Chapter 43

321 15 1
                                    

Tak lama setelah Aziel meninggalkan rumah Caesar

Elvano pun tersadar dari pingsannya

Elvano melihat sekeliling nya ia baru ingat jika tadi ia berada di rumah Caesar lalu tiba tiba kepalanya sakit dan pingsan

"Eh El, udah sadar lo?" baru saja Caesar masuk ke kamar yang ditempati Elvano ternyata Elvano sudah sadar

"Iya, gue tadi pingsan?"

"Iya cuy, gue sampe panik anjir kok lo tiba tiba pingsan"

"Gatau juga gue tapi kepala gue kaya ada yang mukul gitu terus gue ga inget apa apa lagi" Elvano masih berusaha mengingat yang terjadi tadi

"Mukul? gaada yang mukul lo njir mungkin lo lagi sakit deh"

"Bisa jadi sih" Elvano mengangguk kan ucapan Caesar, mungkin saja penyakit nya kambuh tadi makanya ia pingsan tiba tiba

"Udah malem nih, lo nginep aja disini"

"Boleh emang?" tanya Elvano

"Boleh lah, siapa yang ngelarang"

"Oke deh gue nginep ya"

Caesar hanya mengangguk

Ia tersenyum puas karena apa yang terjadi sebelumnya

Rencana nya berhasil bahkan lebih baik dari yang ia kira

Keesokan harinya

Jam enam lewat tiga puluh Caesar dan Elvano sudah siap untuk berangkat sekolah

"Udah siap?" tanya Caesar ke Elvano yang baru saja keluar dari kamarnya untuk mengambil tas

"Udah ayo berangkat"

Mereka pun mengendarai motornya menuju sekolah


Aziel sedang duduk di bangkunya dan ketika ia melihat ke arah pintu kelas disitu Caesar dan Elvano masuk ke kelas bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aziel sedang duduk di bangkunya dan ketika ia melihat ke arah pintu kelas disitu Caesar dan Elvano masuk ke kelas bersama

Ia lega karena Elvano baik baik saja

Caesar menatap Aziel tajam

"Gimana bro?" teman Caesar yang kemarin membantu rencana Caesar bertanya ke Caesar

"Aman" kata Caesar sambil mengacungkan jempol

"Berarti sekarang kita udah bisa nge gangguin tu anak?"

"Silahkan aja" Caesar tersenyum lebar

Dug!

Sebuah botol plastik mengenai kepala Aziel

Aziel langsung menengok ke arah yang melempar nya

Ternyata teman Caesar ... ia jadi tidak heran

"Sini lo" panggil Caesar

Aziel langsung menghampiri nya

"Beliin gue bakso di kantin, cepet"

Elvano yang melihat Caesar menganggu Aziel lagi pun langsung menghampiri nya

"Sar, maksud lo apa?" Elvano mendorong Caesar

"Gue kira kemaren lo ngajak gue main karena pertanda maaf ternyata sama aja ya anjing"

"Ya emang, gue kan minta maaf nya sama lo bukan sama ni anak" Caesar melirik ke Aziel

Aziel yang mengerti arti lirikan Caesar pun langsung menghampiri Elvano, ia tidak mau dibantu lagi dengan Elvano bukan karena ia sudah tidak butuh lagi tapi ia takut jika Caesar benar benar akan melukai Elvano

Aziel yang mengerti arti lirikan Caesar pun langsung menghampiri Elvano, ia tidak mau dibantu lagi dengan Elvano bukan karena ia sudah tidak butuh lagi tapi ia takut jika Caesar benar benar akan melukai Elvano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"El, ikut gue" Aziel menarik Elvano untuk keluar kelas

"Lo sekarang gausah bantuin gue lagi, dan jangan ganggu gue lagi" Aziel berkata seperti itu sambil menunduk, ia sama sekali tidak ingin mengatakan itu sebenarnya

"Zi? maksud lo?" Elvano menatap Aziel dengan mata tidak percaya

"Iya El udah jangan bantu gue lagi, gue udah ga butuh lo"

"Anjing, jadi giliran lo udah ga butuh gue lo buang gue gitu aja?"

Aziel kaget baru kali ini Elvano berkata kasar di depan nya

"Maaf El, lo berhak bahagia"

"Terserah lo Zi, gue bakal nurutin kata lo gue ga bakal ganggu lo lagi" Elvano langsung pergi meninggalkan Aziel

Ia sangat kecewa dengan Aziel tapi entah kenapa hatinya seolah olah berbicara jika apa yang di katakan Aziel itu tidak benar

To be continued

Comment and vote, don't be a silent reader!

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang