"Eh udah dateng nih anak bullyan kita" baru saja Aziel menempatkan dirinya di kursi, Caesar dan teman teman nya sudah menghampiri nya
"Berdiri lo" Aziel mencoba berdiri tapi seperti ada yang menyangkut, Aziel langsung berpikir kalau kursi ini di beri lem
"Lo yang kasi lem?" Aziel langsung bertanya ke Caesar, lagian siapa lagi sih yang mau kasi lem kalo bukan Caesar
"Lo nuduh gue gitu?"
Plakk!
Tangan Caesar menghantam wajah Aziel
"Lepasin celana lo" yang bener aja disitu banyak murid walaupun anak cowo semua tetap saja itu hal memalukan
"Kalo lo mau lepas dari kursi itu lepasin celana lo" ada benarnya juga kata Caesar tapi harga dirinya akan dikemanakan jika ia menuruti nya, Aziel benar benar bingung, ia takut..
"Hahaha" anak anak menertawai nya
"Woi, lo semua gila? Mesum? Saking gaada cewe disini lo pada mau ngelecehin cowo gitu?" itu Elvano lagi, kebetulan sekolah mereka memang sekolah khusus cowo jadi tidak ada murid perempuan nya
Elvano tiba tiba memberikan sesuatu kepada celana Aziel
"Sorry"
Perlahan celana nya mulai terlepas dari lem itu
"Makasih.."
"Gue liat liat lo ngebantuin ni anak mulu, jangan jangan homo lo?" Sekarang Caesar dan Elvano bertatapan Aziel yang melihat itu merasakan aura kuat dari mereka masing masing
"Gue liat liat juga lo ngebully dia terus kaya gaada yang lain aja, homo ya lo?" Elvano menatap murid murid disitu dengan tertawa kecil
"Suka suka gue lah, gasuka lo?"
"Ya suka suka gue juga dong kalo gitu"
Pukulan dari Caesar hampir mendarat tepat di wajah Elvano
Tapi sebelum mendarat di wajah tampan Elvano, ia menahan pukulan itu
"Gue lagi males berantem, lo berantem sama yang lain aja sana" Elvano langsung pergi meninggalkan Aziel dan Caesar
Aziel ingin mengikuti Elvano tapi Caesar menahan tangan nya tapi kali ini ia benar benar ingin berterima kasih ke Elvano
Aziel pun menghempas kan tangan Caesar dari tangan nya dan langsung berlari mengikuti Elvano ke arah rooftop
'Elvano kenapa mau bantuin gue ya?' batin Aziel
"Makasih.." sekarang posisi Elvano ada di tengah rooftop dan Aziel masih berada di ujung pintu
Elvano duduk di kursi disana, kursi panjang yang cukup untuk dua atau tiga orang
Aziel pun mengikuti Elvano ia mendudukkan dirinya tepat di sebelah Elvano
"Lo kok bisa lepasin lem itu?" tanya Aziel penasaran
"Ada deh, udah ya gue pergi dulu" Elvano langsung pergi meninggalkan Aziel di rooftop
Dan percakapan mereka berakhir disitu saja, Aziel bingung kenapa sikap Elvano seakan akan seperti menghindari nya padahal tadi habis membantunya
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...