang terpapar sinar matahari yang berarti ia sedang dihukum
"Awas aja lo" Caesar terus menatap ke arah barisan Aziel
Beberapa menit kemudian upacara pun selesai murid murid segera bergegas menuju kantin untuk membeli minuman segar di tengah teriknya matahari
Aziel ingin menuju kelasnya namun sebelum ia sampai tubuhnya ditarik oleh seseorang
Bugh!
Tubuh Aziel terhantam di tembok belakang sekolah
"Lo udah berani ngelawan gue hah?!" Aziel menunduk ia masih terlalu takut untuk menatap mata Caesar
"Maaf, gue takut dihukum sar" ucap Aziel dengan gugup
"Cuma berdiri di bawah sinar matahari emang apa susahnya sih!" seharusnya jika gampang Caesar saja yang dihukum
"Lo kayanya mulai berani ya sejak dilindungin Elvano anjing itu" Aziel menatap Caesar kini yang sedang menatap teman temannya dengan raut muka ingin merencanakan sesuatu
"Atau gue ilangin aja ya si Elvano itu biar lo nurut lagi sama gue" Aziel kini berlutut dan memohon
"Jangan ganggu Elvano"
Srakkk..
Rambut Aziel di jambak oleh Caesar
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...