"Lyora, kamu hari minggu kemarin pergi sama cowo ya?" tanya Elvano untuk memastikan ucapan Aziel
"Hah-" bukan, Lyora bukannya tidak dengar ia hanya shock
"Kamu kemarin minggu pergi sama cowo? Jujur aja" ucap Elvano sekali lagi
"Hehe, itu saudara aku dari luar kota terus aku disuruh nemenin buat beli barang barang buat acara dirumah, eh tapi kok kamu bisa tau?"
"Aku nebak aja sih" entah kenapa feeling Elvano Lyora benar benar selingkuh
"Lain kali aku ngomong sama kamu kok, kemarin ga bawa hp soalnya"
Elvano hanya mengangguk mendengar ucapan Lyora
"Yaudah yuk pergi" ucap Lyora sambil menggandeng tangan Elvano
Entah kenapa Elvano mulai risih...
Keesokan harinya di sekolah
Aziel kini datang lebih awal sekali
Bahkan kayanya murid murid belum ada yang datang sama sekali
Ia takut jika terlalu lama dirumah akan ketahuan oleh mamanya
Aziel memakai jaket untuk menutupi lukanya yang ia pikir 'menjijikan'
Aziel berharap jika Caesar hari ini tidak akan mengganggunya sama sekali
Karena ia terlalu lelah
Entah kenapa badannya berat sekali rasanya
Aziel sedang malas belajar, karena ia sudah belajar semalaman kemarin
Ia putuskan untuk tidur saja
Tak lama setelahnya murid murid mulai berdatangan
"Weh, sekolah lo" ucap murid lalu mulaimerangkul badan Aziel
Ya ga lain dan ga salah itu Caesar
"Bangun lo"
Plak!
Kenapa sih Caesar itu hobi banget mukul kepala orang
"Sar tolong jangan ganggu gue dulu, gue cape" ucapnya pelan
"Oh lo bisa cape juga ya hahaha" anak geng Caesar juga mulai tertawa
Padahal gaada yang lucu
"Buka jaket lo" sebenernya di sekolah gaada peraturan ga boleh pake jaket sih
"Gue mau liat luka lo yang jijik in itu"
"Gamau" Aziel benar benar tidak mau jika disuruh membuka jaketnya, lukanya belum sembuh..
"Dih, sialan"
Hampir saja caesar ingin memukul Aziel
Tapi tiba tiba ada murid yang memanggil Aziel"Zi, lo dipanggil bk"
Aziel lalu langsung keluar kelas, untuk menghindari gangguan Caesar
Yang memanggilnya itu Elvano..
"Ck, anjing" sebal Caesar
Elvano mengikuti Aziel
"Makasih ya El"
"Makasi kenapa, lo emang dipanggil bk kali"
"Ya setidaknya lo manggil nya pas Caesar mau mukul gue"
"Gapeduli sih gue" sebenernya Elvano emang sengaja memanggil Aziel tepat waktu itu
"Btw, itu luka lo gimana?" tanya Elvano
"Oh, gapapa kok"
"Gapapa pala lo, lo udah ke dokter belom?"
"Hehe belom" jawab Aziel sambil tertawa kecil
"Gimana sih lo, kalo luka lo tambah parah gimana?"
"Udah gapapa nanti juga bisa sembuh sendiri kok"
"Terserah lo aja deh"
Lalu mereka menyudahi ucapan mereka masing masing karena mereka sudah sampai di depan ruang bk
"Aziel, datang juga kamu"
"Iya, kenapa ya pak" ucapnya dengan nada sopan
"Saya mau ngomong sama kamu"
Elvano lalu pergi ke kantin supaya tidak menggangu pembicaraan mereka
"Boleh saya liat luka kamu" tanya guru bk itu
Sebenernya Aziel tidak mau cuma karena itu guru bk mau bagaimana lagi..Aziel membuka jaketnya
Terdapat banyak bekas luka bakar di bagian lengannya
"Ishh" guru bk itu dapat merasakan betapa sakit dan perihnya luka itu
"Maaf, jijik ya pak" Aziel lalu memakai jaketnya lagi
"Engga kok, ga"
"Sebenernya saya manggil kamu, saya mau tanya"
"Kejadian sebenernya itu gimana?"
Aziel bingung, apakah ia harus mengucapkan yang sebenernya?
"Caesar cuma ga sengaja nyiram kok pak"
Aziel lebih baik diam dari pada harus mencari masalah
"Ngomong yang sebenernya saja" guru bk itu curiga jika Aziel sedang berbohong
"Caesar ga sengaja doang kok pak"
"Yaudah, kalau gitu kamu bisa kembali ke kelas"
"Makasih pak" Aziel pun keluar dari ruang bk itu
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...