Chapter 10

1K 41 0
                                    

"Zi, temenin gue yuk" tadinya Aziel sedang fokus membaca buku di bangkunya namun secara tiba tiba Elvano meraih tangan Aziel dan menggandeng nya

"Kemana?" Elvano menghiraukan ucapan Aziel

Rupanya Elvano ingin mengajak Aziel ke rooftop

"Temenin gue bentar" Elvano ingin menanyakan tentang penyakit nya ke Aziel karena ia rasa Aziel sudah tahu

"Ngga ngerokok kan?" Aziel takut jika si Elvano mengingkari janjinya

Elvano menggeleng

"Yaudah ayo" Aziel dan Elvano pun berjalan ke arah rooftop

Sesampainya di rooftop mereka berdua menyender di tembok sambil melihat kearah jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rooftop mereka berdua menyender di tembok sambil melihat kearah jalanan

"Zi, lo udah tau ya tentang penyakit jantung gue?"

Aziel yang mendengar itu pun terdiam karena ia tidak menyangka jika Elvano akan menanyakan itu

"Santai aja Zi gue udah tau dan gapapa kok gue masih bisa sembuh" Elvano menyadari jika Aziel seperti nya merasa bersalah karena sudah berbohong

"Iya El gue tau, maaf ya gue bohong dan ga kasi tau lo, gue takut kalo lo bakal kepikiran.."

Elvano tersenyum

"Gapapa, tapi bang Arkan juga tau dong berarti?" Elvano bisa menanyakan seperti itu karena ia mengingat jika ia pernah diantar kerumah sakit oleh mereka jadi pasti mereka tau

"Iya, bang Arkana tau"

"Duh, gue jadi takut kalo bang Arkan kepikiran"

Elvano tau jika Arkana itu orangnya sangat peduli dan gampang kepikiran

"Makanya lo harus sembuh El, biar bang Arkana ga kepikiran lagi" ucap Aziel

"Gue juga mau sembuh Zi tapi gue takut kalo takdir berkata lain gue takut kalo nanti akhirnya gue gabisa sembuh"

"Bisa, pasti bisa percaya deh sama gue lo bakal sembuh dan hidup normal seperti biasa lagi" Elvano hanya senyum mengiyakan

"Tapi selain pake obat sama berhenti ngerokok transplantasi jantung bisa kan ya?" Elvano tiba tiba kepikiran, kenapa ia tidak transplantasi jantung saja kan lebih gampang lagipula uang dia juga banyak

"Iya bisa tapi ga banyak orang yang mau donorin jantung nya El"

"Oh iya bener juga kata lo" Elvano tidak jadi senang karena memang tidak gampang mencari orang yang ingin mendonorkan jantungnya

"Eh Zi, bolos yuk" Elvano menarik tangan Aziel untuk menuruni rooftop

"Tapi tas gue masih di kelas" Aziel menahan tubuh nya agar tidak ditarik Elvano

"Gue juga, gapapa lah" omong omong tinggal lima menit lagi bel masuk sudah berbunyi

Aziel melirik jam tangan nya bentar dan setelah Elvano lengah ia langsung berlari ke kelas

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang